Diawali Kunjungan Veteran, Pramuka Aceh Tamiang Ingin Membangun Kepedulian Sosial

Kunjungan ke rumah para pejuang ini dinilai memiliki banyak nilai positif, termasuk membangun kembali kepedulian sosial seperti arahan Presiden RI Prabowo Subianto.

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG  - Pengurus Pramuka Kwarcab Aceh Tamiang menjadikan kunjungan ke rumah veteran sebagai agenda kerja rutin.

Kunjungan ke rumah para pejuang ini dinilai memiliki banyak nilai positif, termasuk membangun kembali kepedulian sosial seperti arahan Presiden RI Prabowo Subianto.

Ketua Pramuka Kwarcab Aceh Tamiang, Agus Salim sudah mengarahkan timnya berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mendapatkan data para veteran untuk dikunjungi.

“Presiden Prabowo secara lugas sudah mengarahkan Pramuka bersama Karang Taruna untuk lebih berperan dalam membangun kembali rasa kepedulian sosial, sebagai tahap awal kami dari Pramuka ini mengetahui langsung kondisi sosial para veteran kita,” kata Agus Salim melalui pengurus, Rahmad Saleh Siregar usai mengunjungi Syahdan Rangkuti (93), veteran di Kampung Sriwijaya.

Rekam jejak para veteran ini perlu dilestarikan untuk membangkitkan motivasi generasi muda. Tanpa disadari pemuda saat ini sedang dijajah gadget, termasuk praktik perjudian online.

“Teknologi telah menjajah anak-anak kita, seharian mereka hanya menghabiskan waktu dengan bermain HP. Kondisi ini sudah tidak sehat,” ungkapnya.

Baca juga: Napak Tilas Sejarah, Pramuka Aceh Tamiang Bakti Sosial ke Rumah Veteran

Diketahui dalam momen Hari Pahlawan 2025, Pramuka Kwarcab Aceh Tamiang melakukan napak tilas sejarah melalui bakti sosial ke rumah veteran, Minggu (16/11/2025).

Kunjungan ini dilakukan ke rumah Syahdan Rangkuti (93), salah satu veteran yang tinggal di Kampung Sriwijaya, Kota Kualasimpang, Aceh Tamiang.

“Masih dalam rangka Hari Pahlawan, kami memandang banyak hal positif yang bisa diambil dalam kunjungan ke rumah para pejuang,” kata Rahmad Saleh Siregar.

Rahmad sangat berterimakasih kepada Syahdan yang masih mau menerima kunjungan mereka dan berbagi cerita di masa perjuangan.

Di usia senjanya, Syahdan yang lahir 2 Mei 1932 di Tanjungmorawa, Deliserdang, Sumatera Utara masih mampu berkisah tentang kehidupan di masa perjuangan dan beberapa kali gejolak konflik senjata.

“Kisah perjuangan seperti ini harus lebih sering didengar anak-anak, biar bisa lebih menghargai kemerdekaan,” kata Rahmad.

Baca juga: Hutan Mangrove di Aceh Tamiang ‘Disulap’ Jadi Kebun Kelapa Sawit, LSM  Lapor ke Polda 

Dalam kunjungan ini Pramuka Aceh Tamiang membawa paket kebutuhan pangan untuk keluarga Syahdan.

Diakui paket ini sangat tidak sesuai dengan pengorbanan Syahdan ketika ikut berjuang melawan pasukan penjajah.

“Kedatangan kami bukan perayaan seremonial, tapi menjadi momentum bagi seluruh anggota Pramuka untuk semakin memperkuat perannya dalam membantu masyarakat dan membangun karakter bangsa,” tutup Rahmad. (*)