Konflik Palestina vs Israel
Satu Kapal Global Sumud Flotilla Lolos dari Kepungan Israel, Terus Melaju Bawa Bantuan ke Gaza
Namun satu kapal bantuan Global Sumud Flotillah berhasil lolos dan melanjutkan ke wilayah Palestina tersebut.
SERAMBINEWS.COM, GAZA - Upaya militer Israel mencegat kapal bantuan Global Sumud Flotilla yang berniat memasuki Gaza terus dilakukan.
Meski sejumlah kapal berhasil dihentikan, namun satu kapal bantuan Global Sumud Flotillah berhasil lolos dan melanjutkan ke wilayah Palestina tersebut.
Pada Jumat (3/10/2025) pagi, kapal Marinette, berbendera Polandia, menjadi kapal satu-satunya Global Sumud Florida, yang melanjutkan perjalanan.
Berbicara dengan penyelenggara Flotilla pada Kamis (2/10/2025), kapten kapal yang mengidentifikasi dirinya sebagai Cameron, menjelaskan bahwa kapal sempat mengalami masalah mesin.
Oleh sebab itu mereka tertinggal dari kelompok utama.
Cameron menambahkan kapal tersebut saat ini tengah berjalan menuju Gaza.
“Kami memiliki sejumlah warga Turki tangguh di atas kapal. Kami juga ada perempuan Oman dan diri saya, dan kami akan melanjutkan ke sana,” katanya dikutip dari Al-Jazeera.
Rekaman video langsung kapal pesiar tersebut menunjukkan awak kapal mengemudikan kapal saat matahari terbit di belakang mereka di perairan Laut Mediterania.
Pelacak geografis langsung menunjukkan kapal tersebut terletak sekitar 43 mil laut dari perairan Gaza.
Kementerian Luar Negeri Israel sebelumnya memperingatkan Marinette, bahwa upayanya untuk memasuki zona pertempuran aktif dan melanggar blokade juga akan dicegah.
Baca juga: VIDEO Viral Israel Sita 40 Kapal Global Sumud! Aktivis Langsung Dideportasi
Sejak Rabu (1/10/2025), Angkatan Laut Israel telah menghentikan puluhan kapal yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Negara Zionis itu juga telah menahan sekitar 500 aktivis yang berasal lebih dari 40 negara.
Israel sebelumnya menuduh para sukarelawan mencoba melanggar blokade sah AL, sebuah klaim yang tak sesuai dengan hukum internasional.
Mereka juga mengatakan bakal melakukan apa pun untuk menghentikan mereka.
Sejumlah sosok terkenal, termasuk aktivis Greta Thunberg, eks Wali Kota Barcelona Ada Colau, dan Anggota Parlemen Eropa Rima Hassan, berada di antara aktivis yang ditangkap dari kapal Global Sumud Flotilla.
Mereka telah dibawa ke Israel, dan akan dideportasi dari sana.
Fakta Israel Mencegat Global Sumud Flotilla saat Bawa Bantuan ke Gaza, Sejumlah Aktivis Ditahan
Israel kembali mencegat armada bantuan kemanusiaan menuju Gaza.
Kali ini, Global Sumud Flotilla dicegat di perairan internasional sekitar 70 mil laut dari pantai Gaza.
Untuk diketahui, armada ini terdiri dari puluhan kapal sipil dengan ratusan aktivis internasional.
Penangkapan kapal ini terjadi meski flotilla hanya membawa bantuan simbolik, dengan tujuan utama menembus blokade Gaza yang telah diberlakukan Israel sejak 2007.
Menurut laporan Al Jazeera, Rabu (1/10/2025), setidaknya tiga kapal dalam rombongan dicegat sekitar 70 mil laut atau 130 kilometer dari pantai Gaza. Sejumlah aktivis pun ditahan.
Lantas, apa yang perlu diketahui dari pencegatan Global Sumud Flottila oleh Israel?
Tentang Global Sumud Flotilla
Global Sumud Flotilla (GSF) adalah misi kemanusiaan lintas negara yang berangkat sejak akhir Agustus 2025.
Armada ini terdiri dari lebih dari 40 kapal sipil yang membawa sekitar 500 aktivis dari sedikitnya 44 negara.
Di atas kapal terdapat tokoh publik, veteran militer, hingga aktivis lingkungan, termasuk Greta Thunberg. Bantuan yang dibawa berupa pangan, obat-obatan, hingga susu bayi.
Meskipun bantuan ini bersifat simbolik, tujuan utama flotilla adalah membuka jalur laut kemanusiaan ke Gaza.
Sebelum dicegat, GSF sempat singgah di pelabuhan Spanyol, Italia, Yunani, dan Tunisia.
Sepanjang perjalanan, mereka menghadapi insiden berulang, termasuk serangan drone di dekat Malta dan Crete yang menyebabkan beberapa kapal rusak dan terpaksa mundur.
Kronologi Pencegatan Flotilla Gaza
Flotilla Global Sumud dicegat ketika berlayar sekitar 70 mil laut dari pesisir Gaza.
Menurut penyelenggara, kapal perang Israel naik ke sejumlah kapal dan memutus komunikasi mereka.
"Sebelum secara ilegal naik ke kapal, tampaknya kapal perang Israel dengan sengaja merusak komunikasi, untuk menghentikan distress signal dan siaran langsung," bunyi pernyataan flotilla, dikutip dari Al Jazeera, Rabu (1/10/2025).
Insiden itu terjadi saat armada berisi ratusan aktivis dari puluhan negara berupaya menembus blokade Gaza yang diberlakukan Israel sejak 2007.
Baca juga: VIDEO Warga Rekam Kapal Misterius Masuk Gaza, Diduga Mikeno Anggota Global Sumud Flotilla
Alasan Israel Mencegat Flotilla Gaza
Israel menyatakan flotilla berusaha melanggar blokade laut yang mereka sebut “sah secara hukum”. Pihak militer menegaskan bahwa bantuan ke Gaza harus disalurkan melalui saluran resmi.
Kementerian Luar Negeri Israel merilis rekaman yang menunjukkan peringatan kepada kapal.
Dalam video itu, seorang perempuan berseragam memperingatkan flotilla bahwa mereka mendekati wilayah terlarang.
Israel juga mengatakan para aktivis akan diproses hukum dan dideportasi setelah berakhirnya libur Yom Kippur.
Siapa yang ada di atas kapal?
Menurut penyelenggara, sedikitnya 201 orang dari 37 negara berada di kapal yang dicegat. Di antaranya terdapat 30 peserta dari Spanyol, 22 dari Italia, 21 dari Turkiye, dan 12 dari Malaysia.
Aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg, juga berada di salah satu kapal. Israel merilis rekaman yang menunjukkan Thunberg duduk di dek kapal dengan tentara di sekelilingnya.
Sebagian kapal lain masih mencoba melanjutkan perjalanan menuju Gaza, meskipun menghadapi risiko pencegatan lanjutan.
Bagaimana reaksi internasional?
Pencegatan flotilla memicu kecaman dari berbagai negara.
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menyebut tindakan Israel sebagai “intimidasi” terhadap warga sipil tak bersenjata.
Presiden Kolombia, Gustavo Petro, bahkan mengusir diplomat Israel dan membatalkan perjanjian perdagangan bebas kedua negara.
Selain itu, Turkiye, Venezuela, dan Irlandia juga mengeluarkan pernyataan keras.
Menteri Luar Negeri Irlandia Simon Harris menyebut misi flotilla sebagai “aksi damai untuk menyoroti krisis kemanusiaan Gaza”.
Apa dampaknya terhadap Gaza?
Meski hanya membawa bantuan simbolik, flotilla berusaha membuka koridor maritim untuk mengatasi krisis pangan dan obat di Gaza.
Sejak perang hampir dua tahun lalu, penduduk wilayah itu menghadapi situasi darurat kemanusiaan.
PBB melalui Komisaris Tinggi HAM Volker Türk kembali menyerukan agar Israel segera mencabut blokade Gaza dan mengizinkan masuknya bantuan.
Namun, Israel menegaskan blokade laut tetap dibutuhkan untuk mencegah penyelundupan senjata, sambil menuding sebagian penyelenggara flotilla memiliki hubungan dengan Hamas, klaim yang dibantah oleh para aktivis.
Baca juga: Dinkes Aceh Utara : Murid Tumbang Usai Santap Menu MBG Baru Terjadi di Matangkuli
Baca juga: Daftar Pebalap Lolos Q2 MotoGP Mandalika 2025: Marc Marquez Harus Berjuang di Q1 Usai Jatuh 2 Kali
Baca juga: Kampung Aceh, Yan Kedah, Malaysia Ditetapkan Sebagai Kampung Binaan Fisip Unimal
| Israel Bunuh 97 Warga Gaza Selama Gencatan Senjata, Termasuk 11 Orang Sekeluarga di Mobil Terbuka |
|
|---|
| Biaya Rekonstruksi Gaza Diperkirakan Capai Rp1.158 Triliun, Negara-Negara Dunia Siap Bantu |
|
|---|
| Biadab! Israel Kembalikan Jenazah Warga Palestina dalam Kondisi Mengenaskan, Bukti Ada Penyiksaan |
|
|---|
| Israel Terima 2 Jasad Sandera dari Hamas, Tel Aviv Lakukan Identifikasi |
|
|---|
| Trump Ancam Hamas, Sesumbar Israel Bisa Serang Gaza Lagi Atas Perintahnya |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.