Listerasi
DPKA Hadirkan Ruang Baca Ramah Anak di Pustaka Aceh, Dukung Generasi Gemar Membaca
Kepala DPKA Aceh, Dr. Syaridin, M.Pd., mengatakan, ruang baca tersebut dibangun sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk menanamkan kecintaan
Penulis: Indra Wijaya | Editor: Ansari Hasyim
Ringkasan Berita:
- Selain itu, uang baca yang dilengkapi pendingin ruangan (AC) itu tentu menghadirkan suasana sejuk dan nyaman bagi anak-anak yang berkunjung.
- Area baca yang luas juga memungkinkan anak-anak bermain sambil belajar dengan aman.
- Beberapa fasilitas lain juga tersedia seperti alat musik tradisional. Dengan itu, Anak-anak yang berkunjung ke sana dapat mengenal alat-alat musik sembari belajar membaca.
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Indra Wijaya | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Tumbuhkan minat baca anak Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh (DPKA) hadirkan ruang baca ramah anak di Pustaka Aceh, Kamis (30/10/2025).
Fasilitas tersebut didesain khusus agar anak-anak dapat belajar dan bermain dalam suasana yang nyaman, sejuk, dan menyenangkan.
Kepala DPKA Aceh, Dr. Syaridin, M.Pd., mengatakan, ruang baca tersebut dibangun sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk menanamkan kecintaan terhadap dunia literasi sejak dini. Dengan konsep ruangan yang cerah, penuh warna, dan dilengkapi berbagai fasilitas edukatif, anak-anak diharapkan dapat menjadikan membaca sebagai kegiatan yang menyenangkan.
Dikatakan, fasilitas ini bukan hanya menyediakan buku-buku anak yang lengkap, tetapi juga dirancang agar mereka merasa betah di perpustakaan.
"Di dalamnya ada alat-alat pendidikan edukatif, panggung story telling untuk dongeng interaktif, serta alat musik tradisional agar anak-anak dapat mengenal budaya Aceh sejak dini,” katanya.
Selain itu, uang baca yang dilengkapi pendingin ruangan (AC) itu tentu menghadirkan suasana sejuk dan nyaman bagi anak-anak yang berkunjung. Area baca yang luas juga memungkinkan anak-anak bermain sambil belajar dengan aman.
Beberapa fasilitas lain juga tersedia seperti alat musik tradisional. Dengan itu, Anak-anak yang berkunjung ke sana dapat mengenal alat-alat musik sembari belajar membaca.
Dikatakan Syaridin, keberadaan panggung story telling menjadi daya tarik tersendiri karena anak-anak dapat mendengarkan kisah edukatif secara langsung dari pustakawan atau pendongeng yang diundang secara berkala. Kegiatan ini bertujuan membangun imajinasi, empati, dan semangat membaca anak-anak melalui pendekatan yang interaktif.
Memperluas kerja sama
“Melalui konsep ini, kami ingin menjadikan perpustakaan bukan hanya tempat membaca buku, tapi juga ruang bermain dan berekspresi. Anak-anak bisa membaca, mendengarkan dongeng, bermain alat musik tradisional, bahkan berinteraksi dengan teman-temannya di ruang yang aman dan mendidik,” ujar Syaridin.
Ruang baca ramah anak DPKA Aceh kini rutin dikunjungi oleh berbagai lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) di Banda Aceh dan Aceh Besar. Mereka datang berkunjung untuk mengikuti kegiatan membaca dan bermain bersama pustakawan.
Ia menegaskan, pihaknya akan terus mengembangkan program literasi berbasis anak, termasuk menambah koleksi buku dan memperluas kerja sama dengan lembaga pendidikan.
“Kita ingin ruang baca ini menjadi wadah pembelajaran yang hidup, tempat anak-anak mengenal dunia pustaka dengan cara yang menyenangkan,” ujar Syaridin.(*)
| Nathalie Holscher Dapat Saweran hingga Rp 500 Juta saat Nge-DJ, Dinilai Pro Kontra |
|
|---|
| Amalan Pagi Memohon Keberkahan, Jauh dari Kejahatan, Ini Bacaan Doanya |
|
|---|
| Perkuat Manajemen ASN, Pemkab Pidie Hadiri Rakornas Kepegawaian |
|
|---|
| Kuasa Hukum Sarwendah Tanggapi Pernyataan Nafkah Ruben Onsu, Minta Tak Menyudutkan Kliennya |
|
|---|
| 4 Fakta Kejanggalan Kematian Bu Dosen di Hotel, tanpa Busana hingga Mengeluarkan Darah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/ruang-baca-uijkl.jpg)