Pria Pengantin Baru Tewas di Tangan 2 Pria, Polres Tanah Laut Tangkap Pelaku, Terungkap Motifnya

Para pelaku merancang siasat agar bisa dibonceng oleh korban, namun Candra tampaknya mulai menaruh curiga.

Editor: Faisal Zamzami
Dokumentasi via TribunLampung.co.id
ILUSTRASI JASAD PENGANTIN - Seorang pengantin baru tewas di tangan dalam pembunuhan yang terjadi di Desa Bajuin, Tanah Laut, Kalimantan Selatan. 

SERAMBINEWS.COM - Warga Desa Bajuin, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel) digegerkan dengan penemuan mayat seorang lelaki tergeletak bersimbah darah di jalan kebun Selasa (16/9/2025).

Korban bernama Candra Adi Putera (29) merupakan warga Desa Tambak Karya, Kecamatan Kurau. 

Baru saja merayakan kebahagiaannya dengan pasangannya, Candra Adi Putera (29) tewas di tangan dua pria.

Sekretaris Desa Tambak Karya Syarif Ahmad ketika dikonfirmasi, membenarkan kabar tersebut.

"Iya benar, korban adalah warga desa kami, warga RT 1 Dusun 1," sebutnya.

Ia mengatakan korban bahkan masih ada hubungan keluarga dengannya.

 "Korban kelurga dari istri saya, masih sepupu," tandas Syarif.

Dikatakannya, korban baru menikah beberapa bulan lalu. Sepengetahuan pihaknya selama ini tidak ada masalah dengan pihak lain.

Almarhum merupakan pemuda yang baik, banyak punya teman. Dikenal royal dengan teman meski masih bekerja secara serabutan.

Baca juga: Serda Rahman Anggota TNI Tewas Dibacok Saat Melerai Keributan di Kafe, Polisi Bentuk Tim Khusus

Kronologi kejadian

Tragedi maut itu bermula dari sebuah janji temu melalui aplikasi jejaring sosial.

Pertemuan di malam hari di sebuah jalan kebun yang senyap di Desa Bajuin, Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

Itulah saat Candra tewas dibunuh dua orang.

Kabupaten Tanah Laut terletak di Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Ibu kotanya adalah Pelaihari.

Jarak tempuh berkendara dari Tanah Laut ke Banjarmasin adalah sekitar 68,8 km dan membutuhkan waktu sekitar 1 jam 46 menit.

 
Jenazah ditemukan warga

Selasa (16/9/2025) pagi, Rafiah kaget.

Petani yang hendak mengantar makanan untuk suaminya di kebun ini  menemukan sesosok tubuh lelaki tergeletak tak bernyawa.

Darah yang mengering di sekujur tubuh menjadi saksi bisu kekejian yang terjadi beberapa jam sebelumnya.

Korban tak lain adalah Candra Adi Putera, warga Desa Tambak Karya sang pengantin baru.

Polisi langsung bekuk 2 pelaku

Polisi tak butuh waktu lama bagi polisi menangkap pelaku pembunuhan.

Tim Satreskrim Polres Kabupaten Tanahlaut (Tala) bergerak cepat.

Jejak digital dan keterangan saksi membawa mereka ke sebuah rumah kontrakan di Kelurahan Pabahanan, Pelaihari.

Siang hari sekitar pukul 13.30 WITA, dua pria berhasil diringkus tanpa perlawanan berarti.

Mereka adalah MM (24), seorang buruh asal Pelaihari dan HDY (26), seorang sopir dari Banjarbaru.

Dengan tangan terborgol, wajah keduanya tertunduk saat dihadirkan dalam konferensi pers yang dipimpin langsung oleh Kapolres Tala, AKBP Ricky Boy Siallagan.

"Motif kedua tersangka adalah murni untuk menguasai kendaraan roda dua milik korban," tegas AKBP Ricky, didampingi Kasatreskrim AKP Cahya Prasada Tuhuteru.

Baca juga: Gerak-gerik Ilham Pradipta Sebelum Dibunuh, Sudah Curiga Dibuntuti

Motif pembunuhan

Motif dua pelaku membunuh sang pengantin baru adalah perampokan.

Rencana itu berawal dari perkenalan di dunia maya.

AKP Cahya memaparkan hubungan antara pelaku dan korban baru seumur jagung, terjalin melalui sebuah platform digital.

Komunikasi intens di antara mereka berujung pada sebuah janji temu pada Selasa dini hari, sekitar pukul 03.00 WITA.

Lokasi yang disepakati adalah tempat yang jauh dari keramaian, sebuah jalan setapak di area kebun sawit Desa Bajuin.

Kepada wartawan, MM, salah satu tersangka, membeberkan detik-detik di malam pembunuhan.

Menurutnya, korban terus-menerus menghubunginya, meminta untuk bertemu malam itu juga.

"Korban menghubungi terus, minta bertemu. Kami ada juga merasa takut," aku MM.

Semula, pertemuan disepakati di dekat simpang Desa Kunyit setelah mengetahui korban sudah berada di area Gunung Kayangan.

Para pelaku merancang siasat agar bisa dibonceng oleh korban, namun Candra tampaknya mulai menaruh curiga.

"Sepertinya korban sudah merasa sehingga tidak mau (membonceng). Milih naik kendaraan sendiri," lanjut MM.

Tak kehabisan akal, MM dan HDY terus membujuk korban untuk masuk lebih jauh ke arah Bajuin.

Mereka memakai dalih licik, mengajak korban singgah ke pondok teman.

Tujuannya satu mencari lokasi eksekusi yang aman dari lalu lalang kendaraan.

Di jalan sepi itulah, puluhan meter dari jalan poros kecamatan, rencana jahat mereka dijalankan.

Saat Candra hendak beranjak pergi, MM dari belakang tiba-tiba menarik sepeda motor Honda Beat milik korban.

Candra melawan. Perlawanan itu dibalas dengan tindakan brutal.

HDY, rekan MM, sigap mengambil sebilah belati sepanjang 20 sentimeter dari dalam jok motornya.

Tanpa ampun senjata tajam itu dihunjamkan ke leher belakang dan kepala korban.

Seketika, Candra ambruk bersimbah darah. Nyawanya melayang di tengah kesunyian malam. Para pelaku kemudian membawa kabur motor korban, meninggalkan jasadnya di jalanan tanah yang sepi.

"Kami mengimbau masyarakat, apabila berjanjian bertemu dengan orang yang baru dikenal, hindari tempat-tempat sepi karena sangat rentan dan riskan," ujar Kapolres AKBP Ricky Boy Siallagan.

Baca juga: Sah! Zulfahmi Jadi Anggota DPRK Aceh Timur Termuda Usai Dilantik Algojo, PAW dengan Alm Ibrahim

Baca juga: VIDEO PBB Klaim Genosida di Gaza Mirip Tragedi Pembantaian di Rwanda 1994

Baca juga: Antrean Solar di SPBU Meulaboh Semrawut, LANA: Penertiban Tim Gabungan Hanya Seremonial

Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved