Berita Aceh Jaya

Puluhan Nakes RSUD Teuku Umar Datangi Dinas Kesehatan, Tuntut Kembalikan Besaran Uang Piket

“Pada dasarnya kami tidak pernah meminta untuk ditingkatkan kesejahteraannya, kami hanya ingin dikembalikan penghasilan yang pernah kami terima...

Penulis: Riski Bintang | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ RISKI BINTANG
NAKES - Puluhan Tenaga Kesehatan dari RSUD Teuku Umar menyambangi Dinas Kesehatan Aceh Jaya untuk menyampaikan aspirasi dan keluhan terkait pengurangan uang piket dan beberapa tuntutan lainnya, Rabu (15/10/2025). 

“Pada dasarnya kami tidak pernah meminta untuk ditingkatkan kesejahteraannya, kami hanya ingin dikembalikan penghasilan yang pernah kami terima sebelumnya. Mudah-mudahan suara hati kami dari perawat dan bidan yang hadir hari ini dapat dikabulkan,” ujarnya saat membaca sejumlah tuntutan.

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Riski Bintang | Aceh Jaya

SERAMBINEWS.COM, CALANG - Puluhan Tenaga Kesehatan (Nakes) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Teuku Umar menyambangi Dinas Kesehatan dikawasan kompleks perkantoran Calang, Desa Keutapang, Kecamatan Krueng Sabee, Aceh Jaya, Rabu (15/10/2025).

Kedatangan para Nakes ini sendiri sebagai bentuk protes dan penyampaian aspirasi kepada Pemerintah Aceh Jaya, atas beberapa kebijakan di RSUD Teuku Umar yang dinilai tidak masuk akal.

Kehadiran tenaga medis tersebut diterima langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Aceh Jaya bersama Ketua PPNI Kabupaten Aceh Jaya serta Direktur RSUD Teuku Umar di Aula Dinkes. 

Perwakilan aliansi pelayanan RSUD Teuku Umar, Mardhatillah, dalam penyampaiannya menyebutkan sejumlah poin penting yang menjadi aspirasi mereka.

Seperti jasa pelayanan (JKN), uang piket malam yang tidak sesuai dengan ketentuan sebelumnya, uang buka puasa dan piket lebaran yang mengalami perubahan signifikan.

Ia menjelaskan, jika sebelumnya untuk piket hari Lebaran dibayar Rp 55.000bagi yang bertugas siang dan Rp 100.000 untuk nakes yang bertugas malam, namun kini hanya diberikan sebesar Rp19.000.

Lalu permasalahan gaji dan insentif perawat yang dinilai belum proporsional.

Kejelasan status TTP ASN dan keterlibatan perwakilan perawat/bidan dalam setiap perumusan kebijakan keperawatan di rumah sakit dan beberapa tuntutan lainnya.

Mardhatillah di hadapan kadis kesehatan mengatakan, pihaknya tidak menuntut hal berlebihan, melainkan hanya memperjuangkan hak yang pernah diterima sebelumnya agar dikembalikan seperti semula.

“Pada dasarnya kami tidak pernah meminta untuk ditingkatkan kesejahteraannya, kami hanya ingin dikembalikan penghasilan yang pernah kami terima sebelumnya. Mudah-mudahan suara hati kami dari perawat dan bidan yang hadir hari ini dapat dikabulkan,” ujarnya saat membaca sejumlah tuntutan.

Baca juga: DPRK Aceh Selatan Desak Pemkab Segera Benahi RS Pratama T Cut Ali: Gedungnya Ada Fungsinya Lumpuh

Para perwakilan perawat dan bidan RSUD Teuku Umar berharap, Dinas Kesehatan Aceh Jaya bersama pihak terkait dapat menindaklanjuti aspirasi itu, demi meningkatkan semangat kerja para perawat dan bidan yang selama ini menjadi garda terdepan pelayanan kesehatan di rumah sakit daerah.

Sementara itu, Direktur RSUD Teuku Umar saat dijumpai saat aksi berlangsung mengatakan mengenai apa yang dituntut oleh tenaga kesehatan di tempatnya, memang belum berpihak apa yang diharapkan oleh tenaga medis.

“Memang ada beberapa tuntutan yang belum berpihak saat ini, sebagaimana sebelumnya yang pernah diterima oleh pihak medis, dan berharap tuntutan ini bisa disahuti oleh pimpinan demi pelayanan medis di RSUD yang lebih baik kedepan,” pungkasnya. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved