Berita Nasional
Demo Hari Ini, Unjuk Rasa di Gedung DPR RI, Prabowo Pilih Terbang ke China
Di tengah gelombang aksi massa yang masih terjadi di sejumlah daerah, Presiden Prabowo Subianto berangkat ke China.
Di tengah gelombang aksi massa yang masih terjadi di sejumlah daerah, Presiden Prabowo Subianto berangkat ke China.
SERAMBINEWS.COM - Berikut adalah rangkuman agenda demo pada 3 September 2025 di berbagai wilayah Indonesia:
1. Jakarta – Gedung DPR RI
Aliansi Perempuan Indonesia (API) menggelar aksi bertajuk “Perempuan Melawan Kekerasan Negara” mulai pukul 10.00 WIB.
Diikuti sekitar 300 peserta, termasuk organisasi seperti Perempuan Mahardhika.
Tuntutan utama:
Hentikan kekerasan aparat terhadap rakyat.
Tarik pasukan TNI–Polri dari kampus dan pemukiman warga.
Tolak pelabelan aksi sebagai makar atau terorisme.
Stop pemborosan anggaran untuk kepentingan pejabat2.
Demo ini merupakan lanjutan dari gelombang aksi sejak 25 Agustus 2025 yang telah menyebar ke 107 titik di 32 provinsi.
Dipicu oleh isu kenaikan tunjangan DPR, RAPBN 2026, dan represifitas aparat.
Kerugian nasional ditaksir mencapai Rp900 miliar, dengan 9 korban jiwa, ratusan luka-luka, dan lebih dari 2.000 orang ditahan.
Aksi yang Dibatalkan
Surabaya – Gedung Grahadi: Aksi bertajuk “Rakyat Jawa Timur Menggugat” dibatalkan karena situasi belum kondusif pasca insiden pembakaran gedung pada 30 Agustus.
Depok: Beberapa aksi lokal juga ditunda karena alasan keamanan.
Unjuk rasa terjadi di 107 titik di 32 provinsi, dipicu isu tunjangan DPR, RAPBN 2026, hingga reformasi kepolisian.
Tuntutan dan Insiden
Massa menuntut pembubaran DPR, transparansi pejabat, serta penolakan RUU kontroversial.
Insiden tewasnya pengemudi ojol pada 28 Agustus memperluas eskalasi aksi.
Perkembangan Terbaru
API akan gelar demo di DPR RI 3 September, sementara aksi di Depok dan Surabaya dibatalkan.
Di tengah situasi ini, Presiden Prabowo tetap berangkat ke China.
Aksi penyampaian pendapat masih akan berlangsung pada Rabu 3 September 2025.
Ini merupakan rangkaian aksi demo yang sudah dilakukan mulai Senin 25 Agustus 2025.
Sejak 25 Agustus 2025, Indonesia telah diguncang oleh gelombang aksi unjuk rasa yang meluas ke 107 titik di 32 provinsi dan berlangsung hingga awal September.
Demonstrasi dimulai di depan Gedung DPR/MPR RI, dipicu oleh kenaikan tunjangan anggota DPR, pernyataan kontroversial dari beberapa anggota dewan, dan ketidakpuasan terhadap RAPBN 2026.
Massa terdiri atas pelajar, mahasiswa, buruh, dan pengemudi ojek online.
Massa menuntut sejumlah hal, seperti pembubaran DPR RI, transparansi gaji dan tunjangan pejabat, penolakan RKUHAP dan RUU kontroversial lainnya, dan reformasi institusi kepolisian.
Insiden tragis terjadi pada 28 Agustus saat Affan Kurniawan, pengemudi ojol, tewas setelah dilindas kendaraan taktis Brimob saat pembubaran massa di Jakarta.
Peristiwa ini memicu kemarahan publik dan memperluas titik aksi ke berbagai daerah, termasuk Yogyakarta, Surabaya, Makassar, Kediri, dan Mataram.
Dampak dari aksi unjuk rasa berujung anarkis itu fasilitas publik rusak: halte Transjakarta, stasiun MRT, pos polisi, gedung DPRD di berbagai kota.
Kerugian di Jakarta ditaksir lebih dari Rp40 miliar. Sebanyak sembilan orang meninggal dunia, dengan ratusan luka-luka dan lebih dari 2.000 orang ditahan.
Gelombang aksi unjuk rasa masih akan berlanjut pada hari Rabu ini.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunnews.com, pada hari Rabu ini, Aliansi Perempuan Indonesia (API) akan menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI, Jakarta Pusat.
API adalah sebuah jaringan atau gabungan organisasi dan individu yang peduli terhadap isu-isu perempuan di Indonesia.
Mereka aktif menyuarakan hak-hak perempuan, menentang kekerasan berbasis gender, dan mendorong kebijakan publik yang lebih adil dan berpihak pada perempuan.
Sekitar 300 peserta API akan menyuarakan aspirasi mereka untuk mendesak Presiden Prabowo Subianto menghentikan tindakan represif aparat terhadap para demonstran.
Selain itu, pihak Aliansi Perempuan Indonesia pun juga menuntut agar aparat keamanan menghentikan patroli yang menyasar kampus-kampus dan rumah warga, sebuah praktik yang dinilai mengintimidasi dan menciptakan iklim ketakutan.
Hal itu disampaikan perwakilan dari Perempuan Mahardhika, Mutiara Ika.
Menurut dia, tuntutan ini menjadi respons atas eskalasi kekerasan yang terjadi dalam beberapa aksi unjuk rasa sebelumnya.
"Kami berfokus menuntut Prabowo menghentikan kekerasan negara dengan segera menarik mundur TNI dan Polri," ujarnya.
Dalam pergerakan massa yang akan dilakukan oleh Aliansi Perempuan Indonesia besok Rabu adalah bagian dari gelombang demonstrasi yang lebih besar, dipicu oleh berbagai isu.
Mulai dari protes terhadap tunjangan anggota DPR pada 25 Agustus, aksi buruh pada 28 Agustus, hingga demonstrasi mahasiswa yang berujung ricuh.
Aksi Massa Dibatalkan
Di tengah gelombang aksi massa yang sudah bergulir sejak Senin 25 Ağustos 2025, sejumlah rencana aksi unjuk rasa dibatalkan.
Seperti yang terjadi di Depok dan Surabaya.
Perkumpulan Organisasi Kota Depok dan Aliansi Masyarakat Kota Depok Bersuara dan Bersatu berencana membatalkan rencana aksi demonstrasi besar-besaran di Kota Depok pada Rabu (3/9/2025).
Hal itu diungkapkan Ketua Pelaksana, Adi Suman saat dikonfirmasi pada Minggu (31/8/2025).
"Untuk masyarakat Kota Depok, kami sampaikan bahwa aksi unjuk rasa tanggal 3 September dibatalkan," kata Adi.
Pembatalan aksi unjuk rasa ini dilakukan setelah adanya pertemuan dengan Wali Kota Depok, Ketua DPRD, Kapolres Metro Depok dan Dandim 0508/Depok pada Minggu (30/8/2025) malam.
"Pak Wali Kota Dan Ketua DPRD, disaksikan oleh Pak Kapolres dan Pak Dandim sudah menerima kami untuk menyampaikan aspirasi tersebut," ujarnya.
Adi mengungkapkan baik eksekutif maupun legislatif akan memproses semua ini dengan nilai yang wajar.
"Walikota Depok akan menyikapi tuntutan kami terkait pembatalan Peraruran Walikota (Perwal) Nomor 97 tahun 2021 tentang Tunjangan Perumahan bagi Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Depok," jelasnya.
Dia menambahkan pembatalan aksi demo ini dilakukan demi kondusivitas, ketentraman, dan kenyamanan masyarakat Kota Depok.
"Kami batalkan rencana aksi unjuk rasa tanggal 1 Sepgember maupun 3 September 2025. Surat yang beredar memang ada dua yaitu demo pada 1 Sepgember dan di 3 September," tutur Adi.
Padahal sebelumnya Perkumpulan Organisasi Kota Depok dan Aliansi Masyarakat Kota Depok Bersuara dan Bersatu berencana menurunkan 1.000 massa untuk melakukan domonstrasi di Balaikota Depok dan DPRD Kota Depok pada Rabu (3/9/2025).
Aksi unjuk rasa ini dilakukan untuk menuntut dibatalkannya Perwal Nomor 97 Tahun 2021 tentang Tunjangan Perumahan bagi Pimpinan dan Anggota DPRD Depok.
Surat yang ditandatangai Ali Suman ini beredar di media sosial sejak 28 Agustus 2025.
Walikota Depok, Supian Suri, berterima kasih kepada Adi Suman dan kawan-kawannya yang membatalkan rencana aksi unjuk rasa di Kota Depok.
"Masyarakat Kota Depok mendengar secara langsung bahwa kita tidak lagi khawatir saat mau melalui Jalan Margonda pada 1 September maupun 3 September 2025, karena insya Allah tidak ada lagi aksi unjuk rasa," ucapnya.
Dia mengungkapkan apa yang menjadi aspirasi dari Perkumpulan Organisasi Kota Depok dan Aliansi Masyarakat Kota Depok Bersuara dan Bersatu sudah diterima.
"Kami akan evaluasi bersama Ketua DPRD Kota Depok. Alhamdulillah, ini menjadi semangat kita untuk menjaga kota yang kita cintai dan menjaga Indonesia yang kita cinta. Insya Allah kondisi ini juga akan sama di kota kabupaten lain dan Indonesia pada umumnya," tandas Supian.
Pembatalan aksi unjuk rasa juga terjadi di Surabaya.
Posko donasi Aksi Rakyat Jawa Timur (Jatim) Menggugat yang dibuka di Taman Apsari, Surabaya, dibongkar. Hal tersebut menyusul ditundanya demo yang rencananya digelar pada Rabu (3/9/2025).
Berdasarkan pantauan Kompas.com, tumpukan kardus air mineral dan tenda yang didirikan massa aksi sudah tidak ada.
Terlihat sejumlah anggota TNI yang bersiaga di sekitar lokasi. Salah satu korlap aksi, Subairi mengatakan, tenda donasi tersebut sudah dibongkar sejak Senin (1/9/2025) malam.
Sebab, pihaknya masih menunda Aksi Rakyat Jatim Menggugat.
"Iya (posko donasi dibongkar). Sekarang kalau masih ada terus kalau disalahgunakan sama orang tidak bertanggung jawab bagaimana," kata Subairi ketika dikonfirmasi, Selasa (2/9/2025).
Selain Gedung Grahadi Subairi mengaku belum mengetahui apakah posko donasi tersebut akan kembali dibuka atau tidak.
Sebab, massa aksi masih mempertimbangkan tanggal diadakannya demonstrasi.
"Kondisi sekarang belum kondusif jadi ditunda dulu, soalnya takutnya ada penumpang gelap yang anarkis, jadinya enggak aman. Kami pengennya damai terus tiba-tiba ada sesuatu," jelasnya.
Lebih lanjut, kata Subairi, pihaknya telah menyumbangkan sejumlah bantuan berupa air mineral kepada massa aksi yang menggelar demo pada Jumat (29/8/2025) dan Sabtu (30/8/2025).
"Ya enggak tahu sisa berapa, tapi sudah ada yang dibagikan ke pendemo, terus ke mana begitu, intinya dari rakyat kembali ke rakyat. Meskipun kami enggak jadi pokoknya dibagikan," ujarnya.
Prabowo Berangkat ke China
Di tengah gelombang aksi massa yang masih terjadi di sejumlah daerah, Presiden Prabowo Subianto berangkat ke China.
Prabowo Subianto memutuskan untuk tetap bertolak ke China dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Selasa (2/9/2025) malam setelah sebelumnya Prabowo sempat batal ke China.
Ini alasannya. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan alasan mengapa Prabowo akhirnya tetap terbang ke China.
Pasalnya, beberapa hari lalu, Prabowo sempat menyatakan batal terbang ke China karena melihat dinamika situasi dalam negeri yang diwarnai kerusuhan.
"Dalam beberapa hari belakangan ini, ada permohonan yang sangat (besar) dari pemerintah Tiongkok untuk dapatnya Bapak Presiden Prabowo Subianto menghadiri, paling tidak di satu hari di acara peringatan 80 tahun dan di acara parade militer pemerintah Tiongkok," ujar Prasetyo dalam YouTube Setpres, Selasa malam.
Prabowo telah mendapatkan laporan bahwa situasi di Indonesia telah pulih, maka Prabowo berangkat malam ini.
"Namun demikian, Bapak Presiden di dalam mengambil keputusan tentu saja tetap mempertimbangkan segala sesuatu yang berkenaan dengan dinamika beberapa hari di tanah air," sambungnya.
Dia mengatakan situasi keamanan di Indonesia telah pulih sehingga Prabowo dapat pergi ke China.
“Satu hari ini juga beliau memonitor seluruh keadaan dan mendapatkan laporan dari seluruh jajaran terkait bahwa kehidupan masyarakat telah kembali berangsur pulih seperti sedia kala,” kata Prasetyo.
Alasan lainnya adalah lawatan ini demi menjaga hubungan baik dengan China.
“Demi menjaga hubungan baik dengan pemerintah Tiongkok, Bapak Presiden memutuskan untuk beliau berangkat malam ini, dan keesokan malam beliau sudah akan kembali ke Tanah Air,” kata dia.
Prasetyo mengatakan, Prabowo menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia, aparat kepolisian, dan TNI.
Selain itu, ucapan terima kasih juga diberikan kepada seluruh jajaran pemerintahan, baik tingkat pusat, gubernur, maupun bupati yang dengan cepat dapat saling bekerja sama.
"Menciptakan rasa persatuan, rasa kerukunan, rasa perdamaian di antara sesama anak bangsa, sehingga dinamika yang terjadi beberapa hari belakangan ini dapat segera pulih dengan secepat-cepatnya," imbuh Prasetyo.
Pesawat yang membawa Presiden Prabowo dan rombongan terbatas lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma sekitar pukul 20.00 WIB.
Turut mendampingi Prabowo dalam penerbangan tersebut, yakni Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya Prabowo akan menghadiri perayaan Hari Peringatan ke-80 Tahun Kemenangan Perang Rakyat Tiongkok.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rencana Demo 3 September 2025: Peserta Aksi, Lokasi Unjuk Rasa, hingga Tuntutan,
Apakah Kondisi Indonesia Saat Ini Sudah Memenuhi Syarat Darurat Militer? Ini Kata Ahli Hukum |
![]() |
---|
Pria Berambut Cepak Susupi dan Jadi Provokator dalam Aksi Demo di Medan, Pendemo: Dia Ngaku Intel |
![]() |
---|
Polisi Tangkap Direktur Lokataru, Delpedro Marhaen Jadi Tersangka Penghasutan, Ini Profil Lengkapnya |
![]() |
---|
Alasan Prabowo Naikkan Pangkat untuk Polisi yang Terluka saat Demo: Sudah Membela Rakyat |
![]() |
---|
Kronologi Jam Tangan Seharga Rp11 M Milik Ahmad Sahroni Dikembalikan Bocah 14 Tahun Usai Penjarahan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.