Breaking News

3 ABK Tewas di Dalam Palka Kapal Tongkang Tirta Samudera, Diduga Terhirup Gas Beracun

"Dugaan sementara karena terhirup gas beracun dari sisa crude palm oil (CPO) yang ada di ruang palka," kata Oka, Sabtu malam.

Editor: Faisal Zamzami
Dok. SAR Pangkalpinang
Tiga jenazah awak kapal tongkang di Pangkalpinang, Bangka Belitung, Sabtu (30/8/2025). 

Kemudian, pada 28 Agustus 2025, kapal memasuki perairan Bangka Selatan dan awak mulai membersihkan sisa CPO di ruangan palka.

Korban pertama, yakni Lukmanto, yang turun pertama kali, ditemukan tak sadarkan diri.

Rekannya, Iwan Santoso, kemudian datang menghampiri untuk memberikan bantuan, namun ia pun ikut tak sadarkan diri, karena diduga terhirup gas beracun.

Tak lama berselang, Iswadi yang mengetahui ada dua awak tergeletak juga ikut turun ke ruang palka.

Iswadi pun bernasib sama, meninggal di lokasi kejadian. 

Dua awak lainnya yang berada di Tugboat Bintang Mutiara XXX lalu meminta bantuan dengan melakukan panggilan darurat pada tim SAR.

 

“Nakhoda kapal melaporkan kejadian tersebut ke pihak perusahaan untuk meminta bantuan evakuasi,” ujar I Made Oka Astawa.

Proses evakuasi dilakukan dengan membuat sistem untuk turun ke dalam palka.

Baca juga: Kasus Penyelundupan Didakwa di PN Aceh Utara, Jaksa Tuntut Nahkoda 4 Tahun Penjara, ABK 3 Tahun

Sebelum proses evakuasi dilakukan, Tim Inafis Polda Kepulauan Bangka Belitung terlebih dahulu melakukan proses olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan meminta keterangan kepada para ABK Kapal tersebut.

Setelahnya, tim kemudian menurunkan gas detector untuk mengecek kadar gas beracun yang berada pada dalam palka.

Proses berikutnya pukul 15.25 Wib tim turun untuk melakukan evakuasi korban pertama dengan inisial dengan menggunakan metode Confined Space Rescuer menggunakan system dua banding satu.

Dibantu dengan alat Self Contained Breathing Apparatus untuk melindungi tim yang turun dari aroma gas sisa minyak CPO pada kapal tersebut. 

Proses evakuasi terhadap ketiga korban memakan waktu hingga empat jam. Dalam proses evakuasi, rescuer yang turun mengalami kesulitan saat mengangkat korban yang dipasangkan full body harness.

Karena kondisi tubuh korban yang mulai membengkak serta berminyak akibat sisa minyak CPO yang berada di dalam palka tersebut.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved