Massa Demo Perusahaan Sawit
Tak Puas Atas Jawaban Socfindo, Demonstran di Aceh Singkil Mengaku Akan Kembali Berunjuk Rasa
Dalam aksi kedua ini, massa menyatakan akan kembali berunjuk rasa sebab tidak merasa puas atas jawaban pihak perusahaan.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Mursal Ismail
Dalam aksi kedua ini, massa menyatakan akan kembali berunjuk rasa sebab tidak merasa puas atas jawaban pihak perusahaan.
Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Massa Gerakan Aliansi Pemuda Aceh Singkil, melakukan unjuk rasa di depan komplek pabrik dan perkantoran PT Socfindo Kebun Lae Butar di Rimo, Kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil, Senin (8/9/2025).
Aksi unjuk rasa ini merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya aksi serupa telah digelar, Kamis (28/9/2025).
Dalam aksi kedua ini, massa menyatakan akan kembali berunjuk rasa sebab tidak merasa puas atas jawaban pihak perusahaan.
"Kami akan terus melakukan aksi, kami tidak akan pernah gentar, kami tidak akan pernah berhenti sampai keadilan di Aceh Singkil ditegakkan," kata M Yunus koordinator unjuk rasa.
Sementara itu hujan mengguyur ketika dialog antara demonstran dengan pihak PT Socfindo Kebun Lae Butar, sedang berlangsung.
Dialog tersebut berlangsung di depan pintu gerbang pabrik pengolahan minyak kelapa sawit (PMKS) Socfindo di kawasan Rimo, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil.
Baca juga: VIDEO Sri Mulyani Diganti, Prabowo Reshuffle Lima Menteri
Dialog dilakukan sambil duduk bersila di tanah. Diawali dengan penyampaian tuntutan dari demostran kemudian dijawab oleh pihak perusahaan.
Dalam dialog tersebut dari perusahaan hadir Pengurus PT Socfindo Kebun Lae Butar Erik Obaza Barus di dampingi Kepala Teknik H Mohd Novry Rahadian dan pengurus lainnya.
Sementara perwakilan demostran yang menyampaikan aspirasinya dalam dialog itu Aidil Syahputra.
Saat dialog hujan turun. Di tengah situasi hujan demostran maupun pihak perusahaan memilih tetap bertahan.
Dalam penyampainya pihak demonstran meminta perusahaan memindahkan pabrik dari lokasi saat ini di kawasan Rimo.
Kemudian meminta perusahaan transparan soal dana corporate social responsibility (CSR).
Baca juga: Gantikan Sri Mulyani, Ini Riwayat Pendidikan dan Karier Purbaya Yudhi Sadewa, Mantan Ketua LPS
"Pemindahan ini untuk keselamatan juga, bagaimana mobil pengangkut sawit selama ini melewati tengah kota," kata Aidil.
Perusahaan saat menanggapi tuntutan pengunjuk rasa menyatakan pihaknya selalu taat peraturan.
"Kami patuh aturan," kata Pengurus PT Socfindo Kebun Lae Butar Erik Obaza Barus.
Pada bagian lain pihak perusahaan juga menjelaskan bahwa pabrik Socfindo, sudah ada jauh sebelum ada perkotaan.
Kendati demikian perusahaan sebutnya menyerahkan keputusan kepada pemerintah daerah. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.