Berita Gayo Lues
Tari Saman Jadi Simbol Persatuan, Pemkab Gayo Lues Ajak Generasi Muda Lestarikan Warisan Dunia Itu
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gayo Lues menegaskan komitmennya untuk terus menjaga dan melestarikan Tari Saman sebagai identitas budaya masyarakat
Ringkasan Berita:
- Pemkab Gayo Lues menegaskan komitmen menjaga dan melestarikan Tari Saman sebagai identitas budaya dan simbol persatuan masyarakat Seribu Bukit.
- Generasi muda selain mampu menarikan Saman, juga memahami nilai sejarah, keagamaan, etika, dan kebersamaan yang terkandung di dalamnya.
- Acara berlangsung meriah dengan berbagai pertunjukan seni, menampilkan antusiasme seniman muda sebagai bentuk penghormatan atas pengakuan UNESCO terhadap Tari Saman sebagai Warisan Budaya Tak Benda dunia.
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Edi Sutami | Gayo Lues
SERAMBINEWS.COM, BLANGKEJEREN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gayo Lues menegaskan komitmennya untuk terus menjaga dan melestarikan Tari Saman sebagai identitas budaya masyarakat Seribu Bukit.
Hal itu disampaikan Bupati Gayo Lues melalui Asisten II Setdakab, Mansyuruddin, ST saat menghadiri peringatan Hari Saman Sedunia di Bale Musara, Blangkejeren, Sabtu (22/11/2025) malam.
Menurut Mansyuruddin, Tari Saman bukan sekadar pertunjukan seni, namun telah menjadi jati diri, kebanggaan, serta simbol persatuan masyarakat Gayo Lues, Aceh.
"Ketika UNESCO menetapkan Tari Saman sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada tahun 2011, dunia internasional mengakui kekayaan budaya kita yang sarat nilai keagamaan, etika, dan kebersamaan," ujarnya.
Ia menegaskan Pemkab Gayo Lues berkomitmen kuat mendorong pelestarian budaya, khususnya Tari Saman yang mengandung nilai sejarah dan filosofi mendalam.
"Tari Saman telah menjadi kekuatan sosial masyarakat. Melalui peringatan HUT Tari Saman ini, kita berharap semakin banyak generasi muda yang tidak hanya mampu menarikan Saman, tetapi juga memahami nilai dan sejarahnya," tambahnya.
Baca juga: Menpora Bocorkan Kemegahan Opening Ceremony PON 2024: Tari Saman dan Ratoh Jaroe Jadi Puncak Acara
Peringatan Hari Saman Sedunia tahun ini berlangsung meriah dengan berbagai penampilan seni, mulai dari Tari Bines, tari kolaborasi, hingga musik etnik syair Saman yang mengisi panggung Bale Musara.
Amatan Serambinews.com di lokasi, seniman-seniman muda Gayo Lues tampil maksimal untuk memeriahkan peringatan yang digelar setiap 24 November itu, sebagai bentuk penghormatan atas ditetapkannya Tari Saman oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda dunia. (*)
| Saluran Irigasi di Ulun Tanoh Gayo Lues Ambruk, Air ke 68 Hektare Sawah Putus, Terancam Gagal Tanam |
|
|---|
| Lapas Blangkejeren Gelar Tasyakuran Hari Bhakti Imigrasi dan Pemasyarakatan Ke-1 |
|
|---|
| Satu Rumah Ambruk ke Sungai, Jembatan Rerebe Terancam Roboh |
|
|---|
| Hati-hati! Jalur Blangkejeren-Kutacane Rawan Longsor, Begini Imbauan Pemkab |
|
|---|
| 1.386 Data PPPK Paruh Waktu di Gayo Lues Masih Dalam Proses Validasi, Belum Ada Usulan Masuk Ke BKN |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/Saman-24112025.jpg)