Berita Aceh Barat

Bupati Tarmizi Gagas Kolam Retensi Multifungsi di Aceh Barat, Terinspirasi dari Yogyakarta

Bupati Aceh Barat menggagas pembangunan kolam retensi multifungsi untuk mengatasi banjir dan mendukung pariwisata di Meulaboh.

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Saifullah
Serambinews.com/HO
KOLAM RETENSI YOGYAKARTA - Bupati Aceh Barat, Tarmizi, SP pada Selasa (4/11/2025), meninjau langsung kolam retensi di Karangwuni, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta. 

Ia juga mengajak masyarakat Aceh Barat untuk turut mendukung dan mendoakan agar proyek ini dapat segera terealisasi.

“Semoga Allah memudahkan langkah ini. Anggarannya memang besar, tapi manfaatnya jauh lebih besar. Kita harus optimis dan terus berdoa agar bisa berhasil,” tuturnya.

Ia berharap, pembangunan kolam retensi ini dapat menjadi salah satu proyek prioritas dalam penanganan banjir di wilayah pesisir barat Aceh.

Baca juga: Wakil Bupati Aceh Barat Optimistis Kafilah Masuk Lima Besar MTQ XXXVII Aceh di Pidie Jaya

Selain itu, proyek ini diharapkan mampu mendukung peningkatan infrastruktur daerah secara berkelanjutan dan memperkuat ketahanan lingkungan di masa depan.

Pengertian Kolam Retensi

Kolam retensi adalah struktur penampungan air sementara yang dirancang untuk mengendalikan banjir dan mengelola limpasan air hujan.

Pada dasarnya, kolam retensi (retarding basin) adalah kolam buatan atau alami yang berfungsi untuk menampung air hujan sementara waktu saat terjadi curah hujan tinggi.

Air yang tertampung kemudian akan meresap ke dalam tanah atau dialirkan secara perlahan ke sungai atau saluran drainase.????

Ada sejumlah fungsi dari kolam retensi, di antaranya sebagai berikut: 

  1. Mengurangi risiko banjir di wilayah perkotaan atau pemukiman yang memiliki permukaan kedap air seperti jalan dan bangunan.
  2. Menstabilkan aliran air agar tidak langsung meluap ke sungai dan menyebabkan banjir bandang.
  3. Meningkatkan kualitas air tanah melalui proses peresapan.
  4. Menjadi ruang terbuka hijau atau kawasan wisata, jika dirancang secara multifungsi seperti di Yogyakarta.

Ada beberapa jenis kolam retensi yakni:

  • Kolam alami: terbentuk dari cekungan tanah yang sudah ada secara alami.
  • Kolam buatan: dibangun dengan pelapis khusus seperti geomembrane untuk meningkatkan efektivitas dan daya tahan.

Perbedaan kolam retensi dan kolam detensi dapat dijelaskan sebagai berikut:

  • Kolam retensi menyimpan air untuk waktu yang lebih lama dan memungkinkan peresapan.
  • Kolam detensi hanya menahan air sementara sebelum dialirkan keluar, tanpa proses peresapan yang signifikan.(*)

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved