Berita Banda Aceh
Inflasi Tahunan Aceh Tembus 4,66 Persen, Kenaikan Harga Cabai dan Emas Jadi Pemicu
Artinya harga barang dan jasa secara umum naik rata-rata sebesar 4,66 persen dibandingan Oktober
Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Nur Nihayati
Artinya harga barang dan jasa secara umum naik rata-rata sebesar 4,66 persen dibandingan Oktober
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Rianza Alfandi | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat inflasi Aceh secara tahunan (year-on-year/yoy) sebesar 4,66 persen pada Oktober 2025.
Pemicu utama inflasi tahunan ini disebabkan oleh kenaikan harga cabai dan emas perhiasan.
“Secara tahunan atau year on year pada Oktober 2025 Aceh mengalami inflasi sebesar 4,66 persen.
Artinya harga barang dan jasa secara umum naik rata-rata sebesar 4,66 persen dibandingan Oktober tahun sebelumnya,” kata Plt Kepala BPS Aceh Tasdik Ilhamuddin, dalam konferensi pers, Senin (3/11/2025).
Menurut Tasdik, kelompok pengeluaran yang menyumbang andil inflasi tertinggi adalah kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 3,28 persen.
Baca juga: Cabai dan Bawang Merah Sumbang Inflasi di Aceh Singkil
Adapun beberapa komoditas utama yang mendorong inflasi di Aceh antara lain cabai merah (1,07 persen), emas perhiasan (0,70 % ), beras (0,34 % ), sigaret kretek mesin (0,21 % ), serta ikan dencis (0,21 % ).
Kenaikan harga komoditas-komoditas tersebut menjadi pendorong utama naiknya tingkat inflasi tahunan di Aceh.
“Di sisi lain ada beberapa komoditas yang memberi pengaruh deflasi, di antaranya adalah udang basah, bawang putih, biaya SMA, angkatan udara, dan biaya SMP,” ujarnya.
Tasdik menuturkan, penghitungan inflasi di Aceh dilakukan di lima daerah, yaitu Banda Aceh, Lhokseumawe, Meulaboh, Aceh Tengah, dan Aceh Tamiang. Hasilnya menunjukkan bahwa seluruh wilayah mengalami inflasi tahunan pada Oktober 2025.
Dari lima wilayah tersebut, Kabupaten Aceh Tengah mencatat inflasi yoy tertinggi sebesar 5,95 persen, sedangkan Kota Banda Aceh mencatat inflasi terendah sebesar 3,93 persen.
“Sementara secara bulanan, hanya Meulaboh dan Kota Banda Aceh yang mengalami inflasi m-to-m, sedangkan tiga wilayah lainnya mengalami deflasi,” pungkasnya.(*)
Baca juga: Menjaga Inflasi: Fondasi Stabilitas Sosial Politik dan Perlindungan Aset Rakyat
| Gubernur Aceh Mualem Lantik 1.184 PPPK Tahap II Formasi Tahun 2024 |
|
|---|
| Duta Besar Rusia Temui Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia |
|
|---|
| Inteldakim ‘Ciduk’ Pembuat Roti Asal Pakistan di Kafe Lambhuk |
|
|---|
| Kejati Aceh Panggil Sejumlah Pihak Terkait Kasus Dugaan Korupsi Beasiswa |
|
|---|
| Wali Kota Banda Aceh Illiza Lantik 92 Pejabat Dari Camat hingga Kabid |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.