Breaking News

Berita Banda Aceh

ISAD dan Tastafi Gelar Kajian Akbar ‘Merdeka dari Riba’ di Banda Aceh, Ayah Amin Sampaikan Ini

“Yang kita inginkan bukan hanya nyaman atas pelayanan, tapi aman dan selamat di dunia dan akhirat setelah melakukan transaksi keuangan,” ujarnya.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Nur Nihayati
FOR SERAMBINEWS.COM/HO
Dewan Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Alumni Dayah (DPP ISAD) Aceh bersama Majelis Tauhid, Tasawuf, dan Fikih (Tastafi) Kota Banda Aceh mengadakan kajian akbar bertema “Merdeka dari Riba” di Landmark Bank Syariah Indonesia (BSI) Aceh, Senin malam (8/9/2025). 

ISAD dan Tastafi Gelar Kajian Akbar ‘Merdeka dari Riba’ di Banda Aceh, Ayah Amin Sampaikan Ini

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Dewan Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Alumni Dayah (DPP ISAD) Aceh bersama Majelis Tauhid, Tasawuf, dan Fikih (Tastafi) Kota Banda Aceh mengadakan kajian akbar bertema “Merdeka dari Riba” di Landmark Bank Syariah Indonesia (BSI) Aceh, Senin malam (8/9/2025).

Ketua Umum DPP ISAD, Tgk Mustafa Husen Woyla mengatakan ISAD berkomitmen mengawal dan membela Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah (LKS). 

Upaya ini sangat beralasan, sebab praktik riba sangat merugikan nasabah sekaligus pelakunya berdosa.

“Yang kita inginkan bukan hanya nyaman atas pelayanan, tapi aman dan selamat di dunia dan akhirat setelah melakukan transaksi keuangan,” ujarnya.

Menurutnya, kehadiran regulasi LKS tidak terlepas dari budaya dan kearifan lokal Aceh, yang selalu menginginkan setiap muamalah sesuai dengan syariat Islam. 

“Jadi produk hukum tersebut sudah sangat lama diharapkan masyarakat demi bebas dari jeratan riba,” jelas Tgk Mustafa dalam sambutannya.

Baca juga: Masjid Raya Benteng Moral Umat, Tgk Mustafa: Jika Masjid Raya Mati, Maka Aceh Akan Kehilangan Arah

Hadir dalam kajian tersebut Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Prof Dr Tgk Muhibbuththabary MAg, Pembina DPP ISAD Prof Dr Tgk Syamsul Rijal MAg, dan Ketua Tastafi Banda Aceh Tgk Umar Rafsanjani MAg. 

Karena itu, Tgk Mustafa mengajak semua elemen masyarakat dan instansi yang ada di Aceh berkontribusi aktif menyokong LKS, serta pengembangan ekonomi syariah dalam berbagai bentuk transaksi. 

“Kepada pihak LKS, harus mampu memberikan layanan optimal bagi nasabah, supaya aktivitas masyarakat tidak terhambat dan geliat ekonomi makin berdampak di Aceh,” harapnya.

Regional CEO BSI Aceh, Imsak Ramadhan mengucapkan terima kasih telah memberikan kepercayaan kepada BSI untuk mengelola dana-dana masyarakat berbasis syariat. 

Ia mengatakan, BSI siap berkolaborasi dengan lintas sektor untuk memperkuat posisi LKS. 

“Harapannya BSI, ISAD dan Tastafi terus menjalin kerja sama dalam mengagungkan syiar kebaikan di bumi serambi mekah,” ungkapnya.

Imsak mengaku senang bertugas di Aceh, karena di sini tidak ada bank konvensional. 

“Saya optimis jika konsisten menjalankan syariat Islam, maka kemajuan Aceh tinggal menunggu waktu. Jika semua provinsi dapat menjalankan sistem keuangan syariah seperti di Aceh, tentu bukan tidak mungkin pencapaian optimal dalam pengembangan bank syariah segera terwujud,” ujarnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved