Berita Lhokseumawe

Gelar Semiloka Transformasi Kurikulum Magister Ilmu Komunikasi, FISIP Unimal Hadirkan Pemateri Ahli

Semiloka itu mengusung tema “Transformasi Kurikulum Ilmu Komunikasi: Integrasi Perspektif Perdamaian, Keberlanjutan Lingkungan, dan Kearifan Lokal

Penulis: Jafaruddin | Editor: Mursal Ismail
Serambinews.com/HO
SEMILOKA KURIKULUM - Akademisi dari sejumlah kampus di Aceh bersama perwakilan dari unsur pemerintahan dan lembaga negara serta perwakilan media dan BUMN mengikuti semiloka Kurikulum Prodi Magister Ilmu Komunikasi FISIP Unimal, di Aula Lantai 2, Kampus Bukit Indah, Lhokseumawe, Senin (24/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • FISIP Unimal menggelar Semiloka Kurikulum Magister Ilmu Komunikasi untuk memfinalisasi kurikulum berbasis KKNI dan OBE.
  • Kurikulum dirancang 54 SKS untuk menghasilkan lulusan yang unggul dalam analisis konflik, isu keberlanjutan, dan literasi teknologi komunikasi digital.
  • Semiloka menghadirkan narasumber Dr S Bekti Istiyanto dan melibatkan akademisi lintas kampus, pemerintah, lembaga negara, media, dan BUMN guna memastikan relevansi kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat.
 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Jafaruddin I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM,LHOKSEUMAWE - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Malikussaleh (Unimal), Senin (24/11/2025) mengadakan Semiloka Kurikulum Program Studi Magister Ilmu Komunikasi di Aula Lantai 2, Kampus Bukit Indah, Lhokseumawe.

Semiloka itu mengusung tema “Transformasi Kurikulum Ilmu Komunikasi: Integrasi Perspektif Perdamaian, Keberlanjutan Lingkungan, dan Kearifan Lokal dalam Ekosistem Media Digital” .

“Kegiatan ini bagian dari upaya strategis Unimal dalam memperbarui dan memperkuat kurikulum agar lebih adaptif terhadap perkembangan zaman, dinamika sosial, tantangan ekologis, serta kemajuan teknologi informasi dan komunikasi,” ujar Ketua Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Dr Ainol Mardhiah  MSi, kepada Serambinews.com, Senin (24/11/2025).

Disebutkan, semiloka ini bertujuan untuk memfinalisasi struktur kurikulum Magister Ilmu Komunikasi berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan pendekatan Outcome Based Education (OBE).

Sekaligus membedah muatan mata kuliah dari semester I hingga IV agar mampu mengintegrasikan isu-isu strategis seperti komunikasi damai, komunikasi lingkungan, dan komunikasi digital yang berpadu dengan nilai-nilai kearifan lokal.

“Kurikulum yang dibahas dirancang dengan total beban 54 SKS, yang terdiri atas 36 SKS mata kuliah wajib, 6 SKS mata kuliah pilihan, dan 12 SKS tesis, sehingga diharapkan mampu menjawab kebutuhan dunia kerja, masyarakat, dan pemangku kepentingan, khususnya dalam konteks Aceh dan wilayah sekitarnya,” ujar Dr Ainol.

Baca juga: Mahasiswa Psikologi Unimal Gelar Psikoedukasi di SMPN 1 Dewantara, Pentingnya Kesehatan Mental

Melalui semiloka ini, FISIP Universitas Malikussaleh menargetkan lahirnya dokumen revisi kurikulum Magister Ilmu Komunikasi yang mutakhir, rumusan baru Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL), serta berita acara resmi hasil semiloka sebagai dasar implementasi kurikulum ke depan.

Sehingga nantinya dapat melahirkan lulusan Magister Ilmu Komunikasi yang unggul dalam analisis konflik dan perdamaian, memiliki literasi kuat dalam isu keberlanjutan lingkungan, serta cakap dalam pemanfaatan teknologi dan ekosistem media digital.

Hadir sebagai narasumber utama dalam kegiatan itu, Dr S Bekti Istiyanto MSi dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.

Dr S Bekti Istiyanto MSi memaparkan strategi penguatan dan integrasi perspektif perdamaian, keberlanjutan lingkungan, dan transformasi digital ke dalam desain kurikulum.

Kegiatan ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari akademisi lintas perguruan tinggi seperti Universitas Syiah Kuala (USK) UIN Ar-Raniry, Universitas Teuku Umar, Universitas Serambi Mekkah, UNIKI, dan UMMAH, hingga unsur pemerintah dari Dinas Kominfo Aceh dan Lhokseumawe, Kesbangpol, serta Biro Humas Pemerintah Aceh.

Selain itu, lembaga negara dan publik seperti KPI Aceh, KIP provinsi dan kabupaten/kota, Panwaslih, DPRA dan DPRK, serta perwakilan media dan BUMN seperti TVRI, RRI, Harian Serambi Indonesia, PT Pupuk Iskandar Muda, Pertamina Arun Gas, dan Pelindo turut diundang untuk memberikan masukan terkait relevansi kurikulum dengan kebutuhan lapangan. (*)

Baca juga: Dosen Unimal & UTM Gelar Workshop Wirausaha UMKM Aceh di Malaysia

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved