Berita Aceh Singkil

Sejarah Canang Kayu, Alat Musik Tradisional Aceh Singkil Diyakini Penyembuh Sakit

Konon canang kayu diciptakan oleh Raja Batu-batu di pinggir Sungai Lae Souraya yang kini masuk dalam wilayah Kota Subulussalam. 

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/DEDE ROSADI
CANANG KAYU - Pemukulan canang kayu dalam pembukaan Harmoni Canang Kayu sebagai warisan budaya tak benda asal Aceh Singkil, di Kampong Lentong, Kecamatan Kota Baharu, Aceh Singkil, Kamis (13/11/2025) malam. 

Bahan baku canang kayu berasal dari hutan di daerah aliran sungai. Belakangan kayu cuping sudah sangat langka, sehingga menyulitkan perajin canang kayu.

"Kayu cuping-cuping sudah langka di daerah kita," kata Rafli seniman canang kayu. 

Didorong Jadi Ekstrakurikuler 

Walau sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB), canang kayu belum familiar di kalangan pelajar. 

Kenyataan itu terlihat di lapangan masih sangat jarang ditemui ekstrakurikuler canang kayu di sekolah. 

Baca juga: Aceh Singkil Gagal Tembus 10 Besar MTQ 2025, Pimpinan Pesantren Dorong Evaluasi & Persiapan MTR 2026

Atas alasan itulah Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah I Aceh, yang sedang melakukan Ekspedisi Sungai Singkil bersama komunitas lokal menggelar kegiatan bertajuk harmoni canang kayu sebagai warisan budaya tak benda asal Aceh Singkil, di Kampong Lentong, Kecamatan Kota Baharu, Kamis (13/11/2025) malam. 

"Kami mendorong canang kayu menjadi ekstrakulikuler di sekolah, untuk menjaga agar tetap lestari," kata Wanhar Lingga budayawan sekaligus sebagai Ketua Panitia Harmoni Canang Kayu. 

Sementara Kasubag Umum Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah I Aceh, Cut Zahrina, yang membuka acara menegaskan pihaknya siap mendukung pemajuan kebudayan Aceh Singkil. (*)

 

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved