Pemadaman Listrik
Black Out Terulang Lagi, DPRA Desak PLN Aceh Segera Berbenah
Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Nurchalis menyoroti kinerja PT PLN (Persero) Aceh setelah blackout atau pemadaman
Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Ansari Hasyim
Ringkasan Berita:
- Pemadaman berkepanjangan serupa sebelumnya juga terjadi pada akhir September hingga awal Oktober 2025 selama lebih dari 48 jam.
- DPRA melalui sidak pertama sebelumnya sudah menekankan kepada PLN Aceh agar persoalan kelistrikan tidak boleh dianggap sepele.
- Pihaknya juga telah meminta transparansi penuh terkait penyebab blackout pertama, namun hingga kini hasil investigasi tersebut belum disampaikan.
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Rianza Alfandi | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Nurchalis menyoroti kinerja PT PLN (Persero) Aceh setelah blackout atau pemadaman listrik total, kembali terjadi hampir 20 jam sejak Sabtu (15/11/2025) sore.
Pasalnya, pemadaman berkepanjangan serupa sebelumnya juga terjadi pada akhir September hingga awal Oktober 2025 selama lebih dari 48 jam.
Nurchalis mengaku, bahwa pihaknya DPRA melalui sidak pertama sebelumnya sudah menekankan kepada PLN Aceh agar persoalan kelistrikan tidak boleh dianggap sepele, karena menyangkut hajat hidup masyarakat Aceh.
Baca juga: Listrik Padam Masyarakat Rugi, Ketua DPRK Lhokseumawe : PLN Harus Gantirugi
Pihaknya juga telah meminta transparansi penuh terkait penyebab blackout pertama, namun hingga kini hasil investigasi tersebut belum disampaikan.
“Kita meminta PLN sudah berulang kali menyampaikan hal itu, meminta untuk segera disampaikan hasil investigasinya (akibat pemadaman pada akhir September lalu). Dan ini tidak dilakukan oleh menajemen PLN,” ujarnya.
Politikus Partai NasDem itu sangat menyayangkan sikap manajemen PLN yang dinilai tidak memberikan laporan jelas meski diminta berkali-kali.
Menurutnya, kondisi ini sangat mengkhawatirkan, terutama karena Aceh akan segera memasuki bulan Ramadhan, di mana kebutuhan listrik masyarakat meningkat.
Oleh sebab itu, Nurchalis mendesak PLN segera melakukan pembenahan baik dari sisi manajemen, operasional, maupun tata kelola energi.
Ia juga menyebutkan, jika persoalan berulang ini tidak segera dibenahi, DPRA akan mengusulkan inisiatif penyusunan Qanun Kemandirian Energi Aceh.
Qanun tersebut nantinya akan mengatur tanggung jawab pengelolaan energi secara lebih mandiri di Aceh agar peristiwa serupa tidak terus terjadi.
“Kalau tidak berbenah, kami akan mengusulkan inisiasi Qanun Tentang Kemandirian Energi untuk Aceh. Dan ini harus kami lakukan, harus kami usulkan karena ke depan agar PLN benar-benar profesianal mengelola kelistrikan di Aceh,” jelasnya.
“Karena kalau begini terus berkepanjangan apa yang dirugikan? yaitu kemarin berapa miliar masyarakat rugi, dan bahwa ada yang sudah melakukan gugatan karena kerugian usaha mereka,” tegasnya.
Di sisi lain, Nurchalis mengapresiasi upaya PLN yang menurunkan lebih dari 800 personel untuk mengatasi gangguan terbaru.
| Listrik Padam, PLN ULP Tapaktuan: Sistem Transmisi Drop |
|
|---|
| Fokusgampi: PLN Harus Tanggung Jawab Kerugian Masyarakat atas Pemadaman Listrik |
|
|---|
| Ketua DPRK Aceh Tamiang Soroti Pemadaman Listrik di Saptamarga |
|
|---|
| Padamkan Listrik Lebih Awal, PLN ULP Blangpidie Dikecam |
|
|---|
| Ketua DPRK Abdya Minta tak Ada Pemadaman Listrik Selama Bulan Ramadhan, Ini Kata Manager PLN |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/PLN-ijk.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.