2 Prajurit Kopassus Tersangka Pembunuhan Kacab Bank BUMN Dijerat 4 Pasal, Sidang Digelar Terbuka

Freddy menambahkan, TNI berkomitmen menangani perkara ini secara profesional dan akuntabel.

Editor: Faisal Zamzami
Kompas Tv
PEMBUNUHAN KACAB BANK — Oknum anggota TNI, Kopda FH, ditangkap atas perannya sebagai perencana penculikan dan pembunuhan Kacab bank BUMN Cempaka Putih, Mohamad Ilham Pradipta (37). Motifnya masih diselidiki. 

 

Baca juga: Kronologi Keterlibatan Serka N dan Kopda FH Prajurit Kopassus dalam Penculikan Kacab Bank BUMN

 

Peran 2 Prajurit Kopassus

Sebanyak dua prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) terlibat dalam kasus penculikan berujung kematian terhadap kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN di Cempaka Putih bernama Mohamad Ilham Pradipta (37).

Komandan Polisi Militer Kodam Jaya Kolonel Corps Polisi Militer (Cpm) Donny Agus Priyanto mengungkapkan, dua prajurit dari satuan elite itu adalah Sersan Kepala (Serka) N dan Kopral Dua (Kopda) FH.

 “Sudah menetapkan dua orang tersangka dan melakukan penahanan terhadap dua orang tersangka tersebut, atas nama Sersan Kepala N dan Kopral Dua F,” tegas Donny dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Selasa (16/9/2025).

Kronologi kejadian

Donny menjelaskan, Serka N menghubungi Kopda FH untuk meminta bantuan menculik Ilham atas permintaan JP, berdasarkan perintah Dwi Hartono.

Dalam kasus ini, JP dan Dwi Hartono termasuk tersangka dalam klaster aktor intelektual penculikan.

“Kopda F meminta uang operasional sejumlah Rp 5.000.000 dan pada saat itu disanggupi oleh Serka N dan uang tersebut dari pemberian saudara JP,” ungkap Donny.

Pada 20 Agustus 2025 pukul 13.45 WIB, JP memberitahu Kopda FH bahwa Ilham berada di supermarket wilayah Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Kopda FH kemudian menuju lokasi dengan mobil lain, sedangkan Eras bersama empat pelaku lain dalam klaster penculik juga bergerak ke tempat yang sama.

“Saudara EW (Eras) parkir kendaraan di samping kendaraan korban. Sekira pukul 16.30 WIB saat korban datang, EW dan A langsung menemui korban dan memasukkannya ke dalam mobil Avanza putih,” jelas Donny.

“Pada saat kejadian tersebut, Kopda F berada di lokasi parkir, namun tidak ada di satu kendaraan yang sama,” tambah dia.

Setelah korban berhasil diculik dan dibawa dengan mobil Toyota Avanza putih, Kopda FH menghubungi JP untuk menanyakan tim yang akan menjemput Ilham.

Namun, tim yang sudah dijanjikan itu tidak kunjung datang. Kopda FH sempat mengancam JP bahwa korban akan diturunkan jika tim yang menjemput Ilham tidak segera datang.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved