Berita Aceh Timur
Teror Harimau Sumatera ‘Hantui’ Sijudo Aceh Timur, Warga Ketakutan & Aktivitas Lumpuh
Warga Sijudo, Aceh Timur, dilanda ketakutan karena Harimau Sumatera lebih dari seminggu berkeliaran di permukiman.
Penulis: Maulidi Alfata | Editor: Saifullah
Ringkasan Berita:
- Warga Sijudo, Aceh Timur, dilanda ketakutan karena Harimau Sumatera lebih dari seminggu berkeliaran di permukiman.
- Aktivitas warga lumpuh, kebun ditinggalkan, anak-anak dilarang keluar rumah, dan sebagian warga berjaga malam.
- Keuchik menuding pembabatan hutan sebagai penyebab harimau turun ke kampung, mendesak BKSDA segera bertindak.
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Maulidi Alfata | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI - Warga Sijudo, Kecamatan Pante Bidari, Kabupaten Aceh Timur dihantui ketakutan karena Harimau Sumatera, sudah lebih dari seminggu berkeliaran di permukiman penduduk.
Kehadiran hewan buas tersebut telah melumpuhkan aktivitas sehari-hari warga yang merupakan mayoritas berprofesi sebagai petani kebun.
Informasi diterima Serambinews.com pada Senin (24/11/2025), dari Keuchik Gampong Sijudo, sejak kemunculan harimau tersebut, kehidupan di desanya berubah drastis.
Kebun-kebun ditinggalkan tanpa terawat, dan pada malam hari, kampung menjadi lebih sunyi.
Hal ini karena masyarakat enggan dan takut melakukan aktivitas di malam hari.
Para orang tua melarang anak-anak mereka keluar rumah.
Sementara sebagian warga lainnya terpaksa berjaga malam dengan peralatan seadanya.
Baca juga: Teror Harimau Makin Meresahkan, Sapi Warga Aceh Timur Kembali jadi Mangsa
Penjagaan ini untuk mengantisipasi harimau masuk ke perkampungan atau mendadak memangsa hewan dan ternak warga.
"Sudah seminggu lebih, harimau ini berkeliaran, tidak ada satupun pihak yang turun tangan, apakah harus ada korban jiwa dulu," tutur Keuchik Sijudo, Hamidan, Senin (24/11/2025).
Hamidah sangat kecewa terhadap pemerintah dan instansi terkait.
Ia mempertanyakan keseriusan pihak berwenang seperti Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dalam menyikapi ancaman hewan dilindungi ini terhadap warga.
Menurutnya, teror harimau bukan persoalan kecil karena nyawa manusia dan kerugian materil menjadi taruhan.
Ia juga mendesak BKSDA Aceh dan pemerintah segera bertindak.
Baca juga: Jurang hingga Harimau Mengintai, Ekspedisi 15 Jam Menuju Ladang Ganja di Gayo Lues
Hamidan mengungkapkan, munculnya harimau itu adalah dampak penyempitan habitatnya.
Ia menyoroti kegiatan pembabatan hutan secara masif yang dilakukan di wilayah perbukitan Sijudo.
"Hutan di sekitar Sijudo hampir habis dibabat. Harimau kehilangan tempat hidupnya dan turun ke kampung, jadi masyarakat disini yang menanggung resiko," paparnya.
Ia mengakui bahwa, warga di sana mampu melakukan tindakan darurat untuk mengusir harimau.
Namun, mereka takut terjebak masalah hukum nantinya.
"Kalau tidak melanggar hukum, mungkin kami sudah mengusirnya,” lugas Hamidan.
Baca juga: Petani Terluka Diterkam 3 Harimau di Inhu Riau, Korban Bertarung dengan Tangan Kosong
“Tapi nanti masyarakat yang ditangkap polisi, sementara keselamatan warga tidak ada yang peduli," tuturnya.
Hingga berita ini ditayangkan, warga Sijudo masih siaga terhadap teror harimau.
Di lain pihak, BKSDA juga belum memberi hak jawab terhadap langkah yang harus dilakukan terhadap permasalahan itu.(*)
Harimau Sumatera
Teror Harimau
teror harimau di Sijudo
Sijudo
Aceh Timur
Serambinews.com
Serambi Indonesia
| PCNU Aceh Timur akan Gelar PD-PKNU Angkatan Kedua Desember Ini |
|
|---|
| BPBD Catat Ratusan Rumah Terendam Akibat Banjir yang Menerjang Aceh Timur |
|
|---|
| Polres Aceh Timur Mulai Monitor Kecamatan yang Berdampak Banjir |
|
|---|
| Debit Air Mulai Berkurang, Sejumlah Rumah Warga di Madat Masih Tergenang Banjir |
|
|---|
| Curah Hujan Meningkat, Kapolsek Darul Aman Mulai Patroli Aliran Sungai, Antisipasi Banjir |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/teror-harimau-di-Sijudo-Atim.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.