Breaking News

Berita Aceh Singkil

Sejarah Canang Kayu, Alat Musik Tradisional Aceh Singkil Diyakini Penyembuh Sakit

Konon canang kayu diciptakan oleh Raja Batu-batu di pinggir Sungai Lae Souraya yang kini masuk dalam wilayah Kota Subulussalam. 

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/DEDE ROSADI
CANANG KAYU - Pemukulan canang kayu dalam pembukaan Harmoni Canang Kayu sebagai warisan budaya tak benda asal Aceh Singkil, di Kampong Lentong, Kecamatan Kota Baharu, Aceh Singkil, Kamis (13/11/2025) malam. 

Konon canang kayu diciptakan oleh Raja Batu-batu di pinggir Sungai Lae Souraya yang kini masuk dalam wilayah Kota Subulussalam

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Dede Rosadi I Aceh Singkil 

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Canang kayu merupakan alat musik tradisional asal Kabupaten Aceh Singkil, yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) Indonesia, sejak 2016 lalu. 

Alat musik itu merupakan warisan para raja Singkil yang mendiami daerah aliran sungai. 

Konon canang kayu diciptakan oleh Raja Batu-batu di pinggir Sungai Lae Souraya yang kini masuk dalam wilayah Kota Subulussalam

"Satu versi menyebutkan canang kayu diciptakan Raja Batu-batu yang suka musik," kata Amrul Badri, budayawan Aceh Singkil

Era modern canang kayu mulai dikenal masyarakat umum pada tahun 1960-an. 

Mulanya canang kayu dimainkan kaum perempuan ketika menjaga padi di sawah. 

Baca juga: Ekspedisi Sungai Singkil, Menelusuri Sisa Peradaban Masa Lampau

Alat musik tersebut memiliki tiga fungsi. Pertama untuk mengusir hama burung di sawah. 

Kedua melepas lelah setelah bekerja di sawah. Lebih-lebih dimainkan sambil mengiringi dendang seperti dampeng, tari mekhalas, dan tari ambei-ambeiken.

Fungsi ketiga canang kayu sebagai terapi mengobati kaki pegal dan rematik. Karena awalnya canang kayu dimainkan di atas kaki yang diselonjorkan, yakni sambil duduk dengan kaki diluruskan ke depan. 

Cara memainkan canang kayu itulah diyakini menjadi terapi menyembuhkan kaki pegal.

"Dulu canang kayu tidak ada dudukannya. Tapi di atas kaki yang diselejorkan untuk mengobati sakit," jelas Amrul Badri.

Canang kayu terbuat dari empat susunan kayu cuping-cuping. Kayu cuping-cuping dibelah lalu ditaruh dalam dudukan yang didesain sedemikian rupa. 

Baca juga: Semilir Angin Senja di Pantai Cemara Indah Aceh Singkil

Untuk menghasilkan suara sesuai tangga nada, terletak pada ukuran panjangnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved