Oknum TNI Pukul Ojol sampai Hidung Patah, Keluarga Korban Tolak Damai, Panglima TNI Tindak Pelaku

"Panglima TNI menegaskan, setiap prajurit yang terbukti melakukan pelanggaran akan ditindak tegas dan tidak ada toleransi," kata Freddy.

Editor: Faisal Zamzami
Istimewa
DRIVER OJOL DITONJOK TNI - Seorang pengemudi ojek online (ojol), Teguh, diduga menjadi korban pemukulan yang dilakukan oleh seorang oknum anggota TNI, di Pontianak, pada Sabtu (20/9/2025). 

“Kami memastikan pendampingan yang dibutuhkan mitra dan keluarga agar hak dan perlindungan yang semestinya dapat terpenuhi,” ujar Ade.

Coreng rasa aman

 Perwakilan komunitas ojol Pontianak, Dede Sudirman mendesak agar proses hukum tetap dijalankan meski pelaku telah meminta maaf.

Menurut Dede, insiden ini mencoreng rasa aman para pengemudi ojol yang setiap hari bekerja di jalanan.

Ia berharap tindakan tegas TNI mampu memberikan efek jera.

 “Kami ingin kepastian bahwa keadilan tetap ditegakkan, agar kejadian seperti ini tidak terulang,” kata Dede.

Danpuspom: Sudah Berdamai

Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Mayjen Yusri Nuryanto menyampaikan bahwa oknum prajurit TNI berinisial F dan pengemudi ojek online (ojol) bernama Teguh yang dipukulnya hingga hidung patah kini sudah berdamai.

"Jadi memang kemarin sempat terjadi insiden antara salah satu oknum prajurit berinisial F di Pontianak. Jadi perlu saya sampaikan bahwa kedua belah pihak sudah berdamai," ujar Yusri di Monas, Jakarta, Senin (22/9/2025).

Yusri menjelaskan bahwa oknum TNI tersebut kemungkinan emosi karena sedang berada di jalan.

Meski demikian, Yusri tetap tidak membenarkan tindakan F yang memukul Teguh.

"Dalam hal ini mungkin, ya ini kan terjadinya di jalan, mungkin karena emosi atau apa, sehingga terjadi pemukulan. Ya sebetulnya itu tidak boleh. Tapi kedua belah pihak sudah berdamai," tuturnya.

 Lebih jauh, Yusri menekankan bahwa proses penyidikan tetap berjalan, meski F dan Teguh sudah berdamai.

 Dia pun mengungkit kembali pesannya kepada para komandan satuan (dansat) untuk selalu menjaga anggotanya dari selisih paham dengan warga.

"Tetapi proses penyidikan berjalan, berlanjut. Dan kita juga sudah mengingatkan, sering para dansat mengingatkan kepada anggotanya untuk menghindari jangan sampai terjadi selisih paham kejadian dengan masyarakat. Itu yang sudah kita laksanakan selama ini," imbuh Yusri.

Baca juga: Sekda Optimis Muda Seudang Mampu Lanjutkan Estafet Perjuangan Partai Aceh

Baca juga: Berikut Daftar Lengkap 52 Pati dan Pamen Tim Transformasi Reformasi Polri

Baca juga: PMI Banda Aceh Cetak 1.350 Kader Relawan Kemanusiaan 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved