Aceh Utara Butuh 61.136 Perlengkapan Sekolah untuk Pelajar Korban Banjir

Ringkasan Berita:

• Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, meminta bantuan 61.136 perlengkapan sekolah kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI.
• Data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara menunjukkan kebutuhan tersebut untuk murid PAUD sebanyak 6.403, SD 39.813, SMP 14.664, dan sekolah kesetaraan 256 siswa.
• Bupati Aceh Utara, Ismail A. Jalil, menyampaikan bahwa perlengkapan sekolah yang dibutuhkan meliputi pakaian, tas, kaus kaki, serta peralatan tulis.

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, meminta bantuan 61.136 perlengkapan sekolah kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI.

Data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara menunjukkan kebutuhan tersebut untuk murid PAUD sebanyak 6.403, SD 39.813, SMP 14.664, dan sekolah kesetaraan 256 siswa.

Bupati Aceh Utara, Ismail A. Jalil, menyampaikan bahwa perlengkapan sekolah yang dibutuhkan meliputi pakaian, tas, kaus kaki, serta peralatan tulis.

“Kami harap Kemendikdasmen bisa segera mengirimkan agar sekolah-sekolah yang sudah dibersihkan dan selesai liburan ini bisa langsung diaktifkan kembali,” kata Bupati yang akrab disapa Ayahwa, Kamis (18/12/2025).

Permintaan tersebut sebelumnya juga telah disanggupi secara lisan oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat, saat melakukan kunjungan ke Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, pekan lalu.

Baca juga: Polres Nagan Bantu Genset untuk Warga Korban Banjir Bandang di Gunong Kong Darul Makmur

Pelajar dan Guru Masih Terdampak

Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Aceh Utara, Jamaluddin, menyebutkan, saat ini terdapat 42.871 pelajar yang mengungsi akibat banjir. Selain itu, sebanyak 7.628 guru juga terdampak.

“Ada 589 sekolah terdampak banjir dengan total 62.856 pelajar yang mengalami dampak langsung. Kami membutuhkan sekitar 123 tenda sekolah untuk belajar darurat. Data kerusakan terus kami perbarui,” ujar Jamaluddin, yang juga menjabat Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara.

Ia menambahkan, jika tenda belajar segera dikirimkan, proses belajar mengajar dapat dimulai awal bulan depan.

“Kami ingin proses belajar bisa segera digelar begitu tenda tersedia,” tuturnya.