Konflik Palestina vs Israel

Hamas Serahkan Daftar Tahanan Palestina ke Israel, Pembebasan Sandera Dimulai Pekan Depan

Kelompok Palestina, Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), menyatakan mereka telah menyerahkan daftar tahanan Palestina kepada Israel.

Editor: Faisal Zamzami
Telegram/Brigade Al-Qassam
BRIGADE AL-QASSAM - Foto ini diambil dari publikasi Telegram Brigade Al-Qassam (sayap militer gerakan Hamas) pada Minggu (23/2/2025), memperlihatkan anggota Brigade Al-Qassam membawa tulisan "Neraka Al-Maghazi" merujuk pada tewasnya 21 tentara Israel dalam serangan Al-Qassam pada Januari 2024. Pada Jumat (4/4/2025), pemimpin Hamas Hasan Farhat tewas dalam serangan Israel di Sidon, Lebanon. 

-Distribusi bantuan kemanusiaan dalam skala besar ke Jalur Gaza

Rencana ini awalnya diusulkan pada 29 September 2025, dalam pertemuan Trump dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih. 

Hanya beberapa jam sebelum pengumuman resmi, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyerahkan sebuah catatan mendesak kepada Trump.

"Saya sangat bangga mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menandatangani Tahap Pertama Rencana Perdamaian kami," ujar Trump di Truth Social.

"Ini berarti SEMUA Sandera akan segera dibebaskan, dan Israel akan menarik pasukannya ke garis yang disepakati sebagai langkah pertama menuju Perdamaian yang Kuat, Tahan Lama, dan Abadi," tambah Trump, dikutip dari Al-Arabiya.

 

Warga Gaza: Dari Kepedihan ke Harapan

Selama dua tahun terakhir, Gaza telah menjadi saksi penderitaan luar biasa. 

Lebih dari 67.000 warga Palestina terbunuh, menurut otoritas setempat dan data yang telah dikonfirmasi oleh PBB. 

Bangunan, sekolah, rumah sakit, dan infrastruktur hancur. Laporan kelaparan dan kekurangan air bersih mengalir dari organisasi kemanusiaan internasional.

Namun malam itu, untuk pertama kalinya sejak gencatan senjata singkat yang hancur enam bulan lalu, warga Gaza bisa bernapas lega, meskipun masih dengan hati-hati.

"Ini adalah momen-momen bersejarah yang telah lama dinantikan oleh warga Palestina," tambah Khaled Shaat, seorang warga. 

 "Kegembiraan yang kami saksikan beberapa waktu lalu di jalan adalah kelegaan dari pembantaian, pembunuhan, dan genosida," tambahnya.

Meskipun beberapa serangan udara masih terjadi setelah pengumuman, suasana malam secara keseluruhan jauh lebih tenang dari biasanya.

Di Israel: Perayaan dengan Harapan yang Sama

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved