Berita Nagan Raya

Aksi Dokter Spesialis Mogok Terbatas Di RSUD SIM Nagan Raya

Aksi ini sebagai bentuk protes atas tindakan Plt Direktur RSUD SIM, dr M Iqbal yang menyusun draft Peraturan Bupati

Editor: mufti
SERAMBINEWS.COM/HO
DOKTER SPESIALIS MOGOK - Spanduk protes dokter spesialis RSUD SIM Nagan Raya, Senin (2/9/2025). Dokter spesialis di RSUD Sultan Iskandar Muda (SIM) Nagan Raya melancarkan mogok kerja terbatas, Selasa (2/8/2025). 

Ketiga, mengembalikan proses perumusan kepada Tim Perumus resmi dengan melibatkan Komite Medik dan perwakilan tenaga kesehatan secara transparan dan akuntabel. Keempat, menunjuk pimpinan baru yang memiliki integritas dan kompetensi untuk memimpin RSUD Sultan Iskandar Muda.

"Kami berharap masyarakat memahami bahwa aksi ini adalah pilihan terakhir yang menyakitkan bagi kami yang telah berdedikasi puluhan tahun. Perjuangan ini bukan hanya untuk hak kami, tetapi lebih untuk menyelamatkan masa depan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi seluruh masyarakat Kabupaten Nagan Raya," katanya.

"Kami terbuka untuk berdialog dengan semua pihak, termasuk pimpinan daerah untuk menyelesaikan masalah ini dengan segera dan bijaksana," tutup Humas Komite Medik, dr Fadhlan.(riz)

 

Plt Direktur Rumah Sakit tak Respon 

Sementara Plt Direktur RSUD SIM Nagan Raya, dr M Iqbal saat dikonfirmasi Serambi, kemarin, tidak merespon aksi mogok kerja terbatas dokter spesialis. Ia hanya mengatakan sedang bersama dengan Bupati TR Keumangan. "Ini lagi dengan pak bupati," ujarnya singkat.

Sementara beberapa masyarakat yang datang ke RSUD menyampaikan keluhan terkait tidak adanya layanan poli di RSUD. Padahal layanan poli dibutuhkan pasien rawat jalan dan pasien rujukan dari Puskesmas.

"Kami berharap kalau ada persoalan internal di rumah sakit, kami dari masyarakat jangan menjadi korban," ujar Habibah, seorang pasien. Pasien lain juga berharap layanan yang terganggu tidak berlanjut dan bisa segera normal kembali.

Amatan Serambi, layanan poli terlihat sepi, sejumlah warga yang datang ingin berobat memilih pulang setelah mengetahui dokter spesialis tidak masuk kerja. Dua lembar spanduk protes juga sempat dinaikan oleh dokter, namun belakangan dicopot oleh pihak rumah sakit.(riz)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved