Berita Sabang
Sabang Dorong Kemandirian Pangan Lewat Penanaman Padi Gogo
Program ini dijalankan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Sabang sebagai bagian dari upaya menekan ketergantungan terhadap pasokan beras dari luar daerah
Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Mursal Ismail
Program ini dijalankan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Sabang sebagai bagian dari upaya menekan ketergantungan terhadap pasokan beras dari luar daerah.
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Aulia Prasetya | Sabang
SERAMBINEWS.COM, SABANG - Pemerintah Kota Sabang mendorong pengembangan padi gogo sebagai langkah strategis memperkuat ketahanan pangan daerah.
Program ini dijalankan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Sabang sebagai bagian dari upaya menekan ketergantungan terhadap pasokan beras dari luar daerah.
Sekretaris Daerah Kota Sabang, Andri Nourman, mengatakan penanaman padi gogo merupakan wujud nyata dukungan pemerintah daerah terhadap kebijakan nasional di bidang pertanian.
Menurutnya, pengembangan padi gogo di Sabang sejalan dengan arahan Presiden Prabowo melalui Kementerian Pertanian dalam mewujudkan kemandirian pangan nasional.
“Upaya ini bukan sekadar simbolis, tetapi bagian dari strategi memperkuat ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Pemerintah pusat sudah menekankan pentingnya menggerakkan sektor-sektor strategis, dan Sabang ikut mengambil peran lewat pengembangan lahan padi gogo,” ujar Andri Nourman, Kamis (23/10/2025).
Baca juga: Nasib Pejabat Pemkab Majalengka Hamili Wanita Selingkuhan, Pak Kabid Siap Tanggung Jawab
Ia menjelaskan, tahun 2025 Dinas Pertanian dan Pangan menargetkan perluasan lahan tanam padi gogo mencapai 40 hektare yang tersebar di tiga kecamatan.
Target tersebut diharapkan dapat tercapai berkat kolaborasi antara pemerintah, kelompok tani, dan masyarakat pemilik lahan.
Selain memperkuat ketahanan pangan, pengembangan padi gogo juga menjadi salah satu langkah pengendalian inflasi daerah.
Selama ini, pasokan beras di Sabang masih sangat bergantung pada distribusi dari luar pulau. Karena itu, peningkatan produksi lokal dinilai penting untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan.
“Budidaya padi gogo cocok dengan kondisi lahan non irigasi di Sabang. Dengan memanfaatkan lahan tidur, petani bisa meningkatkan produktivitas tanpa harus menunggu proyek irigasi baru,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para petani yang telah berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, termasuk pemilik lahan M. Yasin yang telah mendukung pelaksanaan program penanaman padi gogo.
Baca juga: DBD di Sabang Capai 43 Kasus, Masyarakat Diminta Waspadai Genangan Air di Musim Hujan
Pemerintah berharap langkah ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat lain untuk ikut mengembangkan pertanian berkelanjutan.
“Pemerintah Kota Sabang mengajak seluruh pihak, termasuk Forkopimda dan masyarakat, untuk terus berkolaborasi mewujudkan kemandirian pangan yang berdampak langsung bagi kesejahteraan bersama,” tutupnya. (*)
| Polres Sabang Gelar Binrohtal, Tekankan Iman dan Akhlak dalam Bertugas |
|
|---|
| DBD di Sabang Capai 43 Kasus, Masyarakat Diminta Waspadai Genangan Air di Musim Hujan |
|
|---|
| Kapolres Sabang Gelar "Saweu Keude Kupi" di Gampong Cot Ba’u, Ajak Perkuat Sinergi Jaga Kamtibmas |
|
|---|
| Badan Jalan Retak dan Longsor, Jalan Ie Meulee-Balohan Ditutup Dishub Kota Sabang |
|
|---|
| Dishub Sabang Tutup Jalan Ie Meulee–Balohan Gegara Longsor, PUPR Sebut Masih Aset BPKS |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.