7 Korban Seluruhnya Tewas, 5 Lagi Rekan Kerja PT Freeport Korban Luncuran Material Basah Ditemukan
Dengan penemuan ini, seluruh atau tujuh rekan kerja Freeport yang terdampak insiden pada 8 September 2025 telah ditemukan.
SERAMBINEWS.COM, MIMIKA - Seluruh rekan kerja Freeport yang terdampak insiden luncuran material basah di Tambang Bawah Tanah Grasberg Block Cave pada 8 September 2025 telah ditemukan.
Terbaru, sebanyak lima korban berhasil dievakuasi dalam kondisi tidak bernyawa.
Tim Penyelamat PT Freeport Indonesia (PTFI) menemukan dan mengevakuasi lima rekan kerja dari lokasi insiden luncuran material basah di Tambang Bawah Tanah Grasberg Block Cave, pada Minggu (5/10/2025).
Tim penyelamat bersama Kementerian ESDM, Polres Mimika, Basarnas, dan BPBD ini telah bekerja tanpa henti selama 27 hari penuh tantangan.
Kelima rekan kerja tersebut ditemukan dalam keadaan telah meninggal dunia.
Dengan penemuan ini, seluruh atau tujuh rekan kerja Freeport yang terdampak insiden pada 8 September 2025 telah ditemukan.
Proses penyelamatan dinyatakan selesai.
Sebelumnya, pada Sabtu (20/9/2025), dua rekan kerja telah ditemukan.
Hasil identifikasi oleh tim medis bersama pihak Kepolisian mengonfirmasi bahwa kelima rekan kerja yang ditemukan pada tahap akhir penyelamatan adalah:
1. Zaverius Magai, PT Redpath Indonesia
2. Holong Gembira Silaban, PT Redpath Indonesia
3. Dadang Hermanto, PT Redpath Indonesia
4. Balisang Telile, warga negara Afrika Selatan, PT Redpath Indonesia
5. Victor Bastida Ballesteros, warga negara Republik Chili, PT Redpath Indonesia
Jenazah akan dibawa ke Jakarta untuk kemudian diantar ke kampung halaman masing-masing.
Kecuali jenazah Zaverius Magai akan dimakamkan di Kuala Kencana, Timika.
Baca juga: Bupati Pidie Usulkan Tambang di Geumpang, Mane dan Tangse Ditetapkan Wilayah Pertambangan Rakyat
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, menyampaikan rasa duka mendalam atas kehilangan ini.
"Mereka adalah sahabat dan bagian dari keluarga besar Freeport Indonesia. Kehilangan ini membawa duka yang mendalam bagi kita semua. Atas nama pribadi dan perusahaan, saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang telah berada di Tembagapura sejak 14
September 2025. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberi kekuatan dan ketabahan bagi kita semua," ujarnya.
"Saya mengapresiasi Tim Penyelamat yang telah bekerja tanpa lelah, siang dan malam, di tengah kondisi yang sangat menantang."
"Penyelamatan memerlukan waktu panjang karena lokasi yang sulit dan volume material basah mencapai sekitar 800 ribu ton. Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan tenaga, pikiran, dan doa," kata Toni Wenas.
PT Freeport Indonesia memastikan pendampingan penuh bagi seluruh keluarga rekan kerja yang telah berpulang, serta penanganan jenazah dengan penuh hormat.
Proses investigasi untuk mengetahui penyebab insiden akan terus dilanjutkan secara menyeluruh dan transparan.
Hasil investigasi akan menjadi dasar bagi perusahaan untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terjadi di masa mendatang.
Baca juga: BREAKING NEWS - Satu Penambang Emas di Aceh Jaya Meninggal Tertimpa Tanah Longsor di Lokasi Tambang
Longsor di Tambang Bawah Tanah
Sebelumnya longsor di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave milik PT Freeport Indonesia pada Senin (8/10/2025) sekira pukul 22.00 WIT sedang menjadi sorotan.
Total korban dalam insiden ini adalah 7 orang, dengan 2 meninggal dunia dan 5 masih hilang.
Proses evakuasi terus berlangsung di tengah kondisi tambang yang labil dan penuh risiko.
Dua korban meninggal dunia atas nama Wigih Hartono dan Irawan. Mereka teknisi listrik dari PT Cita Contract.
Mereka tertimbun lumpur basah pada Sabtu (20/9/2025).
Tim penyelamat tambang bawah tanah telah menemukan dua dari tujuh pekerja yang terjebak akibat longsor tambang bawah tanah.
Longsor ini terjadi karena aliran material basah dalam jumlah besar di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave.
Dalam insiden longsor tersebut, tujuh pekerja terjebak dalam tambang bawah tanah.
Setelah dilakukan pencarian selama beberapa hari, dua pekerja ditemukan pada Sabtu (20/9/2025) sekira pukul 08.45 WIT.
Sayangnya, saat ditemukan sudah dalam kondisi meninggal.
Penemuan ini dibenarkan Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman.
"Dua korban tersebut ditemukan tertimbun dalam lumpur basah," katanya.
AKBP Billyandha mengatakan, mengungkapkan identitas dua jenazah korban insiden wet muck atau longsor di tambang bawah tanah itu.
Mereka masing-masing bernama Irawan (46) asal Cilacap dan Wigih Hartono (37) asal Tulungagung Jawa Timur.
"Setelah proses identifikasi atau visum dan disalatkan, jenazah langsung diterbangkan ke rumah duka masing-masing," kata Kapolres AKBP Billyandha.
Baca juga: Kronologi Sepmor Tabrak Truk Parkir di Jembatan Peudada Bireuen
Baca juga: ODGJ Berkeliaran Bawa Karung Putih, Ternyata Isinya Mayat Bayi, Tali Pusar Masih Nempel
Baca juga: Bejat! Kakek 75 Tahun di Bali Setubuhi Wanita Penyandang Disabilitas 4 Kali, Korban Hamil 7 Bulan
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Bupati Pidie Usulkan Tambang di Geumpang, Mane dan Tangse Ditetapkan Wilayah Pertambangan Rakyat |
![]() |
---|
Bejat! Kakek 75 Tahun di Bali Setubuhi Wanita Penyandang Disabilitas 4 Kali, Korban Hamil 7 Bulan |
![]() |
---|
Satu Korban Longsor Tambang Emas Dirujuk ke Banda Aceh |
![]() |
---|
VIDEO Warga Lempari Kapal Penambang Emas Milik PT MGK di Sungai Krueng Woyla |
![]() |
---|
Ketua MPU Aceh Dukung Program “Green Policing” Kapolda Aceh: Sejalan dengan Fatwa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.