Berita Aceh Utara

Ketika Layanan Kesehatan Menyapa Warga, Kisah di Balik Program Cek Kesehatan Gratis di Aceh Utara

Inilah salah satu potret dari program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang sejak September 2025 telah menjadi kegiatan rutin 32 puskesmas yang tersebar...

Penulis: Jafaruddin | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ HO
Foto kolase petugas Puskesmas Kabupaten Aceh Utara sedang memberikan pelayanan cek kesehatan gratis di desa dan juga di sekolah. 

Ia menyebutkan program CKG menjadi metode efektif untuk mendeteksi dini penyakit, kemudian bila terdeksi penyakit, kemudian memberikan edukasi langsung kepada warga, serta menghubungkan mereka dengan layanan kesehatan lanjutan. 
 
Tim pelayanan biasanya terdiri dari dokter umum, terkadang ada dokter gigi, bidan, perawat, tenaga promosi kesehatan, dan petugas sanitasi. 

Mereka membawa perlengkapan skrining dasar seperti tensimeter, alat cek gula darah, kolesterol, dan asam urat, serta formulir pemeriksaan lain yang disesuaikan dengan kelompok usia. 

Warga yang datang diperiksa tekanan darahnya, kadar gula, kondisi gizi, bahkan kesehatan mental. 
Untuk anak sekolah, skrining dilakukan lebih mendetail, mencakup anemia, talasemia, riwayat kesehatan keluarga, perilaku kesehatan seperti kebiasaan merokok, hingga penyakit menular tertentu seperti Hepatitis B dan C. 

“Tujuan kita memastikan masyarakat tahu kondisi kesehatannya sedini mungkin. Kalau ada masalah, langsung kita arahkan ke puskesmas,” ujar seorang dokter yang rutin turun ke desa-desa mengikuti program ini.

Pelaksanaan pemeriksaan berjalan hangat dan sangat humanis. Dalam satu kesempatan di kecamatan Sawang, seorang ibu bernama Nurmalawati tampak sedikit tegang saat jarinya ditusuk untuk pengecekan gula darah. 

Ia mengaku sudah lama ingin memeriksakan diri tetapi merasa enggan datang ke puskesmas karena takut akan hasilnya.

“Kalau ke puskesmas, kadang takut. Pas ada petugas yang datang langsung ke meunasah, saya jadi mau cek,” katanya sambil tersenyum lega setelah proses pemeriksaan selesai.

Hasilnya menunjukkan kadar gula darahnya mulai meningkat sehingga petugas langsung memberikan edukasi sederhana tentang risiko diabetes. 

“Kalau dibiarkan, bisa bahaya, Bu. Mulai kurangi manis-manis. Banyak minum air putih. Nanti seminggu lagi kami cek lagi,” ujar petugas promosi kesehatan yang mendampinginya. 

Percakapan singkat itu menggambarkan bagaimana pendekatan jemput bola membuat layanan kesehatan menjadi lebih dekat, lebih diterima, dan lebih efektif dalam menyadarkan warga.

Antusiasme Warga Cek Kesehatan Gratis

Data yang dihimpun Serambinews.com dari Dinas Kesehatan Aceh Utara menunjukkan bahwa hingga Oktober 2025, terdapat 14.969 pendaftaran dan 10.604 layanan CKG berhasil diberikan di seluruh kecamatan. 

Beberapa puskesmas mencatat angka pemeriksaan yang sangat tinggi seperti Puskesmas Nisam dengan 2.681 layanan, Puskesmas Tanah Pasir dengan 1.159 layanan. 

Kemudian Puskesmas Simpang Keuramat yang melayani 1.111 warga. 

Angka ini mencerminkan kebutuhan besar masyarakat terhadap layanan kesehatan gratis, sekaligus menunjukkan kerja besar petugas puskesmas yang turun langsung ke lapangan setiap hari.

“Permintaan masyarakat tinggi, walau ada juga yang awalnya enggan karena merasa sehat-sehat saja,” kata Mahzar. 

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved