Konflik Rusia dan Ukraina

Rusia Lancarkan Serangan Udara Besar-besaran ke Ukraina, Polandia Siaga Jet Tempur

Militer Polandia sepertinya tidak ingin mengambil risiko, lolosnya rudal maupun drone Rusia ke wilayah mereka.

Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS/Komando Operasional Angkatan Bersenjata Polandia
ILUSTRASI PESAWAT TEMPUR POLANDIA - Negara yang berbatasan langsung dengan Ukraina itu langsung siaga usai Rusia menggempur Ukraina lewat serangan udara besar-besaran. 

Militer Polandia sepertinya tidak ingin mengambil risiko, lolosnya rudal maupun drone Rusia ke wilayah mereka.

SERAMBINEWS.COM - Serangan udara besar-besaran Rusia ke Ukraina pada akhir September 2025 menimbulkan dampak langsung dan kekhawatiran serius bagi negara tetangga, terutama Polandia.

Berikut adalah ekses utama yang dialami Polandia:

Dampak Langsung bagi Polandia

Penutupan Wilayah Udara

Polandia menutup sebagian wilayah udaranya di dekat perbatasan Ukraina, khususnya di sekitar Kota Lublin dan Rzeszow, sebagai respons terhadap aktivitas militer Rusia.

Pengerahan Jet Tempur dan Sistem Pertahanan Militer

Polandia mengerahkan pesawat tempur F-16 dan menempatkan sistem pertahanan udara berbasis darat dalam siaga tinggi untuk mencegah pelanggaran wilayah.

Peningkatan Siaga NATO Serangan Rusia memicu peningkatan kehadiran militer NATO di Eropa Timur.

 Jet tempur dari sekutu seperti Belanda turut beroperasi di wilayah udara Polandia.

Ancaman Pelanggaran Wilayah Udara

Beberapa insiden drone Rusia yang melanggar wilayah udara Polandia dan Romania sebelumnya telah memicu kekhawatiran akan eskalasi konflik ke negara anggota NATO.

Ketegangan Diplomatik dan Militer Rusia memperingatkan bahwa setiap tindakan agresi terhadap wilayah udaranya akan dibalas keras, meningkatkan risiko konfrontasi langsung antara Rusia dan NATO.

Langkah Pencegahan dan Respons

Polandia mengaktifkan protokol pertahanan udara penuh selama serangan berlangsung.

Operasi militer dilakukan bersama sekutu untuk menjaga keamanan langit Polandia.

Pemerintah Polandia menegaskan bahwa langkah-langkah tersebut bersifat preventif dan bukan provokatif.

Serangan ini memperlihatkan betapa rapuhnya stabilitas keamanan di Eropa Timur dan bagaimana konflik di Ukraina bisa dengan cepat merembet ke negara tetangga.

Militer Rusia menggelar kampanye serangan udara besar-besaran, menyasar sejumlah kota di Ukraina sepanjang Minggu dini hari WIB (28/9/2025).

Serangan ini melibatkan ratusan drone serta rudal jelajah dan balistik dan melukai 10 orang.

"Rusia melancarkan serangan udara besar-besaran lainnya di kota-kota Ukraina saat orang-orang sedang tidur," kata Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrii Sybiha, di X.

"Sekali lagi, ratusan drone dan rudal, menghancurkan bangunan tempat tinggal dan menyebabkan korban sipil."

Ia mengunggah rekaman api yang menyembur dari jendela sebuah blok apartemen bertingkat, yang menurut Sybiga merupakan akibat dari serangan tersebut.

 Beberapa warga mengungsi ke stasiun-stasiun metro yang berada jauh di bawah tanah demi keselamatan.

Banyak wilayah di seluruh negeri berada di bawah peringatan serangan udara.

Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, mengatakan ibu kota Ukraina berada di bawah serangan "masif" dan mendesak warga untuk tetap berada di tempat perlindungan.

Ia mengatakan setidaknya enam orang terluka "akibat serangan musuh", lima di antaranya dirawat di rumah sakit dan satu di tempat kejadian.

Gubernur wilayah Zaporizhzhia di tenggara mengatakan serangan Rusia di sana telah melukai setidaknya empat orang.

"Sekali lagi, bangunan tempat tinggal dan infrastruktur diserang. Sekali lagi, ini adalah perang melawan warga sipil," kata Andriy Yermak, kepala kantor kepresidenan Ukraina.

"Akan ada respons terhadap tindakan ini.

Namun, pukulan ekonomi Barat terhadap Rusia juga harus lebih kuat."

Polandia Ogah Berjudi

Militer Polandia mengatakan pada hari X bahwa mereka telah mengerahkan jet tempur di wilayah udaranya dan menempatkan sistem pertahanan udara berbasis darat dalam siaga tinggi sebagai tanggapan atas serangan Rusia di Ukraina.

Langkah-langkah tersebut bersifat preventif dan bertujuan untuk mengamankan wilayah udara Polandia serta melindungi warga negaranya, terutama di wilayah yang berbatasan dengan Ukraina.

Militer Polandia sepertinya tidak ingin mengambil risiko, lolosnya rudal maupun drone Rusia ke wilayah mereka.

Polandia juga menutup wilayah udara di dekat kota-kota di tenggara Polandia, Lublin dan Rzeszow, hingga setidaknya pukul 04.00 GMT pada hari Minggu.

Berbicara di Kyiv setelah pertemuannya dengan Donald Trump di PBB di New York, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan Rusia sedang mempersiapkan konflik yang lebih besar.

“Putin tidak akan menunggu untuk menyelesaikan perangnya di Ukraina. Dia akan membuka arah lain. Tidak ada yang tahu ke mana. Dia menginginkan itu,” katanya.

Presiden Ukraina mengatakan Kremlin sengaja memeriksa kapasitas Eropa untuk melindungi wilayah udaranya, setelah penampakan pesawat tak berawak di Denmark, Polandia, dan Rumania serta pelanggaran wilayah udara Estonia oleh jet tempur Rusia. 

Lebih banyak drone terlihat pada Jumat malam di atas pangkalan militer Denmark, dan di atas pangkalan Norwegia pada Sabtu.

Zelenskyy menyatakan bahwa pemerintah Uni Eropa sedang berjuang menghadapi ancaman baru dan berbahaya ini. 

Awal bulan ini, Ukraina mendeteksi 92 drone terbang menuju Polandia dengan cara yang "diatur". 

Ukraina mencegat sebagian besar drone tersebut.

Sembilan belas drone melintasi wilayah Polandia, di mana Polandia menembak jatuh empat drone.

Rusia telah membantah bertanggung jawab atas serangan tersebut atau berencana menyerang negara NATO mana pun.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan kepada Majelis Umum PBB bahwa "setiap agresi terhadap negara kami akan ditanggapi dengan respons yang tegas".

Berbicara kemudian kepada para wartawan, Lavrov mengatakan bahwa jika ada negara yang menjatuhkan objek yang masih berada di wilayah udara Rusia, "mereka akan sangat menyesalinya".

AU Inggris Kerahkan Pesawat Tempur

Sejak awal pekan ini, jet tempur Inggris telah melaksanakan misi pertahanan udara NATO di atas Polandia.

Tindakan ini sebagai bagian dari respons sekutu terhadap serangan pesawat nirawak Rusia ke wilayah udara Polandia.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, jet-jet tempur Typhoon RAF dikerahkan di atas Polandia sebagai bagian dari misi aliansi militer tersebut untuk memperkuat sayap timurnya.

Ketegangan meningkat menyusul pelanggaran berulang Rusia terhadap wilayah udara anggota NATO bulan ini - dengan sebuah pesawat nirawak terdeteksi di atas Rumania dan kemudian pesawat-pesawat tempur di wilayah udara Estonia menyusul serangan ke Polandia. 

Menteri Pertahanan Inggris John Healey mengatakan penerbangan RAF mengirimkan "sinyal yang jelas: wilayah udara NATO akan dipertahankan".

Dua jet tempur lepas landas dari RAF Coningsby di Lincolnshire pada Jumat malam untuk berpatroli di langit Polandia, didukung oleh pesawat pengisian bahan bakar udara-ke-udara RAF Voyager, sebelum kembali ke Inggris pada Sabtu pagi.

NATO telah mengumumkan misi tersebut, yang dijuluki Eastern Sentry, pada 10 September setelah 19 serangan pesawat nirawak ke wilayah udara Polandia.

Healey mengonfirmasi bahwa Inggris akan terlibat ketika ia mengunjungi RAF Brize Norton lima hari kemudian.

Drone dan rudal secara sporadis telah memasuki negara-negara yang berbatasan dengan Ukraina sejak invasi besar-besaran Rusia pada tahun 2022.

Namun, kedatangan 19 drone ke Polandia dalam satu hari merupakan insiden paling serius dari jenisnya dan pertama kalinya anggota NATO berhadapan langsung dengan drone Rusia sejak perang dimulai, dengan Polandia menembak jatuh tiga di antaranya.

Perdana Menteri Polandia Donald Tusk mengatakan bahwa ini adalah "konflik terbuka terdekat yang pernah kami hadapi sejak Perang Dunia Kedua".

Rumania adalah negara NATO kedua yang melaporkan drone Rusia telah melanggar wilayah udaranya pada 14 September.

Kemudian pada hari Jumat, Estonia meminta konsultasi mendesak dengan anggota NATO lainnya setelah tiga pesawat tempur Rusia memasuki wilayah udaranya "tanpa izin dan tetap di sana selama total 12 menit". Rusia membantah telah melanggar wilayah udara Estonia.

Pasal 4 NATO, yang pertama kali dipicu oleh Polandia setelah serangan drone Rusia, memungkinkan negara-negara anggota untuk menyampaikan masalah apa pun yang menjadi perhatian kepada Dewan Atlantik Utara, badan pengambil keputusan politik utama aliansi tersebut.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ratusan Drone dan Rudal Rusia Serang Ukraina, Polandia Kerahkan Pesawat F-16 Sekat Wilayah Udara, 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved