Berita Banda Aceh

Tumpahan CPO Makan Korban, Anggota DPRA Ngohwan Soroti Pengusaha Nakal

Ngoh Wan menyoroti kejadian berulang tumpahan minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) di Aceh

Editor: Muhammad Hadi
for Serambinews
Anggota Komisi IV DPRA bidang Pembangunan dan Tata Ruang, Munawar Ar atau Ngohwan menyoroti kejadian berulang tumpahan minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) di Aceh belakangan ini cukup mengkhawatirkan. 

Ngoh Wan mengatakan, harapan untuk menertibkan truk tangki yang menyebabkan tumpahnya CPO di jalan bukan tanpa alasan.

Karena beberapa waktu lalu Muhammad Tri Fajar dari Tim Rumoh Aspirasi Ngohwan melakukan kunjungan ke salah satu korban kecelakan akibat tumpahan CPO di Bundaran Lambaro, Ingin Jaya, Aceh Besar.

Informasi ini diterima melalui akun medos tiktok Lapor Ngohwan bahwa ada korban kecelakan akibat tumpahan CPO.

Korban Bella (21) mahasiswi FH USK warga Matai, Montasik, Aceh Besar. Korban lain Intan (21) mahasiswi FKIP USK, warga Piyeung Kuweu, Montasik, Aceh Besar. 

"Biasanya tumpahan CPO di lintas barat selatan Aceh, kini tumpahan CPO terjadi di Bundaran Lambaro  yang ramai dilalui pengendara.

Analisa kita bisa jadi muatan CPO melebihi tonase atau alat pengaman tanki yang bermasalah.

Hal ini tentu merugikan masyarakat, korban tidak tau mengadu ke mana. Apalagi korban terus berjatuhan akibat tumpahan CPO," ujar Ngoh Wan.

Baca juga: Rugi Ratusan Miliar Akibat Ekspor CPO via Sumut, Ngoh Wan: Saatnya Aceh Bangun Pabrik Pengolahan CPO

Yang lebih memprihatinkan, kata Ngoh Wan, sebelumnya, Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Aceh saat dijabat Safuadi pernah mengungkapkan bahwa selama ini Aceh setiap tahunnya rugi Rp 372 miliar akibat proses ekspor crude palm oil (CPO) atau minyak mentah sawit yang dilakukan lewat pelabuhan di Sumatera Utara (Sumut).

"Ini sangat miris, sudah rugi setiap tahun akibat ekspor via Sumut, lalu jalan yang rusak dilalui truk CPO justru di Aceh dan ditambahkan lagi tumpahan CPO yang membahayakan masyarakat Aceh," ujarnya.

Lokasi sering tumpah CPO

Ngoh Wan mengatakan, biasanya lokasi-Lokasi tumpahan CPO di Aceh, seperti di Gunung Kapur, Trumon Tengah (Aceh Selatan).

Tumpahan terjadi beberapa kali, termasuk pada Juli dan Desember 2024. Sering menyebabkan kecelakaan dan kemacetan panjang. 

Personel Satlantas Polres Aceh Selatan dan Personel Polsek Sawang sedang menutupi tumpahan CPO di kawasan pengunungan Alue Kriet, Desa Mutiata perbatasan antara Kecamatan Sawang dengan Kecamatan Meukek, Minggu (15/10). SERAMBI/TAUFIK ZASS
Personel Satlantas Polres Aceh Selatan dan Personel Polsek Sawang sedang menutupi tumpahan CPO di kawasan pengunungan Alue Kriet, Desa Mutiata perbatasan antara Kecamatan Sawang dengan Kecamatan Meukek, Minggu (15/10). SERAMBI/TAUFIK ZASS ()

Kasus serupa kerap terjadi tumpahan CPO di Gunung Paro, Aceh Besar.

Lokasi lain yang disebut sering mengalami tumpahan CPO di Desa Sawang, Setia Bakti (Aceh Jaya). Bahkan tumpahan pada November 2024 menyebabkan kecelakaan beberapa kendaraan.

Kemudian Jalan Bakongan, Aceh Selatan. Insiden berulang, warga menyebut sudah “sangat banyak korban” dan meminta jalur alternatif.

Baca juga: Tumpahan CPO dan Ternak Liar Kerap Sebabkan Kecelakaan, Dishub Aceh Dorong Penegakan Aturan

"Minyak CPO tumpah ke badan jalan juga pernah terjadi di Saree, Lembah Seulawah dan Geurutee menyebabkan kondisi licin dan berbahaya bagi pengendara.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved