Konflik Palestina vs Israel

Gaza Hancur Lebur Setelah Dua Tahun Perang Israel–Hamas, PBB Ingatkan Kelaparan dan Kehancuran Total

Dua tahun sejak perang besar Israel–Hamas pecah, Jalur Gaza kini menghadapi krisis kemanusiaan paling mengerikan dalam sejarah modern.

Editor: Amirullah
YouTube Al Jazeera
GAZA DISERANG ISRAEL - Tangkapan layar menunjukkan detik-detik bangunan di Kota Gaza dibom oleh Israel melalui serangan udara pada Senin (15/9/2025). 

Selain itu, 835 masjid dan beberapa gereja hancur, sementara puluhan pemakaman dibuldoser selama operasi militer Israel.

Kerusakan ekonomi diperkirakan mencapai 70 miliar dolar AS, dengan 28 miliar dolar di sektor perumahan, 5 miliar di sektor kesehatan, dan 4 miliar di pendidikan, menurut laporan Kantor Media Gaza.

Lebih dari 94 persen lahan pertanian musnah, stok ikan lenyap, dan ratusan ribu keluarga kehilangan sumber pangan utama.

PBB memperingatkan bahwa Gaza kini menghadapi “kelaparan dan kehancuran total”.

Badan dunia itu menyebut 2,4 juta penduduk Gaza mengalami kekurangan pangan ekstrem dan hampir semuanya bergantung pada bantuan kemanusiaan.

Dalam pernyataannya, otoritas Gaza menyebut dua tahun terakhir sebagai “730 hari genosida dan pembersihan etnis”.

Mereka pun menyerukan dunia internasional untuk menekan Israel agar menghentikan agresi serta membuka jalur bantuan tanpa hambatan.

Akar Konflik Israel-Hamas

konflik antara Israel dan Hamas di Palestina berakar dari sejarah panjang kolonialisme, perebutan wilayah, dan identitas nasional yang saling bertentangan.

Sejak berdirinya negara Israel pada tahun 1948, wilayah Palestina terus menyusut akibat perang dan pendudukan militer yang berkepanjangan.

Gaza dan Tepi Barat kemudian menjadi titik utama pertikaian, dengan Israel menguasai perbatasan, ruang udara, dan akses ekonomi di kedua wilayah tersebut.

Hamas, kelompok Islamis yang menguasai Gaza sejak 2007, menolak keberadaan negara Israel dan menyerukan perlawanan bersenjata sebagai bentuk perjuangan kemerdekaan.

Sebaliknya, Israel menganggap Hamas sebagai organisasi teroris dan kerap melancarkan operasi militer untuk menekan kekuatannya.

Sejak Hamas berkuasa, Israel menerapkan blokade ketat terhadap Gaza.

Pembatasan pergerakan barang dan orang ini menimbulkan dampak besar bagi kehidupan warga, menciptakan krisis kemanusiaan yang memburuk dari tahun ke tahun.

Sebagai balasan atas blokade dan serangan militer, Hamas meluncurkan roket ke wilayah Israel, yang kemudian dibalas dengan serangan udara dan darat, menewaskan banyak warga sipil di kedua belah pihak.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved