Berita Bireuen

Pemuda Aceh Meninggal di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia, Niat Pulang Ingin Jenguk Orangtua

Pemuda Aceh Meninggal di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia, Niat Pulang Ingin Jenguk Orangtua

Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/HO
Proses penyambutan jenazah di rumah duka di Bireuen dihadiri langsung oleh Anggota DPD RI H Sudirman Haji Uma, didampingi staf penghubung wilayah Aceh Utara–Bireuen, yaitu Nazaruddin alias Abu Saba dan Abdul Rafar. 

“Begitu menerima laporan dari pihak keluarga, saya langsung berkoordinasi dengan tim penghubung di Malaysia agar proses pemulangan berjalan lancar,” ujar Haji Uma.

“Kita tidak boleh membiarkan keluarga di Aceh menghadapi situasi seperti ini sendirian. Tugas kita memastikan jenazah dapat segera kembali dan dimakamkan dengan layak di kampung halaman,” tambahnya.

Baca juga: VIDEO Haji Uma Kutuk Penghilangan Nyawa Warga Aceh di Masjid Sibolga

Haji Uma menjelaskan, biaya pemulangan jenazah hingga ke Bandara Kualanamu mencapai Rp16,1 juta.

Dengan rincian Rp14,6 juta ditanggung pihak keluarga dan Rp2,5 juta dibantu langsung olehnya termasuk biaya kargo bandara. Sedangkan ambulans ditanggung oleh BP3MI.

“Ini bentuk kepedulian kita bersama terhadap kemanusiaan, khususnya terhadap warga Aceh di perantauan yang merupakan bagian dari kita semua. Ketika mereka tertimpa musibah, kita wajib hadir membantu,” ungkap Haji Uma.

Berterima kasih kepada semua pihak

Dalam kesempatan tersebut, Haji Uma juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga almarhum serta mengapresiasi semua pihak yang telah berperan dalam proses pemulangan.

“Saya turut berduka cita atas meninggalnya AA. Semoga keluarga diberikan ketabahan, dan Allah SWT menerima segala amal ibadah almarhum.

Saya juga berterima kasih kepada semua pihak, terutama GAB, BP3MI, dan komunitas Aceh di Malaysia, yang telah bekerja keras membantu kepulangan jenazah ini,” ucapnya.

Ia menegaskan, kepedulian terhadap warga Aceh di perantauan merupakan tanggung jawab moral yang akan terus ia jalankan selama masih diberi amanah oleh masyarakat.

“Membantu warga Aceh di perantauan yang tertimpa musibah bukan hanya tugas sosial, tetapi juga panggilan hati.

Selama saya diberi amanah, saya akan terus berupaya hadir dalam setiap kesulitan mereka,” tutup Haji Uma.

Sementara itu, suasana haru menyelimuti prosesi pemulangan jenazah di kampung halaman.

Tangis keluarga pecah saat peti jenazah tiba, seakan tak percaya bahwa anak yang mereka nantikan pulang justru diselimuti kain kafan.

Baca juga: Ini Daftar Lengkap Nama 92 Pejabat Struktural Baru Dilantik di Pemko Banda Aceh

Menurut keterangan keluarga dan masyarakat setempat, almarhum dikenal sebagai sosok yang jujur, ramah, dan mudah bergaul, serta tidak pernah menimbulkan masalah di kampung.

Kepergiannya menjadi duka mendalam bagi warga Gampong Meunasah Lincah.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved