Kisah Inspiratif

Profil Dr Andika, dari Kampung Memimpin Pramuka Pesantren Aceh

Pentolan pramuka yang akrab disapa Ustadz Andika Cibro ini menyelesaikan studi doktoralnya melalui penelitian kritis

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/DEDE ROSADI
Dr Andika Novriadi Cibro, MAg 

HRB meyakini bahwa sosok seperti Ustadz Andika sangat dibutuhkan untuk mendorong kemajuan pendidikan Islam di Aceh Singkil dan sekitarnya. 

Andika bukan hanya memiliki kapasitas keilmuan, melainkan pada kecakapannya yang kerap tampil dalam ruang-ruang diskusi bersama politisi dan para pemimpin pemerintahan. 

Hal ini mempertegas bahwa ia memiliki pemahaman dan dedikasi yang matang dalam dinamika kepemimpinan dan politik daerah.

Keputusan HRB memulangkan sang putra daerah untuk memimpin pesantren Darur Rasyid Silatong, Kecamatan Simpang Kanan, Kabupaten Aceh Singkil, terbukti tidak keliru. 

Dalam dua tahun, pesantren tersebut telah menampung ratusan santri, menyabet berbagai prestasi tingkat kabupaten dan provinsi, serta meraih akreditasi A dari Badan Akreditasi Dayah Aceh (BADA). 

Di bawah kepemimpinan Ustadz Andika, pondok pesantren Darur Rasyid tumbuh menjadi salah satu lembaga pendidikan Islam yang  fenomenal di Aceh Singkil dikenal karena kedisiplinan, prestasi, program pembinaan karakter, serta relasi kuatnya dengan banyak pihak.

Selain memimpin pesantren, kiprah akademisnya terus berlanjut, Andika dipercaya menjadi dosen di STAI Syekh Abdur Rauf (STAISAR) Aceh Singkil dan dinobatkan menjadi ketua jurusan Pendidikan Agama Islam.

Menetap di Desa Silatong tidak membuat kiprahnya meredup. Berbagai program yang digagasnya menarik perhatian pimpinan daerah, pejabat provinsi, hingga tokoh-tokoh Aceh. 

Pesantren Darur Rasyid berkembang menjadi pusat kegiatan pendidikan sosial dan kepramukaan.

Di tengah kesibukan, Andika tetap piawai memimpin organisasi pramuka pesantren tingkat provinsi dan aktif diberbagai diskusi ilmiah dan keagamaan.

Andika juga masih sempat menimba ilmu ke jenjang doktoral di UINSU Medan.

Berdasarkan penilaian Wali Kota Subulussalam Haji Rasyid Bancin (HRB), Ustadz Andika sebagai sosok pemikir matang, visioner dan solutif.

"Ia tidak memulai sebelum mematangkan konsep. Analisisnya cepat dan ia selalu menemukan solusi yang terkadang belum sempat terpikirkan orang lain,” ujar HRB.

Menurutnya, Ustadz Andika adalah aset berharga bagi Aceh Singkil. Tidak sekedar praktisi pendidikan dan keagamaan yang berpendidikan tinggi, melainkan menguasai teknologi digital seperti desain, editing hingga penulisan narasi. 

Kemampuan public speaking-nya juga dinilai sangat baik bahkan di atas rata-rata.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved