Berita Banda Aceh

Pelebaran Jalan Krueng Cut-Kajhu dan Jembatan Pango Terkendala Pembebasan Lahan

"Kita berharap kalaupun tidak bisa tembus ke Krueng Raya, jalan dua jalurnya cukup sampai kedepan ruas pintu tol saja tidak apa-apa," jelasnya.

|
Penulis: Indra Wijaya | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ HENDRI ABIK
PENINJAUAN JEMBATAN PANGO - Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Rakhman Taufik, Anggota DPR RI, H. Irmawan, Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal, Anggota DPR Aceh Munawar Ar (Ngoh Wan) saat meninjau jembatan Pango, Banda Aceh, Rabu (8/10/2025). 

"Pemerintah Pusat mengalokasikan anggaran Rp 26 miliar dan mulai dikerjakan tahun 2026. Bulan 4 atau bulan 5 akan dimulai konstruksinya. Bentuk kegiatannya itu untuk perkuatan tebing," pungkasnya.

Sementara itu, Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Djamal, berharap Bupati Aceh Besar ikut berperan aktif melakukan pembebasan lahan pembangunan jembatan tersebut.

Nantinya,anggaran pembebasan lahan itu disediakan oleh provinsi.

"Karena mubazir jika tidak lanjutkan. Jika lahan bisa disediakan, jembatan ini paling tidak sudah bisa direalisasikan," tutupnya.

Baca juga: Soal Permintaan Pembebasan Lahan oleh Warga Lhoknga, Begini Respons PT SBA

BPJN Tunggu Pembebasan Lahan

Kepala BPJN Aceh, Heri Yugiantoro, mengatakan, saat ini sendiri pihaknya  sudah menyelesaikan desain pembangunan jalan dua jalur di kawasan Krueng Cut-Kajhu tersebut.

Namun, saat ini pihaknya masih menunggu pembebasan lahan di kawasan tersebut.

"Kalau lahannya sudah oke, kita akan segera ajukan untuk diprogramkan ke pusat dan bisa kita kerjakan secepat mungkin," ujarnya.

Hal agar lalu lintas di kawasan tersebut dapat lebih lancar. Pasalnya dalam pembangunan jalan dua jalur di kawasan Krueng Cut-Kajhu itu, pihaknya memerlukan lebar jalan enam meter di masing-masing sisi.

"Mungkin masih kurang sosialisasi ke masyarakat. Dan pembangunan memerlukan pembebasan lahan yang cukup luas. Jadi perlu sosialisasi yang lebih baik lagi, untuk bisa mengambil simpati masyarakat secepatnya," jelasnya.

Hal itu agar semua pihak mendapat solusi yang baik.

Meskipun begitu, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemda, selaku yang bertanggung jawab terkait pembebasan lahan.

"Kalau lahan sudah selesai, kita tinggal eksekusi terus. Kalau tidak ada hambatan rencananya akan dikerjakan tahun depan," pungkasnya.

Baca juga: Mobil Rusak karena Jalan Tol Berlubang, Begini Cara Klaim Ganti Rugi ke Jasa Marga

Sudah Koordinasi dengan Tim TAPA

Anggota Komisi IV DPRA, Munawar Ar alias Ngoh Wan, mengatakan, untuk pembangunan jembatan Pango sendiri terdapat 577 meter lahan yang belum dibebaskan.

"Itu terletak di Desa Meunasah Manyet, Ajee, Kecamatan Ingin Jaya. Lahan ini belum bisa dibebaskan, artinya pembangunan konstruksi fisik belum bisa dikerjakan," katanya.

Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Tim TAPA Pemerintah Aceh agar pembebasan lahan tersebut dapat dianggarkan tahun 2026.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved