Perang Gaza
Armada Sumud Dekati Gaza, Angkatan Laut hingga Drone 3 Negara Kawal Kapal Bantuan
Armada bantuan kemanusiaan Global Sumud Flotilla akan memasuki zona berisiko tinggi, mereka mendekati Gaza untuk mematahkan blokade Israel.
Armada bantuan kemanusiaan Global Sumud Flotilla akan memasuki zona berisiko tinggi, mereka mendekati Gaza untuk mematahkan blokade Israel.
SERAMBINEWS.COM - Armada Global Sumud Flotilla adalah konvoi kemanusiaan internasional yang sedang berlayar menuju Gaza dengan misi menembus blokade Israel dan mengirimkan bantuan bagi warga Palestina.
Berikut ringkasan pentingnya:
Apa itu Armada Sumud?
"Sumud" berarti keteguhan dan ketabahan dalam bahasa Arab.
Gerakan ini melibatkan lebih dari 50 kapal dari 44 negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Turki, Italia, Spanyol, dan Amerika Serikat.
Di Asia, dikenal sebagai Sumud Nusantara, melibatkan organisasi dari 9 negara termasuk Indonesia.
Tujuan Misi
Menuntut diakhirinya blokade dan pendudukan ilegal Israel di Gaza.
Menyuarakan solidaritas global dan membawa bantuan berupa makanan, obat-obatan, dan relawan.
Perjalanan dan Posisi Terkini
Armada berangkat dari Barcelona dan Tunisia, bergabung di Laut Mediterania.
Saat ini, armada telah memasuki zona kuning, sekitar 300 mil laut dari Gaza, dan diperkirakan akan tiba dalam 2–3 hari.
Zona kuning adalah wilayah waspada sebelum memasuki zona merah, area berisiko tinggi yang sering menjadi lokasi serangan.
Tantangan dan Dukungan
Beberapa kapal mengalami kerusakan teknis, namun misi tetap berlanjut.
Negara seperti Turki, Italia, dan Spanyol mengirim drone dan kapal angkatan laut untuk mengawal armada.
Aktivis terkenal seperti Greta Thunberg ikut serta, menegaskan bahwa risiko misi ini tidak sebanding dengan penderitaan warga Gaza.
Gerakan ini menjadi simbol solidaritas global yang menolak diam terhadap krisis kemanusiaan di Palestina.
Armada bantuan kemanusiaan Global Sumud Flotilla akan memasuki zona berisiko tinggi, mereka mendekati Gaza untuk mematahkan blokade Israel.
Melalui akun Instagramnya, Global Sumud Flotilla mengungkapkan, pembaruan misi mereka, "Armada ini berada sekitar 270 mil laut menuju Gaza" tulis Armada Global Sumud di akun media sosialnya, beberapa waktu lalu.
'Kapal-kapal Armada Sumud Global, JEANNOT III & ESTRELLA, berlayar lurus dan kini hanya berjarak 270 mil laut dari Gaza, dengan perkiraan tiba dalam 3 hari'.
'Hanya dalam 1,5 hari, armada ini akan memasuki zona berisiko tinggi, tempat armada-armada sebelumnya telah dicegat. Di sinilah kewaspadaan dan solidaritas global sangat dibutuhkan'.
'Sebagai pengingat, kapal JOHNNY M telah dievakuasi dengan selamat setelah mengalami kebocoran di ruang mesin, tetapi hal ini tidak akan menyebabkan penundaan yang signifikan bagi misi kami. Semua peserta telah dipindahkan dengan selamat'.
'Setiap saksi berharga. Mohon awasi mereka, keselamatan mereka bergantung pada pengawasan dunia. Sebarkan pesan ini seluas-luasnya. Bergabunglah dengan kami. Hentikan Genosida. Awasi Gaza" tulis mereka di Instagramnya.
Armada Bantuan Internasional Dekati Gaza untuk Patahkan Blokade Israel
Armada bantuan internasional Global Sumud Flotilla sedang mendekati Jalur Gaza dalam upaya untuk menerobos blokade Israel di daerah kantong Palestina, kata penyelenggara pada hari Senin.
Tony La Piccirella, seorang aktivis Italia dari Global Sumud Flotilla, mengatakan dalam sebuah pernyataan video bahwa mereka akan mencapai titik pada hari Selasa di mana kapal bantuan Madleen dan Handala telah dicegat oleh pasukan angkatan laut Israel dalam upaya sebelumnya untuk mencabut pengepungan Israel dan mengirimkan bantuan kemanusiaan.
Pada 26 Juli, pasukan angkatan laut Israel mencegat kapal bantuan Handala saat mendekati pantai Gaza dan mengawalnya ke Pelabuhan Ashdod.
Kapal tersebut telah mencapai sekitar 70 mil laut dari Gaza, melampaui jarak yang ditempuh oleh Madleen, yang mencapai 110 mil sebelum dihentikan.
Sekelompok aktivis bergabung dengan Armada Sumud Global dari Mediterania pada hari Senin, dan dua kapal lagi akan bergabung dari Pemerintah Siprus Yunani dan Turki.
Kapal terbesar armada tersebut akan berlayar pada hari Selasa dengan 100 orang di dalamnya, ujar aktivis tersebut.
La Piccirella mengatakan selain kapal angkatan laut Italia dan Spanyol yang memberikan perlindungan bagi armada tersebut, tiga negara lagi sedang mempertimbangkan untuk mengirim lebih banyak kapal militer, tanpa mengungkapkan nama negara-negara tersebut.
"Jadi, ini semakin besar. Dan ini bukan tentang kita, tentang Armada Sumud Global. Ini seperti sebuah gerakan yang melibatkan ratusan orang di laut dan jutaan orang di darat, dan ini tak terhentikan sampai pengepungan dipatahkan," ujarnya.
Armada Global Sumud, yang terdiri dari sekitar 50 kapal, berlayar awal bulan ini untuk menerobos blokade Israel terhadap Gaza dan mengirimkan bantuan kemanusiaan, khususnya pasokan medis, ke daerah kantong yang dilanda perang tersebut.
Sejak 2 Maret, Israel telah menutup sepenuhnya penyeberangan Gaza, memblokir konvoi makanan dan bantuan serta memperparah kondisi kelaparan di daerah kantong tersebut.
Tentara Israel telah menewaskan lebih dari 66.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, di Gaza sejak Oktober 2023.
Pengeboman yang tak henti-hentinya telah membuat daerah kantong itu tak layak huni dan menyebabkan kelaparan serta penyebaran penyakit.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Armada Sumud akan Masuki Zona Berisiko Tinggi, Kian Mendekati Gaza,
Sumud Global Flotilla
Kapal Bantuan
Kapal Bantuan Kemanusiaan
Perang Gaza
perdamaian Gaza
Serambinews.com
Serambi Indonesia
Serambinews
| 20 Poin Kesepatakan Trump & Netanyahu, TNI Siap Dikerahkan ke Gaza? |
|
|---|
| Tuai Pro Kontra Internasional, Siapa Tony Blair yang Disebut Bakal Pimpin Transisi Gaza? |
|
|---|
| IDF Semakin Bar-bar, 48 Ribu Warga Gaza Terpaksa Mengungsi, Israel Buka Rute Baru Selama 48 Jam |
|
|---|
| Ungkap 9 Langkah Hentikan Genosida di Gaza, Spanyol Embargo Senjata dan Minyak Israel |
|
|---|
| 4 Tentara Barbar Israel Tewas di Gaza, Tiga di Antaranya Terpanggang dalam Tank |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.