Berita Aceh Singkil

Melihat Atraksi Gegunungan, Kendaraan Para Raja Singkil Tempo Dulu 

Tabuh gendang, canang kayu dan gong mengiringi dendang berisi syair-syair saling berbalas dari Gegunungan dan Kakajangan.

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/DEDE ROSADI
ATRAKSI GEGUNUNGAN - Atraksi Gegunungan warisan para raja Singkil, yang ditampilkan warga Rantau Gedang dan Teluk Rumbia, Aceh Singkil, kepada tim Ekspedisi Sungai Singkil, Kamis (13/11/2025. 
Ringkasan Berita:
  • Atraksi Gegunungan dan Kakajangan di Sungai Singkil menampilkan tradisi kerajaan masa lalu, di mana Kakajangan berputar tujuh kali mengelilingi Gegunungan sebagai simbol penghormatan bagi raja.
  • Gegunungan adalah istana berjalan di atas kapal kayu yang dulu digunakan raja Singkil, sedangkan Kakajangan berfungsi sebagai kapal pengawal.
  • Tradisi ini menjadi bagian pembukaan Ekspedisi Sungai Singkil yang dilepas Wabup Hamzah Sulaiman untuk menelusuri warisan budaya sungai & kerajaan di Aceh Singkil.
 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Dede Rosadi I Aceh Singkil 

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Kakajangan berisi para ulu balang dan kesatria bermanuver mengelilingi Gegunungan

Tabuh gendang, canang kayu dan gong mengiringi dendang berisi syair-syair saling berbalas dari Gegunungan dan Kakajangan.

Sejurus kemudian terdengar letusan saling bersahutan disusul semburan api dari para pengawal yang berdiri di pinggir kapal. 

Setelah situasi dipastikan aman, barulah Gegunungan bersandar ke tepi sungai di Kampong Rantau Gedang, Kecamatan Singkil. 

Gegunungan merupakan istana berjalan yang dibangun di atas boat kayu atau kapal tradisional.

Pada masanya gegunungan menjadi kendaraan para raja Singkil, mengarungi sungai ketika berkunjung ke kerajaan lain atau melihat wilayahnya.

Baca juga: Semilir Angin Senja di Pantai Cemara Indah Aceh Singkil

Gegunungan dihiasi kain bercorak khas Singkil plus panji-panji kebesaran kerajaan.

Kondisi serupa dengan Kakajangan, yang digunakan mengawal raja. Bedanya hanya pada ukuran kapal, lebih kecil dan lincah dibanding Gegunungan

Atraksi Gegunungan dan Kakajangan menjadi suguhan bagi tim Ekspedisi Sungai Singkil, ketika memulai perjalanan dari Rantau Gedang dan Teluk Rumbia.

Dua kampung tanpa batas pemisah di Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil.

Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Kabupaten Aceh Singkil, Zakirun Pohan mengatakan, Kakajangan yang berisi pengawal raja berputar tujuh kali mengelilingi Gegunungan

"Tidak boleh lebih atau kurang harus tujuh kali keliling," kata Zakirun, menjelaskan atraksi Gegunungan, Kamis (13/11/2025).

Baca juga: Volume Air Sungai Naik Warga Subulussalam dan Aceh Singkil Diimbau Siaga Banjir 

Hal itu untuk memastikan yang ada di dalamnya bukan penyusup, melainkan benar-benar raja. 

Kakajang merupakan pasukan pendahuluan yang wajib memastikan keamanan lokasi kunjungan raja. 

Setelahnya menunggu di perbatasan untuk menunggu raja datang. Ketika raja datang selanjutnya melakukan pemeriksaan dengan mengelilingi Gegunungan

"Tuan boleh bersandar, boleh berkunjung apakah betul dari kerajaan atau penyelundup," jelas Zakirun Pohan, mengutip syair sebagai kode ketika Kakajangan memutari Gegunungan.

Menurut Zakirun, Gegunung dan Kakajangan merupakan warisan para raja Aceh Singkil, yang dahulu mendiami pinggir sungai. 

Dari delapan kerajaan yang ada di Aceh Singkil, semuanya memiliki tradisi Gegunungan dan Kakajangan. 

Baca juga: Aceh Singkil Gagal Tembus 10 Besar MTQ 2025, Pimpinan Pesantren Dorong Evaluasi & Persiapan MTR 2026

Pada masa kini ada sedikit modifikasi. Letusan bukan lagi senjata meriam. Tetapi diganti oleh meriam bambu atau petasan. 

Kemudian penggerak kapal sudah menggunakan mesin. Sementara pada masanya masih didayung.

Selebihnya tetap sama, warisan para leluhur. Termasuk semburan api berasal dari obor yang disembur bahan bakar melalui mulut. 

Usai menikmati atraksi Gegunung rombongan Ekspedisi Sungai Singkil yang diselenggarakan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah I Aceh, memulai pelayaran.

Rombongan dilepas Wakil Bupati Aceh Singkil, Hamzah Sulaiman, untuk napak tilas sisa peradaban masa lalu Sungai Singkil hingga Sungai Lae Soraya di Kota Subulussalam. (*)

Baca juga: VIDEO Tabuh Canang dan Atraksi Gegunungan Jadi Pembuka Perayaan Budaya ke-2 Tanjung Mas Aceh Singkil

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved