Berita Sabang

DPRK Sabang Minta Pengawasan di Pelabuhan Balohan Diperketat, Cegah Influenza Masuk Pulau

Lonjakan kasus influenza tipe A di sejumlah daerah Aceh, termasuk Banda Aceh, harus jadi alarm dini bagi kota wisata ini yang setiap hari

Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Mursal Ismail
Serambinews.com/HO    
JAGA PELABUHAN - Ketua Komisi IV DPRK Sabang, Ridwan, menegaskan bahwa pelabuhan adalah gerbang utama keluar masuk manusia dan barang, sehingga disiplin terhadap protokol kesehatan menjadi harga mati. 

Ringkasan Berita:
  • Ketua Komisi IV DPRK Sabang, Ridwan, meminta Pemko Sabang segera memperketat pengawasan di Pelabuhan Balohan menyusul lonjakan kasus influenza tipe A di Banda Aceh.
  • Ia menegaskan, pelabuhan sebagai gerbang utama harus kembali menerapkan protokol kesehatan seperti pemeriksaan suhu, cuci tangan, dan penggunaan masker.
  • DPRK juga mendorong kesiapsiagaan fasilitas kesehatan serta langkah cepat pencegahan agar Sabang terhindar dari penyebaran penyakit tanpa menunggu kasus meningkat.

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Aulia Prasetya | Sabang

SERAMBINEWS.COM, SABANG - Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Sabang meminta Pemerintah Kota Sabang tidak menunggu kasus meningkat baru bertindak.

Lonjakan kasus influenza tipe A di sejumlah daerah Aceh, termasuk Banda Aceh, harus jadi alarm dini bagi kota wisata ini yang setiap hari disinggahi ratusan penumpang dan wisatawan lewat Pelabuhan Balohan.

Ketua Komisi IV DPRK Sabang, Ridwan, menegaskan bahwa pelabuhan adalah gerbang utama keluar masuk manusia dan barang, sehingga disiplin terhadap protokol kesehatan menjadi harga mati.

“Banda Aceh yang berdekatan dengan Sabang saat ini menghadapi lonjakan kasus influenza. Karena itu, kita perlu waspada agar Sabang tidak ikut terdampak.

Kalau di pintu masuk saja longgar, maka risiko penyebaran bisa meningkat. Jangan tunggu angka kasus naik baru sibuk bicara pencegahan,” ujar Ridwan, Rabu (5/11/2025).

Menurutnya, penerapan protokol kesehatan seperti pemeriksaan suhu tubuh, ketersediaan tempat cuci tangan, serta imbauan memakai masker bagi penumpang yang batuk atau flu harus segera diaktifkan kembali di pelabuhan.

Baca juga: DPRK Nagan Raya Gelar RDPU dengan PLN soal Pembayaran Tagihan Lampu Jalan

Ridwan menilai, Balohan bukan sekadar pelabuhan wisata, tapi juga titik rawan penularan penyakit. Karena itu, ia mendorong pemerintah dan instansi terkait untuk bergerak cepat dan tidak menunggu perintah formal.

“Kita pernah belajar dari masa pandemi. Saat itu, ketegasan di pintu masuk jadi kunci utama. Kalau sekarang dibiarkan longgar, artinya kita mengulang kesalahan yang sama,” tegasnya.

Selain pengawasan di pelabuhan, Ridwan juga meminta seluruh fasilitas kesehatan di Sabang mulai dari Puskesmas hingga rumah sakit tetap siaga menghadapi potensi peningkatan pasien bergejala influenza.

Ia menilai kewaspadaan dini jauh lebih baik daripada penyesalan di kemudian hari.

“Kita berharap Sabang tetap aman dan aktivitas masyarakat berjalan normal.

Tapi kalau memang situasi memburuk, bukan tidak mungkin kegiatan belajar di sekolah perlu diliburkan sementara waktu demi mencegah penyebaran,” tambahnya.

Baca juga: dr Zaidul Akbar Ungkap Jam Tidur Terbaik agar Lemak Terbakar Alami Saat Malam Hari

DPRK Sabang memastikan akan terus memantau situasi ini dan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Sabang agar langkah pencegahan benar-benar efektif.

Pengawasan di Pelabuhan Balohan, kata Ridwan, harus jadi prioritas, terutama bagi penumpang yang datang dari Banda Aceh daerah yang kini sedang berjuang menghadapi peningkatan kasus influenza.

“Sabang adalah kota wisata. Jangan sampai tamu datang membawa penyakit dan pulang membawa cerita buruk. Lebih baik kita perketat sekarang, daripada menyesal nanti,” pungkasnya. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved