Penambang Emas Meninggal
Tambang Emas Runtuh, Camat Krueng Sabe: Penambangan Dilakukan Secara Manual Pakai Linggis
"Di lokasi kejadian, mereka tidak menggunakan alat berat, mereka itu menambang dengan linggis," bebernya.
Penulis: Riski Bintang | Editor: Saifullah
Laporan Riski Bintang | Aceh Jaya
SERAMBINEWS.COM, CALANG - Lokasi penambangan emas secara tradisonal di kawasan Blok 20, Gampong Pangong, Kecamatan Krueng Sabee, Aceh Jaya yang merenggut satu korban jiwa disebut tidak memiliki izin.
Hal itu disampaikan Camat Krueng Sabee, Aceh Jaya Muslim Arais saat dikonfirmasi Serambinews.com, Senin (6/10/2025).
"Yang kita tahu untuk lokasi tersebut tidak memiliki izin penambangan," jelasnya.
Muslim juga menjelaskan, lokasi Blok 20 itu sendiri tidak masuk ke dalam Kecamatan Krueng Sabee, namun masuk ke Kecamatan Setia Bakti.
"Itu hanya jalan akses saja melalui Gampong Panggong,” terang Muslim Arais.
“Hanya saja lokasi tersebut masuk ke dalam kawasan Kecamatan Setia Bakti," sebutnya.
Baca juga: Tragedi Runtuhnya Tambang Emas Ilegal di Aceh Jaya, Ternyata Korban 2 Kali Tertimbun Longsor
Dalam kesempatan itu, Muslim Arais juga mengatakan, jika kejadian nahas yang merengut korban jiwa itu baru kali pertama terjadi di kawasan itu.
Menurutnya, para penambang di kawasan itu melakukan aktivitas secara tradisional.
Mereka hanya menggunakan alat bantu berupa linggis untuk mengambil batuan.
"Di lokasi kejadian, mereka tidak menggunakan alat berat, mereka itu menambang dengan linggis," bebernya.
"Ini sepengetahuan saya, baru kali pertama terjadi dan kita berharap ke depan tidak terjadi lagi," tutup Muslim.
Baca juga: Musibah Longsor Tambang Emas di Aceh Jaya Tewaskan Satu Warga
Dua Kali Longsor
Seperti diberitakan sebelumnya, lokasi penambangan emas ilegal di Kabupaten Aceh Jaya kembali merengut korban jiwa.
Kali ini, tiga warga Aceh Jaya dikabarkan menjadi korban.
Bahkan, salah seorang penambang di antaranya meninggal dunia.
Sementara dua orang lainnya mengalami luka berat dan tidak mengalami luka.
Kalak BPBK Aceh Jaya, AG Suhadi yang dikonfirmasi Serambinews.com menyebutkan, berdasarkan keterangan Muhyan, salah satu korban selamat, bahwa saat itu dia bersama dengan kedua korban lainnya tengah menambang emas secara tradisional.
Lokasi penambangannya berada di bahu tebing dengan membuat lubang besar dan mereka duduk di dalam lubang tersebut.
Baca juga: VIDEO Viral, Warga Serang Kapal Tambang Emas di Krueng Woyla Aceh Barat
"Mereka buat lubang seperti sumur di dinding tebing, dan mereka duduk di situ," jelas AG Suhadi.
"Mereka berdua itu besar buat lubangnya, tembus lubang mereka buat," tambahnya.
Saat kejadian, korban awalnya sempat mencoba menyelamatkan diri.
Nahasnya, upaya korban terkendala akibat kaki yang tertimbun lumpur.
Sejumlah orang yang berada di lokasi sempat mendekat ke arah korban untuk melakukan penyelamatan.
Tapi, tiba-tiba longsor kembali terjadi sehingga upaya penyelamatan tidak bisa dilakukan.
"Korban awalnya tenggelam hanya kaki saja saat longsor pertama, kemudian longsor lagi, longsornya dua kali," sebut Kalak BPBK Aceh Jaya.
Baca juga: Satu Korban Longsor Tambang Emas Dirujuk ke Banda Aceh
Sementara itu, salah seorang saksi lainnya menyebutkan, jika dirinya bersama dengan rekan lainnya langsung melakukan upaya penyelamatan terhadap korban yang tertimbun.
"Korban tertimbun, yang satu masih memiliki ruang untuk bernafas, yang satu lagi memang tertimbun semua badan," jelasnya.
"Sementara yang satu lagi berhasil menyelamatkan diri," tambahnya.
Dirinya sendiri bersama yang lain membutuhkan waktu beberapa saat untuk menggali dan mengevakuasi korban yang tertimbun.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.