Berita Banda Aceh

Tumpahan CPO Bahayakan Pengendara Jalan Nasional di Aceh

Ngoh Wan menyoroti kejadian berulang tumpahan minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) di Aceh belakangan ini.

|
Penulis: Muhammad Hadi | Editor: mufti
For Serambinews
Anggota DPR Aceh, Munawar AR 

Korban Bella (21) mahasiswi FH USK warga Matai, Montasik, Aceh Besar. Korban lain Intan (21) mahasiswi FKIP USK, warga Piyeung Kuweu, Montasik, Aceh Besar. 

"Biasanya tumpahan CPO di lintas barat selatan Aceh, kini tumpahan CPO terjadi di Bundaran Lambaro  yang ramai dilalui pengendara.

Analisa kita bisa jadi muatan CPO melebihi tonase atau alat pengaman tanki yang bermasalah. Hal ini tentu merugikan masyarakat, korban tidak tau mengadu ke mana. Apalagi korban terus berjatuhan akibat tumpahan CPO," ujar Ngoh Wan.

Yang lebih memprihatinkan, kata Ngoh Wan, sebelumnya, Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Aceh saat dijabat Safuadi pernah mengungkapkan bahwa selama ini Aceh setiap tahunnya rugi Rp 372 miliar akibat proses ekspor crude palm oil (CPO) atau minyak mentah sawit yang dilakukan lewat pelabuhan di Sumatera Utara (Sumut).

 "Ini sangat miris, sudah rugi setiap tahun akibat ekspor via Sumut, lalu jalan yang rusak dilalui truk CPO justru di Aceh dan ditambahkan lagi tumpahan CPO yang membahayakan masyarakat Aceh," ujarnya.(adi)

 

Lokasi Sering Tumpah CPO

Anggota Komisi IV DPRA, Munawar Ar atau Ngoh Wan mengatakan, biasanya lokasi-Lokasi tumpahan CPO di Aceh, seperti di Gunung Kapur, Trumon Tengah (Aceh Selatan).

Tumpahan terjadi beberapa kali, termasuk pada Juli dan Desember 2024. Sering menyebabkan kecelakaan dan kemacetan panjang. 

 

Kasus serupa kerap terjadi tumpahan CPO di Gunung Paro, Aceh Besar. Lokasi lain yang disebut sering mengalami tumpahan CPO di Desa Sawang, Setia Bakti (Aceh Jaya). Bahkan tumpahan pada November 2024 menyebabkan kecelakaan beberapa kendaraan.

Petugas melakukan upaya pembersihan di lokasi tumpahan minyak CPO di Desa Seumadam, Aceh Tamiang, Kamis (10/4/2025) malam.
Petugas melakukan upaya pembersihan di lokasi tumpahan minyak CPO di Desa Seumadam, Aceh Tamiang, Kamis (10/4/2025) malam. (IST)

Kemudian Jalan Bakongan, Aceh Selatan. Insiden berulang, warga menyebut sudah “sangat banyak korban” dan meminta jalur alternatif

"Minyak CPO tumpah ke badan jalan juga pernah terjadi di Saree, Lembah Seulawah dan Geurutee menyebabkan kondisi licin dan berbahaya bagi pengendara. Bahkan akibat tumpahan CPO menyebabkan kecelakaan beberapa kendaraan roda dua dan satu mobil yang terperosok ke jurang.

Petugas Damkar dan polisi dikerahkan untuk membersihkan jalan dan mengatur lalu lintas. Kejadian ini disebut sebagai persoalan berulang yang sudah sering terjadi," ujarnya.

"Makanya ada usulan agar pemerintah daerah membuat peraturan atau menyediakan jalur alternatif agar truk CPO tidak lagi melintasi kawasan berbahaya tersebut.

Kalau pun melintas pada malam hari, maka harus dipastikan tidak ada kebocoran pada tangki truk sebelum berangkat," ujar Ngoh Wan.(adi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved