Berita Aceh Barat
Kisah Tukang Sol Sepatu di Aceh Barat Terima Bantuan Peralatan, Sukses Biaya Pendidikan Anak
Meski penghasilannya tidak menentu, rata-rata sekitar Rp 100 ribu per hari, Zakaria mampu membiayai pendidikan dua anaknya hingga sukses.
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Nurul Hayati
Meski penghasilannya tidak menentu, rata-rata sekitar Rp 100 ribu per hari, Zakaria mampu membiayai pendidikan dua anaknya hingga sukses.
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Sa’dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, ACEH BARAT - Sejumlah pelaku usaha sol sepatu di sepanjang Jalan Lueng Aneuk Aye, Kota Meulaboh, Aceh Barat, menerima bantuan peralatan kerja dari PT Mifa Bersaudara melalui program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM), CSR perusahaan tambang batu bara tersebut.
Bantuan diserahkan langsung oleh Division Head CSR PT Mifa Bersaudara, Tengku Kaddhafi Al Munir, didampingi Section Head Ismail KS dan Staf CSR Famela Naridha, Senin (27/10/2025).
Di depan setiap lapak penerima bantuan kini tampak tong hijau berlogo Mifa bertuliskan “Usaha Sol Sepatu Program PPM–CSR PT Mifa Bersaudara”, sebagai penanda dukungan perusahaan terhadap usaha mikro di wilayah itu.
Salah satu penerima bantuan, Zakaria (59), yang telah 35 tahun menekuni usaha sol sepatu, mengaku sangat terbantu dengan dukungan tersebut.
“Kalau kami buat sendiri mungkin tak sanggup, penghasilan pas-pasan. Jadi sangat bersyukur dengan bantuan dari pihak perusahaan,” ujarnya.
Tarif jasa perbaikan sepatu di lapaknya berkisar antara Rp 15 ribu hingga Rp 40 ribu, terutama untuk sepatu safety milik karyawan tambang.
Meski penghasilannya tidak menentu, rata-rata sekitar Rp 100 ribu per hari, Zakaria mampu membiayai pendidikan dua anaknya hingga sukses.
Pengrajin lainnya, Abdullah (49), yang telah menjalankan usaha ini sejak sebelum tsunami Aceh, juga menyampaikan hal serupa.
"Kadang Rp 100 ribu sehari, cukup untuk menghidup keluarga,” katanya.
Baca juga: Pemangkasan Dana Transfer, Pemkab Aceh Barat Rem Perjalanan Dinas hingga Konsumsi Rapat
Menurutnya, satu pasang sepatu bisa memakan waktu pengerjaan hingga satu setengah jam, terutama jika sepatu dalam kondisi basah dan perlu dikeringkan terlebih dahulu.
Tengku Kaddhafi Al Munir menjelaskan bahwa program ini merupakan bentuk komitmen Mifa dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal yang selama ini menjadi bagian dari aktivitas ekonomi di sekitar wilayah operasional perusahaan.
“Kami ingin membantu para pelaku usaha kecil agar lebih mandiri, sekaligus menata kawasan lapak agar lebih tertib dan indah,” ujarnya.
Program ini menjadi salah satu bentuk nyata peran PT Mifa Bersaudara dalam memperkuat ekonomi masyarakat melalui kegiatan CSR yang berkelanjutan, dengan menyasar sektor-sektor produktif yang selama ini menopang kehidupan warga di tingkat akar rumput.(*)
| Pemangkasan Dana Transfer, Pemkab Aceh Barat 'Rem' Perjalanan Dinas hingga Konsumsi Rapat |
|
|---|
| Prof Syamsuar: Mahasiswa Jangan Sekedar Pengkritik, Tapi Harus Jadi Katalis Perubahan |
|
|---|
| Mahasiswa Teknik Industri UTU Dalami Proses Produksi CPO di PT ASN |
|
|---|
| DPRK Aceh Barat Setujui Rancangan KUA-PPAS 2026 |
|
|---|
| 19 Peserta FODP Lulus dan Dikontrak Jadi Karyawan AMM di Site Mifa |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.