Kupi Beungoh

Prabowo–Mualem: Blok Andaman, Mubadala, dan Asa Aceh - Bagian 5

Gas dalam jumlah besar ditemukan di Blok Andaman, dikelola oleh Mubadala Energy dari Uni Emirat Arab.

Editor: Muhammad Hadi
YouTube Serambinews
Ahmad Humam Hamid, Sosiolog dan Guru Besar Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh 

Oleh Ahmad Humam Hamid*)

Di kedalaman Selat Malaka bagian barat Sumatera yang luas dan tenang, jauh di bawah dasar samudera, tersimpan kemungkinan yang bisa mengubah peta pembangunan nasional—dan memberi babak baru bagi sejarah Aceh

Gas dalam jumlah besar ditemukan di Blok Andaman, dikelola oleh Mubadala Energy dari Uni Emirat Arab

Penemuan ini, yang disebut-sebut sebagai temuan migas laut dalam terbesar dalam dua dekade terakhir di kawasan Asia Tenggara, kini memantik percakapan di banyak meja. 

Diskusi kini mengalir dari ruang rapat kabinet hingga warung kopi di Banda Aceh

Ia bukan hanya soal energi, tapi juga tentang asa lama yang kembali berdenyut. 

Bisakah kekayaan ini menjadi penghela pertumbuhan ekonomi Indonesia dan sekaligus lompatan sejarah bagi Aceh?

Baca juga: Sabang Strategis untuk Dukung Operasional Blok Andaman

Mubadala Energy adalah pemain global yang tak bisa dianggap enteng. Mereka punya rekam jejak eksplorasi dan produksi dari Teluk Persia hingga Asia Tenggara. 

Dan kali ini, mereka tak datang ke ladang lama yang penuh kerumitan administratif atau konflik kepemilikan.

Mereka datang ke wilayah baru, di mulut dalam Selat Malaka, sekitar 100 kilometer dari daratan Aceh

Lokasinya sangat strategis. Blok ini dekat dengan jalur pelayaran internasional, tak jauh dari kawasan hinterland yang mencakup Thailand Selatan, pesisir barat Myanmar, hingga gerbang ke anak benua India.

Dalam konteks geopolitik energi, penemuan ini seumpama durian runtuh di tengah kelangkaan energi global dan pergeseran besar dalam rantai pasok dunia.

Sementara di tingkat nasional, potensi Blok Andaman datang di saat yang nyaris sempurna. 

Pemerintah Indonesia masih menunggu dampak penuh dari ladang gas Tangguh di Papua dan Masela di Maluku yang sejak awal dibayangi tantangan logistik, jarak, dan keberlanjutan. 

Baca juga: Mualem Temui Direktur Utama PGN, Bahas Rencana Eksplorasi Cadangan Gas Raksasa di Blok Andaman

Bandingkan dengan posisi Andaman. Ia dekat dengan kawasan permintaan Asia Selatan dan ASEAN barat, serta punya kemungkinan pengembangan industri turunan petrokimia dan LNG yang lebih hemat biaya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved