Berita Banda Aceh

Ketua Pemuda Partai Adil Sejahtera Aceh Tolak Semua Bentuk Konser di Aceh, Begini Katanya

Penolakan tersebut, kata Fajri, berlaku untuk semua daerah, termasuk di Kota Lhokseumawe, Banda Aceh, dan kabupaten/kota lainnya.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Yeni Hardika
FOR SERAMBINEWS.COM
Ketua Pemuda Partai Adil Sejahtera (PAS) Aceh, Tgk Fajri M Isa 

Ketua Pemuda Partai Adil Sejahtera Aceh Tolak Semua Bentuk Konser di Aceh, Begini Katanya

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ketua Pemuda Partai Adil Sejahtera (PAS) Aceh, Tgk Fajri M Isa, menyatakan sikap tegas pihaknya menolak seluruh bentuk penyelenggaraan konser di wilayah Aceh.

Penolakan tersebut, kata Fajri, berlaku untuk semua daerah, termasuk di Kota Lhokseumawe, Banda Aceh, dan kabupaten/kota lainnya.

Menurutnya, konser-konser yang selama ini digelar di Aceh telah terbukti menimbulkan berbagai pelanggaran terhadap pelaksanaan Syari‘at Islam, yang menjadi jati diri dan landasan moral masyarakat Aceh.

Tgk Isa melanjutkan, setiap kali konser digelar, yang terjadi bukanlah hiburan yang mendidik atau bernilai kultural, tetapi justru menjadi ajang campur baur antara laki-laki dan perempuan tanpa batasan. 

“Kita sudah melihat berulang kali, tidak ada panitia konser yang betul-betul menjaga adab Syari‘at. Tidak ada yang betul-betul mampu  melakukan pemisahan antara laki-laki dan perempuan, dan suasananya justru mendekati perbuatan maksiat yang diharamkan,” ujarnya, Minggu (26/10/2025) kepada Serambinews.com.

Baca juga: Slank dan D’Masiv Batal Tampil di Konser Sumpah Pemuda 2025

Tgk Fajri menambahkan bahwa Aceh bukanlah daerah yang berdiri tanpa nilai.

Sebaliknya, Aceh adalah satu-satunya provinsi di Indonesia yang secara hukum memiliki dasar penerapan Syari‘at Islam. 

Oleh sebab itu, setiap kegiatan publik seharusnya mengikuti prinsip keislaman dan tidak bertentangan dengan norma yang telah menjadi ruh kehidupan masyarakat Aceh sejak masa Sultan Iskandar Muda.

“Jika konser-konser seperti itu terus dibiarkan, kita sedang membuka pintu kehancuran moral generasi muda,” tegasnya.

Menurut Tgk Fajri, pemerintah Aceh dan aparat keamanan juga harus ikut menjaga agar Aceh tidak berubah menjadi wilayah yang kehilangan arah dari semangat penegakan syari‘at. 

“Kita bukan anti kebahagiaan, tapi kita menolak kebahagiaan yang menyalahi syari‘at,” tambahnya.

Lebih jauh, Ketua Pemuda PAS Aceh itu menegaskan bahwa pelarangan konser bukan berarti menolak seni secara total.

Islam, katanya, tidak menolak seni dan budaya, selama seni itu bernilai dakwah dan memperkuat moralitas masyarakat. 

“Seni dalam Islam itu ada, tapi harus dalam batas adab dan nilai. Kita bisa buat kegiatan nasyid, zikir akbar, atau festival budaya Islam. Tapi bukan konser yang mengundang muda-mudi bercampur, bergoyang, dan melanggar kehormatan diri,” ujar Tgk Fajri.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved