Berita Nasional
Pendekatan Dakwah Dalam Rekonsiliasi Sosial di Aceh Pascakonflik Dibahas di Yogyakarta
Pendekatan dakwah dalam rekonsiliasi sosial di Aceh pascakonflik menjadi sorotan dalam International Da'wah Conference (IDACON) 2025 di Yogyakarta
SERAMBINEWS.COM, YOGYAKARTA — Pendekatan dakwah dalam rekonsiliasi sosial di Aceh pascakonflik menjadi sorotan dalam International Da'wah Conference (IDACON) 2025 yang digelar di Hotel Grand Rohan Yogyakarta, Kamis (2/10/2025).
Forum akademik ini mempertemukan para peneliti dan dosen dari berbagai perguruan tinggi, baik dalam maupun luar negeri, untuk membahas peran dakwah dalam konteks perubahan sosial kontemporer.
Dalam sesi presentasinya, Mohd. Reza Pahlevi, dosen Institut Islam Mamba'ul 'Ulum Surakarta dan putra Aceh, memaparkan makalah berjudul "Peace Preaching and Social Reconciliation in Post-Conflict Aceh".
Ia menyampaikan bahwa dakwah di Aceh tidak hanya memiliki fungsi penyebaran ajaran normatif.
Tetapi juga berperan sebagai instrumen sosial yang strategis dalam membangun perdamaian dan penyembuhan pascakonflik.
Baca juga: Dosen Komunikasi Unimal Raih Doktor Perdamaian Aceh
Reza menjelaskan bahwa model dakwah perdamaian di Aceh memiliki kebaruan (novelty) tersendiri dibandingkan dengan wilayah pascakonflik lain di Indonesia.
Bila di Maluku dan Poso pendekatan rekonsiliasi berbasis dialog antaragama menjadi dominan, maka di Aceh, dakwah Islam menjadi sarana utama untuk menanamkan nilai perdamaian, keadilan, dan kasih sayang di tengah masyarakat.
“Dakwah di Aceh tidak berhenti di mimbar, tapi hadir dalam kehidupan sehari-hari masyarakat pascakonflik—dalam pengajian, khutbah, hingga forum informal yang membawa pesan damai,” ujar Reza.
Berdasarkan hasil penelitiannya, Reza menyimpulkan bahwa dakwah berperan sebagai terapi sosial yang membantu penyembuhan trauma, baik secara individu maupun kolektif.
Baca juga: 610 Pejabat Eselon III dan IV di Lingkungan Pemerintah Aceh Resmi Dikukuhkan
Melalui pendekatan yang membumi dan kultural, dakwah berhasil memperkuat kohesi sosial di tengah masyarakat yang pernah terpecah akibat konflik berkepanjangan.
Dakwah disampaikan melalui berbagai kanal, termasuk khutbah Jumat, pengajian rutin, serta interaksi sosial di ruang-ruang komunitas.
Dalam konteks ini, dakwah berfungsi mengajak masyarakat untuk meninggalkan dendam, mensyukuri perdamaian, dan membangun masa depan bersama secara lebih harmonis.
IDACON 2025 sebagai forum ilmiah, menjadi ruang penting bagi pengembangan teori dan praktik dakwah yang lebih kontekstual, responsif terhadap dinamika sosial, dan terbuka terhadap pendekatan lintas disiplin
Baca juga: 20 Tahun Perdamaian Aceh, ICAIOS-X Undang Akademisi Global Bahas Masa Depan Pembangunan
Ketua Dekranas Selvi Ananda Kunjungi Stan Aceh di International Handicraft Trade Fair |
![]() |
---|
Kerajinan Aceh Besar Hadir di Ajang Indonesia Art and Craft Jakarta |
![]() |
---|
Cucu Mahfud MD Keracunan Makanan Bergizi Gratis |
![]() |
---|
Hore! Guru Pengelola MBG akan Dapat Insentif, Seperti Apa Mekanismenya? |
![]() |
---|
Bansos Sembako Tahap 3 Rp 600 Ribu Cair, Total 18 Juta Lebih Penerima, Begini Cara Ceknya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.