Berita Nasional

Bertemu Bos Perusahaan Energy Arab, Mualem Optimis Masa Depan Aceh di Proyek Gas South Andaman

Gubernur Aceh, Muzakir Manaf bertemu dengan pihak Mubadala Energy selaku operator utama Proyek Pengembangan Wilayah Kerja South Andam

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/HO
DIJAMU MAKAN MALAM - Gubernur Aceh, Muzakir Manaf dan rombongan dijamu makan malam oleh pihak Mubadala Energy di salah satu hotel di Jakarta, Kamis (2/10/2025) malam. 

Proyek ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Pertemuan yang dibalut dengan diskusi itu membahas strategi pengembangan, solusi atas tantangan teknis, serta evaluasi komersial yang diperlukan untuk menjamin keberlanjutan proyek.

Baca juga: Gas South Andaman Siap Mengalir 2028, Mubadala Tuntaskan Proses AMDAL

Dalam kesempatan tersebut,Mualem meminta seluruh pihak terkait bersinergi memuluskan tahapan persiapan dan pelaksanaan proyek, termasuk percepatan tahapan engineering serta dukungan regulasi di pusat dan daerah.

“Aceh ingin melihat Sumur Tangkulo segera mulai produksi. Ini sebagai wujud nyata manfaat proyek ini bagi masyarakat dan perekonomian daerah,” kata Mualem.

Menurutnya, dengan dukungan penuh dari berbagai pihak dan keseriusan dalam menghadapi tantangan, Proyek South Andaman diyakini mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap ketahanan energi nasional dan pertumbuhan ekonomi Aceh.

Keberhasilan proyek ini akan memperkokoh posisi Aceh sebagai salah satu daerah penghasil gas utama di Indonesia sekaligus membawa kemakmuran lebih bagi masyarakat setempat.

Sebab, sejak penandatanganan kontrak bagi hasil pada tahun 2019, dua lapangan gas utama telah ditemukan, yakni Layaran dan Tangkulo, yang masing-masing memiliki potensi sumber daya gas sekitar 6 triliun kaki kubik dan 2 triliun kaki kubik.

Produksi gas itu nantinya dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik, terutama untuk industri pupuk dan pembangkit listrik di Aceh dan sekitarnya. 

Sehingga dapat mendukung kemandirian energi sekaligus meningkatkan nilai tambah bagi daerah.

Baca juga: Mubadala Energy Paparkan Rencana Kerja Strategis bersama Pemko Lhokseumawe dan SKK Migas

Dikatakan Sumber Serambi, Mualem menegaskan bahwa proyek ini bukan sekadar penyediaan energi, melainkan membuka peluang besar untuk pengembangan industri hilir berbasis gas seperti petrokimia dan pupuk.

Dari pengembangan tersebut tentu akan menciptakan lapangan kerja baru serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat Aceh.

 "Ketersediaan pasokan gas yang signifikan akan menjadi modal utama dalam memperkuat ekosistem industri di daerah," jelasnya.

Namun ada tantangan yang dihadapi dari segi teknis. Dimana lokasi lapangan gas yang berada di laut dalam dengan kedalaman sekitar 1.200 hingga 1.300 meter serta reservoir yang berada di kedalaman 3.200 meter.

Lokasi itu menuntut penggunaan teknologi tinggi dan investasi besar. Selain lokasi yang berada di laut dalam, proyek itu juga membutuhkan kepastian pasar. 

Baca juga: Prabowo–Mualem: Blok Andaman, Mubadala, dan Asa Aceh - Bagian 5

Seperti  kontrak penjualan gas dengan harga yang kompetitif agar pengembangan dan produksi dapat berjalan lancar dan berkelanjutan.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved