Warung Kopi di Tanah Abang Diserang Geng Motor, Pemilik dan Karyawan Ditembak, Uang Dirampas
Satu karyawan dan satu pemilik warkop mengalami luka-luka usai diserang menggunakan senjata tajam dan pistol angin.
SERAMBINEWS.COM - Sebuah warung kopi (warkop) di kawasan Jalan Jati Baru I, Tanah Abang, Jakarta Pusat, diserang geng motor pada Rabu (8/10/2025) dini hari.
Akibat kejadian tersebut, dua orang mengalami luka-luka.
Satu karyawan dan satu pemilik warkop mengalami luka-luka usai diserang menggunakan senjata tajam dan pistol angin.
Serangan terjadi sekitar pukul 00.17 WIB, ketika beberapa pelanggan masih nongkrong di warkop yang baru beroperasi sekitar lima bulan.
Berdasarkan keterangan saksi dan laporan polisi, pelaku berjumlah sekitar 30 orang yang datang dengan mengendarai 15 sepeda motor.
Ditembak Geng Motor saat Lindungi Anak dan Istri
Upaya Saddam Nazili (24) melindungi istri dan anaknya dari serangan geng motor berujung tragis.
Pemilik warung kopi (warkop) di Jalan Jati Baru I, Tanah Abang, Jakarta Pusat, itu menjadi korban tembakan pistol angin dalam insiden penyerangan brutal pada Rabu (8/10/2025) dini hari.
“Waktu itu saya lagi di warkop sama istri dan anak. Begitu mereka datang, saya langsung amankan keluarga ke dalam, tapi malah saya yang kena tembak di dada,” ujar Saddam saat ditemui Kompas.com, Kamis (9/10/2025).
Saddam menceritakan, sekelompok orang berjumlah sekitar 15 sepeda motor datang dua kali ke lokasi pada malam kejadian.
Saat pertama kali lewat, mereka terlihat mengacung-acungkan celurit dan menenteng pistol angin.
“Awalnya mereka cuma ngacak-ngacak, nyari seseorang dari geng lain yang katanya pernah nongkrong di sini. Waktu itu saya dan karyawan sempat dikira bagian dari geng yang mereka cari,” kata Saddam.
Setelah sempat pergi, rombongan geng motor itu kembali sekitar 10 menit kemudian dan langsung menyerang membabi buta.
“Pas balik lagi, mereka langsung nyerang tanpa aba-aba. Salah satu teman saya sempat nahan, tapi malah ditembak di dada. Saya juga kena waktu mau ngambil handphone dan uang yang mereka rampas,” ucap dia.
Saddam menduga para pelaku bukan berniat merampok sejak awal, melainkan mencari anggota geng rival yang dulu sering nongkrong di warkopnya.
Namun, karena tak menemukan target, mereka justru menyerang sembarangan.
“Mereka nyari seseorang dari geng lain. Tapi karena dikira kami bagian dari mereka, jadinya kami yang kena. Sekalian mereka manfaatin momen, lihat ada uang juga,” ujar dia.
Saddam mengatakan, kelompok tersebut dikenal dengan nama “Cantuk Geng”, dan kerap berkeliaran di kawasan Tanah Abang dan Kampung Jawa.
“Mereka nongkrong di sini dulu, makanya tahu tempat ini. Malam itu juga mereka nyerang warkop lain di Kampung Jawa sebelum ke sini,” kata dia.
Baca juga: Imbas Pembacokan di Pasar Aceh, 4 Kelompok Geng Motor Deklarasi Bubar di Polresta
Tiga Kali Diserang
Insiden Rabu dini hari merupakan serangan ketiga yang dialami Saddam sejak warkopnya berdiri empat bulan lalu.
“Yang pertama dan kedua cuma gertak-gertak. Tapi yang ini paling parah, udah pakai senjata dan ada korban,” ujar Saddam.
Saddam mengaku kini memilih menutup warkop lebih awal setiap malam karena takut kejadian serupa terulang.
“Biasanya tutup jam dua pagi, sekarang jam 12 malam udah tutup. Pendapatan turun jauh, tapi keselamatan keluarga lebih penting,” ucap dia.
Saddam berharap pihak kepolisian segera menangkap para pelaku dan meningkatkan patroli malam di kawasan rawan Tanah Abang.
“Dua kejadian sebelumnya enggak ditindak lanjut karena enggak ada korban. Sekarang udah ada korban dan bukti CCTV jelas, semoga cepat ditangkap,” kata dia.
Uang dan Ponsel Dirampas
Menurut Saddam pelaku membawa kabur uang tunai Rp 2,3 juta hasil penjualan warkop selama lima hari.
“Mereka ambil uang setoran dan handphone, tapi sempat saya lawan. Handphone sempat dilempar lagi, tapi uang udah dimasukin ke tas mereka,” kata Saddam.
Sebelumnya, Andi Prasetyo (21), karyawan warkop, mengatakan bahwa saat kejadian dirinya tengah menghitung hasil penjualan bersama rekannya Muhammad Fadlullah (25) di meja depan warkop.
“Awalnya mereka lewat dulu, terus balik lagi sambil bawa celurit. Saya kena tembak di mata dan dada,” ujar Andi.
Kasus ini sudah dilaporkan ke Polsek Metro Tanah Abang dengan Nomor B/212/X/2025/SPKT/SEKTRO TANAH ABANG.
Dalam laporan tersebut disebutkan para pelaku menyerang menggunakan celurit dan pistol angin sebelum melarikan diri ke arah Cideng.
Dalam laporan tersebut disebutkan, pelaku melakukan aksi pencurian dengan kekerasan sesuai Pasal 365 KUHP, dengan menggunakan senjata tajam dan senjata bertekanan.
Pantauan Kompas.com di lokasi menunjukkan, warkop tersebut berukuran sekitar 5x5 meter dengan desain sederhana dan terbuka.
Dinding bagian depan dihiasi grafiti hitam-putih, sementara di bagian dalam tergantung deretan makanan sachet dan bumbu dapur.
Meski tampak tenang pada siang hari, suasana di sekitar warkop menjadi lengang selepas malam kejadian.
Kompas.com sudah menghubungi Kapolsek Tanah Abang, namun belum ada tanggapan terkait kejadian tersebut.
Baca juga: 4 Geng Motor Deklarasi Bubar di Polresta Banda Aceh, Imbas Aksi Pembacokan-Perampasan
Kesaksian Karyawan
Berdasarkan keterangan saksi dan laporan polisi, pelaku berjumlah sekitar 30 orang yang datang dengan mengendarai 15 sepeda motor.
“Awalnya mereka lewat dulu, terus muter balik, tiba-tiba nyerang sambil bawa celurit dan pistol angin,” kata Andi Prasetyo (21), salah satu karyawan warkop, saat ditemui Kompas.com di lokasi, Kamis (9/10/2025).
Andi menceritakan, saat kejadian ia sedang memasak bersama rekannya, Muhammad Fadlullah (25).
Di warkop tersebut juga terdapat beberapa pelanggan muda yang sedang bermain game bersama.
“Tiba-tiba datang orang bawa celurit, langsung nyerang. Semua panik, pada lari. Saya sempat kena tembakan pistol angin di mata dan dada,” ujar Andi sambil menunjukkan luka lebam di area mata yang memerah dan sekitar pelipis kanan.
Menurut Andi, insiden tersebut bukan pertama kali terjadi.
Selama empat bulan terakhir, warkop itu sudah tiga kali menjadi sasaran serangan kelompok tidak dikenal.
Namun, serangan kali ini disebut paling brutal.
“Yang pertama dan kedua di bulan yang sama, Agustus. Awalnya, cuma gertak-gertak, yang kedua juga enggak bawa senjata. Tapi semalam yang ketiga bawa celurit dan pistol angin,” kata dia.
Andi menambahkan, para pelaku diduga salah sasaran.
Ia menduga para geng motor mengira warkop tersebut sebagai markas kelompok lain karena sering menjadi tempat nongkrong anak muda yang melakukan siaran langsung di media sosial.
“Mungkin mereka ngira ini markas lawannya. Padahal cuma tempat nongkrong biasa,” kata dia.
Dari laporan polisi yang diterima Kompas.com, pelaku mengambil uang tunai sebesar Rp 2,3 juta, hasil penjualan selama lima hari.
Para pelaku juga sempat merampas empat ponsel milik karyawan dan pelanggan, namun berhasil direbut kembali oleh pemilik warung.
“Uang aja yang hilang, sekitar dua juta tiga ratus ribu. HP sempat direbut lagi,” kata Andi.
Sementara itu, rekan Andi, Muhammad Fadlullah, mengaku masih merasa waswas pascakejadian tersebut.
“Takut juga, Kak. Biasanya malam ramai, tapi sejak kejadian jadi agak sepi,” ujar dia.
Fadlullah menambahkan, polisi baru tiba di lokasi sekitar 30 menit setelah kejadian.
“Kami sudah lapor. Harapannya patroli malam lebih sering, karena daerah ini sering dilewati geng motor,” kata dia.
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Dina Oktaviani Oleh Rekan Kerjanya, Jasad Dibuang ke Sungai Tanpa Busana
Baca juga: Harga Emas Perhiasan dan Batangan di Aceh Timur Stabil, Antam Naik Lagi
Baca juga: Jenjang Karier PPPK Paruh Waktu 2025, Apakah Ada Peluang Diangkat ke Jenjang Lebih Tinggi?
Artikel ini Sudah tayang di Kompas.com
Awas! Truk Angkut Barang Lebihi Kapasitas, Polisi Aceh Timur Siap Tindak |
![]() |
---|
Harga Emas Perhiasan dan Batangan di Aceh Timur Stabil, Antam Naik Lagi |
![]() |
---|
Nadiem Makarim Kembali ke Sel Tahanan Usai Operasi Ambeien, Harus Ganti Perban Tiap Hari |
![]() |
---|
Harga Emas di Abdya Rp 6,8 Juta per Mayam, Segini Rincian Emas London Atau Murni |
![]() |
---|
30 Hari Gantikan Sri Mulyani Jadi Menkeu, 10 Gebrakan Purbaya yang Dikenal Koboi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.