Sagoe UIN Ar Raniry
Studi Keacehan, Mata Kuliah Khas di UIN Ar-Raniry
UIN Ar-Raniry Tetapkan Studi Keacehan sebagai MKWU untuk Semua Mahasiswa
Penulis: Sara Masroni | Editor: IKL
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh memiliki sembilan Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU), salah satunya mata kuliah (MK) Studi Keacehan. Mata kuliah tersebut diwajibkan bagi seluruh mahasiswa di kampus ini, termasuk mahasiswa dari luar negeri.
Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Mujiburrahman mengungkapkan, Aceh memiliki sejarah panjang dalam dalam berbagai aspek tatanan kehidupan masyarakat, baik dari peradaban gobal, jaringan dan diplomasi internasional, kejayaan di masa kerajaan, konflik berkepanjangan, bencana alam tsunami, serta Aceh ini kaya budaya dan adat istiadat.
“Banyak hal yang dapat dikaji secara ilmiah terkait dengan Aceh. Untuk itu, dalam rangka melestarikan sejarah, budaya, khazanah keilmuan, dan kearifan lokal perlu ditetapkan sebagai salah satu mata kuliah wajib di kampus UIN Ar-Raniry Banda Aceh,” ujar Prof Mujiburrahman di Banda Aceh, Kamis (11/9/2025).
Baca juga: 5 Mahasiswa UIN Ar-Raniry Terpilih Ikut Kuliah Internasional di Kampus Korsel, Ini Nama-namanya
Rektor UIN Ar-Raniry itu menjelaskan, mata kuliah Studi Keacehan ini memberikan pemahaman mendalam mengenai kontribusi Aceh dalam sejarah peradaban Islam dan nusantara, dengan fokus pada keilmuan Islam, syariat dan kearifan lokal Aceh.
Mahasiswa akan mendalami peran Aceh dalam jaringan peradaban global melalui kontribusi ulama, institusi keilmuan, dan diplomasi spiritual. Selain itu, mata kuliah ini juga mengkaji bagaimana syariat Islam diterapkan dalam kehidupan sosial masyarakat Aceh, serta merespons dinamika sosial, rekonstruksi pasca-konflik dan perdamaian, serta bencana alam pernah terjadi di Aceh.
Sementara Koordinator Pusat MKWU UIN Ar-Raniry, Dr Khairun Nisah, MSi mengatakan, secara umum capaian dari mata kuliah Studi Keacehan ini antara lain, mampu menyampaikan gagasan secara lisan atau tulisan tentang kearifan lokal Aceh dalam memperkaya wawasan keilmuan di tingkat nasional dan global.
Baca juga: Rektor UIN Ar-Raniry Sebut Raihan WTP Kemenag RI Bukti Tata Kelola Bersih-Profesional
Selanjutnya, mahasiswa diharapkan mampu menerapkan syariat Islam sebagai kekhasan lokal dalam konteks sosial-budaya dan sosial-keagamaan masyarakat Aceh, serta merespons keberlakuannya sebagai bagian dari sistem hukum nasional secara kritis dan kontekstual.
“Mampu menganalisis secara kritis kearifan lokal Aceh dalam kehidupan sosial-keagamaan dan merespons secara reflektif berbagai dinamika bencana alam dan sosial, serta mengkaji dampak konflik dan proses perdamaian terhadap struktur sosial dan konstruksi identitas kultural masyarakat Aceh,” pungkasnya.
Diketahui UIN Ar-Raniry memiliki sembilan MKWU antara lain, Pancasila, Kewarganegaraan, Wawasan Teknologi dan Komunikasi Ilmiah, Literasi Komputer dan Digital, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Kajian Sains Islam, dan Studi Keacehan.(*)
Menelisik Pertumbuhan Ekosistem Halal di UIN Ar-Raniry Banda Aceh |
![]() |
---|
Program Daurah Arabiyah, UIN Ar-Raniry Hadirkan Dosen Tamu dari UEA |
![]() |
---|
Animo Mahasiswa Internasional ke UIN Ar-Raniry Meningkat, Naik 82 Persen Dibanding Tahun Sebelumnya |
![]() |
---|
FAH UIN Ar-Raniry Kembangkan Literasi Arab-Jawi, Jadikan Mata Kuliah Wajib di Fakultas |
![]() |
---|
UIN Ar-Raniry Raih 8 Sertifikat ISO 9001:2015 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.