Konflik Palestina vs Israel

Prabowo Usulkan "Two State Solution" untuk Damaikan Israel dan Palestina, Berikut Penjelasannya

Selain mendesak Israel meredam serangan ke Palestina, kedua kepala negara itu juga meminta agar akses penuh bantuan kemanusiaan

Editor: Faisal Zamzami
YouTube United Nations)(YouTube United Nations
Presiden Prabowo Subianto di KTT Solusi Dua Negara Palestina-Israel di Markas Besar PBB. 

Kemudian pada Perjanjian Lanjutan tahun 1995 (Oslo II) wilayah West Bank dan Jalur Gaza dibagi menjadi tiga, yakni:

-Area A: Di bawah kendali penuh Palestina

-Area B: Pemerintahan sipil Palestina, keamanan bersama

-Area C: Kendali penuh Israel

Meskipun perundingan berjalan, sebagian pihak Israel dan Palesitna menolak two state solution. Sejumlah pihak berpendapat, tanah suci tidak boleh dikompromikan. 


Selain itu terdapat beberapa gangguan seperti: 

-Baruch Goldstein (ekstremis Yahudi) menembaki jamaah Muslim di Hebron (1994).

-Hamas (kelompok militan Palestina) melakukan bom bunuh diri.

-Yitzhak Rabin, PM Israel, dibunuh oleh ekstremis Yahudi (1995).

Setelahnya, kekerasan pecah dan memperparah keadaan kedua pihak sejak tahun 2000. Proses perdamaia pun nyaris berhenti total setelah tahun 2008. 

Baca juga: VIDEO Mikrofon Prabowo Sempat Mati Saat Bahas Palestina, Kemenlu Ungkap Kejadiannya

Kegagalan negosiasi dan proposal 2020 

Pada 2009, Benjamin Netanyahu kembali menjabat sebagai perdana menteri. Mahmoud Abbas menuntut pembangunan permukiman Yahudi sebagai syarat negosiasi. 

Di bawah tekanan AS, Netanyahu membekukan permukiman di West Bank dari November 2009 hingga September 2010.

Karena lingkungan Yahudi di Yerusalem Timur, Abbas menolak bertemu dengan Netanyahu hingga beberapa minggu terakhir pembekuan. 

Ketika pembekuan berakhir, negosiasi antara kedua belah pihak berakhir. Selanjutnya tidak ada pembicaraan hingga bertahun-tahun. 

Kemudian, pemerintahan Presiden Donald Trump mengumumkan niat menghidupkan proses perdamaian kembali pada 2017 lalu. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved