CPNS 2026

Kepala BKN Bocorkan Jadwal Pendaftaran CPNS 2026, Resmi Dibuka Kapan?

Antusiasme publik kian meningkat, terutama setelah beredar kabar soal seleksi CASN 2026 akan dibuka dengan jumlah kuota 400.000 formasi

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Nurul Hayati
Istimewa
BKN - Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Prof Dr Zudan Arif Fakrulloh SH MH. Berikut jawaban Kepala BKN soal kepastian jadwal pendaftaran CPNS 2026. 

SERAMBINEWS.COM - Kabar mengenai seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2026 kini menjadi informasi yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat.

Banyak masyarakat yang mencari informasi mengenai jadwal rekrutmen CPNS 2026

Antusiasme publik kian meningkat, terutama setelah beredar kabar di media sosial soal seleksi CASN 2026 akan dibuka dengan jumlah kuota mencapai 400.000 formasi.

Apalagi mengingat pemerintah juga tidak mengadakan rekrutmen CPNS pada tahun 2025, setelah sebelumnya dibuka pada 2024.

Hal ini semakin membuat masyarakat menanti kepastian terhadap kemungkinan dibukanya pendaftaran CPNS 2026.

Sebagai informasi, proses rekrutmen CPNS ini dikelola oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB). 

Biasanya, pendaftaran CPNS hanya dibuka sekali dalam setahun, meskipun waktunya sangat bergantung pada kebijakan pemerintah.

Baca juga: CPNS 2026 Buka 400 Ribu Formasi, Kemenpan-RB: Tidak Benar

Penjelasan BKN

Ketika dimintai keterangan mengenai apakah pendaftaran CPNS 2026 akan benar-benar dibuka, Kepala BKN, Zudan Arif Fakrulloh, belum dapat memberikan jawaban pasti.

Ia mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini masih disibukkan dengan koordinasi intensif bersama kementerian dan lembaga terkait.

"Kami sedang berkoordinasi dengan kementerian atau lembaga terkait," ujar Zudan yang dihubungi oleh Kompas.com pada Senin (6/10/2025), sebagaimana dikutip dari pemberitaannya.

Zudan juga belum berani membocorkan perkiraan tanggal pengumuman resmi pendaftaran CPNS 2026.

Pihak BKN menyarankan masyarakat yang menantikan informasi rekrutmen aparatur sipil negara (ASN) untuk tetap menunggu keterangan resmi yang hanya dikeluarkan melalui kanal-kanal komunikasi resmi pemerintah.

"Tunggu informasi resmi dari pemerintah ya," tegas Zudan.

Sebagai perbandingan, pada seleksi tahun-tahun sebelumnya, proses rekrutmen CPNS umumnya memakan waktu yang lama, mulai dari usulan formasi, penetapan formasi, hingga akhirnya pengumuman pendaftaran.

Contohnya pada 2024, pengumuman penerimaan CPNS baru dimulai pada pertengahan Agustus.

Saat itu, pemerintah menyediakan 250.407 formasi yang tersebar di 69 instansi pusat dan 478 instansi daerah.

Baca juga: Ramai Soal Seleksi CPNS 2026 Akan Dibuka dengan 400 Ribu Formasi, Benarkah? Ini Jawaban KemenpanRB

Masih selesaikan seleksi CASN 2024

Sebelumnya, pada akhir September 2025, Kemenpan-RB sempat buka suara soal pendaftaran CPNS 2026.

Kabar tersebut disampaikan menanggapi informasi mengenai pendaftaran CPNS 2026 yang beredar di media sosial, termasuk klaim pendaftaran akan dibuka pada Agustus hingga September 2026 dengan kuota 400.000 formasi.

Averrouce menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.

Ia mengatakan, bahwa pemerintah saat ini masih memprioritaskan penyelesaian seleksi CASN 2024, baik untuk CPNS maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

"Hingga Oktober 2025, kami masih menyelesaikan persoalan tenaga non-ASN. Kebutuhan CASN tahun 2024 saja mencapai 1,26 juta, terbesar dalam 10 tahun terakhir," jelas Averrouce, dikutip dari Kompas.com, Selasa (30/9/2025).

Averrouce menekankan bahwa penentuan jadwal maupun kuota formasi CASN 2026 bukanlah keputusan yang bisa diambil sepihak.

Hal ini memerlukan koordinasi intensif lintas kementerian dan lembaga.

Keputusan rekrutmen dipengaruhi oleh berbagai faktor krusial, mulai dari kemampuan fiskal negara hingga kesiapan teknis dari Pemerintah Daerah dan Kementerian/Lembaga terkait.

Baca juga: KemenpanRB Jawab Isu Pendaftaran CPNS 2026 Bakal Dibuka Dengan 400 Ribu Formasi, Ini Kata Mereka

“Pengadaan CASN tidak hanya menjadi kebijakan Kemenpan-RB, tetapi juga mempertimbangkan kemampuan keuangan negara serta kesiapan Kementerian/Lembaga dan Pemda,” jelas Averrouce.

Averrouce pun mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada kabar yang belum terverifikasi. 

Menurutnya, isu seperti ini kerap digunakan oknum untuk modus penipuan. 

“Masyarakat sebaiknya mencari informasi resmi melalui kanal komunikasi pemerintah,” tegasnya.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved