Berita Aceh Singkil

Ikan Kerapu Tembus Rp 70 Ribu Per Kg, Dulu tak Disukai Warga Aceh Singkil 

Ikan kerapu di Kabupaten Aceh Singkil, tembus Rp 70 ribu per kilogram (Kg), Senin (22/9/2025).

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/DEDE ROSADI
IKAN KERAPU: Warga menunjukan ikan kerapu yang menjadi salah satu ikan dengan nilai jual tinggi di Aceh Singkil, Kamis (18/9/2025). 

Penulis: Dede Rosadi I Aceh Singkil 

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Ikan kerapu di Kabupaten Aceh Singkil, tembus Rp 70 ribu per kilogram (Kg), Senin (22/9/2025).

Harganya bahkan bisa lebih tinggi lagi jika cuaca di laut buruk. 

Tingginya harga kerapu lantaran  permintaan dari wilayah Sumatera Utara, sebagai pasar utama ikan laut hasil tangkapan nelayan Aceh Singkil, naik.

Dalam waktu bersamaan konsumsi ikan anggota dari subfamili Epinephelinae, famili Serranidae dalam ordo Perciformes itu oleh penduduk lokal Aceh Singkil, juga naik. 

"Kerapu mahal Rp 70 ribu per kilogram," kata Buyung nelayan asal Kemukiman Gosong Telaga Singkil Utara, Kabupaten Aceh Singkil

Sedangkan terkait tingginya permintaan konsumen lokal terhadap ikan kerapu disampaikan Afdal owner resto Kiko Cafe. 

"Tamu rata-rata suka ikan kerapu, padahal harganya sudah mahal," kata Afdal. 

Baca juga: Kerapu Sawai Salah Satu Jenis Ikan Favorit Dijadikan Menu Andalan di Simeulue

Uniknya ikan yang hidupnya di karang itu, dahulu tidak disukai warga lokal. Pada masa lalu penduduk pesisir Aceh Singkil, lebih memilih konsumsi ikan pelagis. 

Ikan pelagis yaitu ikan yang hidup di zona pelagis --- perairan laut tidak dekat dengan dasar---. Warga lokal menyebutnya ikan pelagis dengan sebutan ikan putih. 

Jenis ikan pelagis biasanya ditangkap dengan jaring. 

Sedangkan ikan kerapu ditangkap dengan cara dipancing atau menggunakan perangkap yang disebut lukah atau bubu.

Dahulu warga Aceh Singkil, kurang menyukai ikan kerapu lantaran berbau lumpur dan karang karena hidup di dasar laut yang berkarang. 

Alasan lain warna dari ikan kerapu yang dianggap kurang elok dipandang. 

"Rasa-rasanya dahulu kurang cantik rupa dari kerapu," ujar Buyung. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved