Haba Unimal

BPJS Lhokseumawe Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasiona Mahasiswa Unimal 

BPJS kesehatan Lhokseumawe melakukan kunjungan ke perguruan tinggi “Goes To campus” dalam rangka sosialisasi jaminan kesehatan nasional

Penulis: Zaki Mubarak | Editor: IKL
IST
BPJS kesehatan Lhokseumawe melakukan kunjungan ke perguruan tinggi “Goes To campus”   dalam rangka sosialisasi jaminan kesehatan nasional, di Aula Gedung Dekanat Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh, Kamis (4/9/2025). 

SERAMBINEWS.COM,LHOKSEUMAWE - BPJS kesehatan Lhokseumawe melakukan kunjungan ke perguruan tinggi “Goes To campus”   dalam rangka sosialisasi jaminan kesehatan nasional, di Aula Gedung Dekanat Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh, Kamis (4/9/2025).

Acara dengan tema “Mudah, Cepat, Setara: Wujud Nyata Social Health Insurance yang Terpercaya.” kegiatan turut dihadiri Dekan Fakultas Kedokteran Unimal, dr. Muhammad Sayuti, para wakil dekan fakultas, serta antusias diikuti ratusan mahasiswa Unimal.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Kedokteran Unimal, dr. Muhammad Sayuti, mengatakan bahwa kesehatan adalah salah satu hak dasar warga negara sebagaimana termaktub dalam UUD 1945, katanya.

Selain itu, kehadiran sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui BPJS Kesehatan, merupakan bentuk nyata peran negara dalam menjamin pelayanan kesehatan yang adil, merata, dan berkualitas.

“Mahasiswa kedokteran ke depan tidak hanya dituntut menguasai ilmu pengetahuan medis, tetapi juga memahami aspek pembiayaan dan regulasi kesehatan. Hal ini penting karena akan berhubungan langsung dengan praktik kedokteran sehari-hari,” kata Sayuti.

Ia menambahkan, kegiatan ini menjadi langkah penting untuk membekali calon dokter Unimal dengan pengetahuan komprehensif, baik dari sisi akademik maupun pemahaman mengenai sistem kesehatan nasional, ujarnya.

Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Lhokseumawe, Apt. Rita Masyita Ridwan, menyampaikan bahwa BPJS kesehatan terus berupaya menghadirkan layanan yang mudah, cepat, dan setara.

“Pelayanan kesehatan tidak lagi cukup sekedar ada, melainkan harus bertransformasi menjadi layanan yang adaptif, unggul, dan berorientasi pada kepuasan peserta. Jadi layanan JKN ini harus dipantau dan ditingkatkan setiap hari,” ungkap Rita.

Menurutnya, ada tiga pilar utama Social Health Insurance (SHI) yang dijalankan BPJS Kesehatan, yaitu Konsep gotong royong, memberi manfaat bagi ratusan juta penduduk Indonesia, ujarnya.

Kemudian, sambung Rita, penyediaan akses luas terhadap pelayanan kesehatan di seluruh lapisan masyarakat, dan perlindungan finansial, agar masyarakat tidak mengalami kebangkrutan akibat biaya kesehatan, terangnya.

“Untuk memastikan mutu pelayanan tetap terjaga, BPJS Kesehatan menghadirkan Performance Room, sebuah ruang kendali berbasis data yang memantau dan mengevaluasi pelayanan di fasilitas kesehatan secara berkelanjutan,” urainya.

Rita juga memaparkan sejumlah inovasi digital yang kini dikembangkan BPJS kesehatan, antara lain, Aplikasi Mobile JKN memudahkan peserta mengakses riwayat pelayanan kesehatan dalam satu tahun terakhir, sekaligus mendukung kolaborasi antar-dokter. 

“Simplifikasi rujukan untuk pasien hemofilia dan thalasemia, melalui aplikasi V-Claim di rumah sakit ini, sehingga peserta tidak perlu kembali ke FKTP selama 90 hari hanya untuk memperpanjang rujukan,” katanya.

Selain itu, Iterasi peresepan obat bagi peserta JKN dengan penyakit kronis dan program Rujuk Balik (PRB), guna memudahkan proses pengobatan jangka panjang.

“Awasi prosesnya, laporkan segera jika ada kendala, karena kami siap hadir memberikan solusi. Peserta berhak mendapatkan layanan yang mudah, cepat, dan setara,” tegas Rita.

Selain pemaparan materi, kegiatan ini juga membuka ruang diskusi antara mahasiswa dan pihak BPJS Kesehatan. Sejumlah mahasiswa aktif bertanya seputar prosedur pelayanan, tantangan di lapangan, hingga inovasi digital yang sedang berjalan. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved