Massa Demo Perusahaan Sawit
Tetap Bertahan di Bawah Hujan Saat Dialog dengan Perusahaan Sawit, Massa Akhirnya Bubarkan Diri
Usai dialog, hujan semakin deras. Pengunjuk rasa akhirnya membubarkan diri.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Nurul Hayati
Usai dialog, hujan semakin deras. Pengunjuk rasa akhirnya membubarkan diri.
Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Massa Gerakan Aliansi Pemuda Aceh Singkil, melakukan unjuk rasa di depan pintu gerbang pabrik pengolahan minyak kelapa sawit (PMKS) PT Socfindo Kebun Lae Butar di Rimo, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, Senin (8/9/2025).
Unjuk rasa diisi dengan orasi secara bergantian oleh orator unjuk rasa.
Satu diantara tuntutannya, mendesak perusahaan segera memindahkan pabriknya.
Lantaran dinilai masuk dalam wilayah perkotaan.
Hal itu sesuai dengan Qanun Aceh Singkil Nomor 2 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2012–2032.
"Seluruh fasilitas PT Socfindo di daerah permukiman kota harus dipindah ke wilayah perkebunan," kata M Yunus koordinator unjuk rasa.
Mengetahui kedatangan demonstran, pihak perusahaan terlihat datang menemui.
Antara lain Pengurus PT Socfindo Kebun Lae Butar Eric Obaza Barus di dampingi Kepala Teknik H Mohd Novry Rahadian dan pengurus lainnya.
Baca juga: Unjuk Rasa ke Perusahaan Sawit di Aceh Singkil, Ini 5 Tuntutan Demonstran

Terjadi dialog antara pihak perusahaan dengan demonstaran.
Hujan mengguyur ketika dialog sedang berlangsung.
Namun, kedua belah pihak tetap bertahan.
Dialog tersebut berlangsung di depan pintu gerbang pabrik pengolahan minyak kelapa sawit (PMKS) Socfindo di kawasan Rimo, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil.
Dialog dilakukan sambil duduk bersila di tanah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.