Berita Banda Aceh

Kak Na Dampingi Rahmat Akbar, Remaja Lumpuh Layu Asal Pulo Aceh Berobat ke RSUDZA

Rahmat Akbar, remaja asal Pulo Aceh yang mengalami lumpuh layu, tiba di Banda Aceh untuk menjalani terapi di RSUDZA.

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Saifullah
Serambinews.com/HO
REMAJA LUMPUH LAYU - Rahmat Akbar, remaja penderita lumpuh layu asal Pulo Aceh, saat menapakkan kaki di Dermaga Lampulo, Banda Aceh, Selasa (4/11/2025). Tampak Ketua TP PKK Aceh, Marlina Muzakir, yang akrab disapa Kak Na, ikut menyambut remaja tersebut di dermaga. 
Ringkasan Berita:
  • Rahmat Akbar, remaja asal Pulo Aceh yang mengalami lumpuh layu, tiba di Banda Aceh untuk menjalani terapi di RSUDZA.
  • Ketua TP PKK Aceh, Marlina Muzakir (Kak Na), mendampingi dan menyediakan rumah singgah bagi Rahmat dan keluarganya.
  • Dukungan ini membantu Rahmat fokus menjalani pengobatan tanpa terkendala biaya dan akses dari pulau ke daratan.

 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Muhammad Nasir I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Angin laut Pulo Aceh terasa lebih lembut ketika Rahmat Akbar akhirnya menapakkan kaki di Dermaga Lampulo, Banda Aceh, Selasa (4/11/2025). 

Saat digotong turun dari boat kayu, remaja 15 tahun itu menatap sekeliling, sedikit gugup tapi matanya berbinar. 

Perjalanan panjang menyeberangi laut dari pulau ke daratan besar bukan hal mudah baginya, apalagi dengan tubuh yang sejak beberapa tahun terakhir tak lagi mampu berdiri.

Menyambutnya di dermaga, Ketua TP PKK Aceh, Marlina Muzakir yang akrab disapa Kak Na, langsung menunduk, mengusap lembut bahu Rahmat.

“Semangat neuk ya, insya Allah sembuh kita neuk ya. Rumah singgahnya juga sudah ada. Jadi nanti fokus dengan proses pengobatannya saja ya,” ucapnya, penuh empati.

Rahmat datang ke Banda Aceh didampingi kedua orangtuanya, Abubakar dan Nurlina, serta seorang adiknya.

Baca juga: VIDEO - Kak Na Semangati Remaja Penderita Lumpuh Layu Asal Pulo Aceh

Bersama rombongan, Kak Na mengantar Rahmat menuju Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA). 

Rahmat akan menjalani terapi berkala di RSUDZA

Selama masa menunggu jadwal terapi, Rahmat dan keluarga akan menempati rumah singgah milik Dinas Sosial Aceh.

Selama ini, ketiadaan dana untuk penginapan menjadi kendala Rahmat menjalani terapi.

Jarak Pulo Aceh dan RSUDZA yang dipisah lautan menjadi alasan proses terapi tidak berjalan maksimal, karena ketiadaan biaya untuk bolak balik Pulo Aceh ke RSUDZA.

Hal tersebut diungkapkan oleh Abubakar kepada Kak Na, saat mengunjungi kediamannya beberapa waktu lalu di Pulo Aceh.

Baca juga: Tinjau Bootcamp Desainer Aceh, Kak Na Sebut Fesyen Muslim Miliki Peluang Besar di Aceh

Rahmat didiagnosa mengalami gangguan fungsi saraf saat memasuki jenjang pendidikan SMP. 

Abubakar menjelaskan, saat di bangku Sekolah Dasar (SD), Rahmat bisa beraktivitas seperti biasa alias tak ada gangguan apapun. 

Memasuki SMP, gejala penyakitnya mulai terlihat dan kondisi fisiknya terus melemah.

“Rahmat butuh terapi Bu, kami harus pergi ke Banda Aceh namun kami terkendala penginapan, karena terapinya itu seminggu dua kali,” cerita ayah Rahmat. 

“Jika harus pulang pergi, maka kami terkendala di biaya Bu. Bagusnya kami sebulan berada di Banda Aceh, agar lebih fokus dan penanganan Rahmat bisa maksimal,” terang Abubakar saat itu.

Prihatin dengan kondisi Rahmat, Kak Na pun berjanji akan membantu Rahmat dan keluarga mencari tempat untuk menginap. 

Baca juga: Kak Na Kumpulkan Istri Mantan Panglima Wilayah GAM, Ada Apa?

Hari ini, janji itu pun ditunaikan. Rahmat pun terlihat sangat bersemangat.

Meski malu-malu, Rahmat sudah mulai tertawa lepas saat Kak Na menyemangati dan mengajaknya bercanda.

Kiban Rahmat, ka semangat kan? Insya Allah bagah puleh neuk beuh. Nteuk wate ka puleh ta adu plung dua. Cah le sigoe. (Bagaimana Rahmat, sudah semangat kan? Insya Allah cepat sembuh nak ya. Nanti kalau sudah sembuh kita lomba lari berdua ya. Tos dulu kita),” ucap Kak Na, sebelum meninggalkan Rahmat yang akan menjalani sejumlah proses terapi.

Rahmat pun tertawa, dengan penuh semangat iya sambut tangan Kak Na

“Tos Bu, semangat Bu, terima kasih banyak atas bantuan Ibu” ucap Rahmat.

Sebelum meninggalkan RSUDZA, Kak Na sempat menyapa beberapa pasien yang sedang menunggu giliran pemeriksaan. 

Baca juga: Kak Na Soroti Nasib Guru PAUD di Aceh: Miliki Peran Vital, tapi Minim Gaji

Dengan ramah, Kak Na berdialog menanyakan kondisi dan asal sejumlah pasien.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved