Konflik Palestina vs Israel
Hamas Kemungkinan Bebaskan Sandera Israel Sabtu Ini Usai Capai Kesepakatan Damai
Selain itu, kesepakatan yang ada juga mengharuskan pasukan Israel untuk mulai menarik diri dari Gaza dalam waktu 24 jam.
SERAMBINEWS.COM - Suasana suka cita menghinggapi benak warga Israel dan Palestina pada Kamis (10/10/2025) setelah diumumkannya gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera dalam tahap pertama penghentian perang di Gaza yang diinisiatikan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Adapun kedua pihak menandatangani perjanjian tersebut pada hari Kamis ini di resor pantai Sharm el-Sheikh, Mesir
Seorang sumber dari Reuters yang diberi pengarahan mengenai perjanjian tersebut juga memberikan detail terkait kesepakatan yang ada.
Sumber tersebut mengatakan bahwa sandera Israel yang ditahan Hamas kemungkinan akan dibebaskan dalam tempo sesegera mungkin pada hari Sabtu ini (11/10/2025)
Selain itu, kesepakatan yang ada juga mengharuskan pasukan Israel untuk mulai menarik diri dari Gaza dalam waktu 24 jam.
Kabinet keamanan dan pemerintah Israel dijadwalkan mengadakan rapat mengenai perjanjian tersebut pada Kamis ini pukul 17.00 waktu Israel atau pada pukul 21.00 WIB.
Mendengar kabar tersebut, sejumlah warga Palestina dan keluarga sandera Israel langsung mengadakan perayaan.
Dikutip dari Reuters, sejumlah pemuda di Gaza juga bertepuk tangan merayakan kabar tersebut di jalanan yang hancur lebur.
Rasa bahagia ini juga turut diungkapkan oleh seorang warga Palestina bernama Abdul Majeed Abd Rabbo
"Terima kasih kepada Tuhan atas gencatan senjata, berakhirnya pertumpahan darah dan pembunuhan," kata Abdul yang tinggal Khan Younis, bagian selatan Gaza.
"Saya bukan satu-satunya yang bahagia, seluruh Jalur Gaza bahagia, seluruh rakyat Arab, dan seluruh dunia turut bahagia atas gencatan senjata serta berakhirnya pertumpahan darah." lanjut Abdul.
Baca juga: Hamas Serahkan Daftar Tahanan Palestina ke Israel, Pembebasan Sandera Dimulai Pekan Depan
Suasana meriah juga dirasakan oleh warga Israel yang tampak menggelar perayaaan di Hostages Square di Tel Aviv
Hostages Square merupakan tempat keluarga para korban serangan Hamas dua tahun lalu berkumpul untuk melakukan aksi protes menuntut pembebasan keluarga mereka yang menjadi sandera.
Ungkapan rasa syukur juga diutarakan seorang warga Israel bernama Einav Zaugauker yang ikut hadir di lokasi tersebut.
Einav mengaku gembira karena mendengar kabar putranya yang juga menjadi salah satu sandera terakhir oleh Hamas segera dibebaskan.
"Saya tidak bisa bernapas, saya tidak bisa menjelaskan apa yang saya rasakan... ini luar biasa," ujarnya saat membahas kemungkinan bisa bertatap muka lagi dengan anaknya yang bernama Matan.
"Apa yang harus saya katakan kepadanya? Apa yang harus saya lakukan? Memeluk dan menciumnya," katanya.
Einav mengaku hal yang pertama kali akan ia ucapkan bila ia menemui Matan lagi adalah betapa besar rasa cintanya kepada sang anak.
"Saya hanya mengatakan bahwa saya mencintainya, itu saja. Dan melihat matanya menatap tajam ke mata saya... Ini sangat mengharukan—inilah kelegaan yang kami tunggu." pungkas Einav
Meski diselimuti rasa bahagia dari kedua pihak,Militer Israel masih terus menjaga kesiagaan mereka dengan terus melakukan serangan di pinggiran Gaza.
Hal ini terlihat dari barisan asap yang terlihat di atas kawasan Shejaia, Tuffah, dan Zeitoun pada dini hari Kamis.
Meski demikian, kedua belah pihak mengkonfirmasi tidak adanya laporan terkait korban jiwa dalam serangan tersebut.
Militer Israel sendiri juga terus memperingatkan warga utara Gaza untuk tidak kembali ke daerah mereka.
Mereka menyatakan wilayah tersebut masih dianggap sebagai "zona tempur berbahaya" bagi Israel.
Sementara itu di pihak Hamas, mereka menyatakan apresiasinya terkait tercapainya kesepakatan untuk mengakhiri perang di Gaza, yang mencakup penarikan pasukan Israel, distribusi bantuan kemanusiaan, serta pertukaran sandera dan tahanan.
Dalam pernyataannya, kelompok tersebut menegaskan kesepakatan ini terwujud berkat "negosiasi serius dan bertanggung jawab" atas usulan Presiden AS Donald Trump.
Namun demikian, Hamas juga mendesak Trump dan para mediator untuk memastikan Israel melaksanakan seluruh ketentuan tanpa penundaan atau modifikasi.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga turut menyampaikan apresiasinya melalui media sosial.
"Dengan pertolongan Tuhan, kami akan memulangkan seluruh sandera." ungkap Netanyahu.
Ia menambahkan bahwa pemerintah Israel akan segera menggelar rapat guna mengesahkan kesepakatan tersebut.
Netanyahu juga mengucapkan terima kasih kepada Trump dan timnya atas komitmen dalam "misi suci" pembebasan sandera.
Baca juga: Trump Umumkan Israel dan Hamas Sepakati Gencatan Senjata, Warga Gaza Sambut Gembira
Isi 20 Poin Kesepakatan Damai yang Diinisiasi Trump
Dikutip dari BBC, berikut adalah ringkasan 20 poin utama dari proposal Trump, yang difokuskan pada gencatan senjata, pertukaran tahanan, demiliterisasi, dan rekonstruksi Gaza.
Poin-poin ini dirancang untuk menciptakan "Gaza Baru" yang aman dan makmur, dengan pengawasan internasional.
1. Penghentian Perang Sesegera Mungkin: Jika kedua belah pihak setuju berdamai, perang di Gaza akan diakhiri segera, dengan Israel menghentikan operasi militer dan Hamas menghentikan serangan roket.
2. Penarikan Pasukan Israel Lebih Awal: Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan mundur ke garis yang disepakati untuk memfasilitasi pembebasan sandera dan bantuan kemanusiaan.
3. Pembebasan Sandera Israel: Semua sandera Israel (hidup dan meninggal) akan dibebaskan dalam 72 jam setelah Israel menerima kesepakatan secara publik.
4. Pertukaran Tahanan Palestina: Setelah sandera dibebaskan, Israel akan membebaskan 250 tahanan seumur hidup dan 1.700 warga Gaza yang ditahan sejak 7 Oktober 2023, termasuk perempuan dan anak-anak.
5. Pertukaran Jenazah: Untuk setiap jenazah sandera Israel yang dikembalikan, Israel akan membebaskan jenazah 15 warga Gaza yang meninggal.
6. Amnesti bagi Anggota Hamas: Anggota Hamas yang berkomitmen untuk koeksistensi damai dan melucuti senjata akan diberi amnesti; yang ingin meninggalkan Gaza dapat pindah ke negara penerima dengan aman.
7. Bantuan Kemanusiaan Penuh: Bantuan makanan, obat-obatan, dan kebutuhan dasar akan masuk ke Gaza tanpa hambatan, dikelola oleh PBB atau lembaga netral seperti Bulan Sabit Merah.
8. Pembukaan Perbatasan: Perbatasan Rafah akan dibuka kembali untuk distribusi bantuan, dengan pengawasan internasional.
9. Demiliterisasi Gaza: Gaza akan menjadi zona bebas teror, dengan penghancuran infrastruktur militer Hamas, termasuk terowongan.
10. Program Pelucutan Senjata: Ada skema pelucutan senjata dengan pemantau independen dan reintegrasi mantan pejuang ke masyarakat sipil.
11. Pemerintahan Transisi: Gaza akan dikelola oleh komite Palestina teknokratis dan apolitik, diawasi oleh "Dewan Perdamaian" internasional yang dipimpin Trump.
12. Pasukan Keamanan Gaza: Pembentukan Pasukan Stabilisasi Internasional (ISF) yang netral untuk menjaga stabilitas, bebas dari pengaruh Hamas.
13. Hamas Tidak Berperan di Pemerintahan: Hamas dilarang memiliki peran politik atau militer di Gaza pasca-konflik.
14. Rekonstruksi Gaza: Gaza akan dibangun kembali untuk kesejahteraan rakyatnya, dengan komitmen ekonomi makmur dan koeksistensi damai.
15. Jaminan Regional: Negara-negara Arab (seperti Mesir dan Yordania) menjamin kepatuhan Hamas dan faksi lain agar Gaza tidak mengancam tetangga.
16. Penarikan Bertahap IDF: IDF akan menyerahkan wilayah secara bertahap ke ISF berdasarkan capaian demiliterisasi, dengan perimeter keamanan sementara.
17. Konsekuensi Penolakan Hamas: Jika ditolak, rekonstruksi dan bantuan akan dilanjutkan hanya di zona bebas teror yang dikuasai Pasukan Stabilisasi Internasional (ISF).
18. Dialog Antaragama: Proses dialog berbasis toleransi untuk mengubah narasi Palestina dan Israel, menekankan manfaat perdamaian.
19. Jalur Menuju Negara Palestina: Sementara rekonstruksi berlangsung, situasi akan diarahkan ke penentuan nasib sendiri Palestina.
20. Fasilitasi Dialog Israel-Palestina: AS akan memfasilitasi kesepakatan politik untuk koeksistensi damai dan sejahtera.
Baca juga: Nikita Mirzani Dituntut 11 Tahun Penjara dan Denda Rp 2 Miliar, Jaksa Ungkap 8 Hal yang Beratkan
Baca juga: Bantah Rampas Aset Mantan Karyawan Ayu, Ashanty: Saya Enggak Mungkin Sekeji Itu
Baca juga: VIDEO Rudal Balistik Teheran Ancam Kota-Kota di AS dan Direspons Pengerahan KC-135 AS ke Qatar
Hamas Serahkan Daftar Tahanan Palestina ke Israel, Pembebasan Sandera Dimulai Pekan Depan |
![]() |
---|
Trump Umumkan Israel dan Hamas Sepakati Gencatan Senjata, Warga Gaza Sambut Gembira |
![]() |
---|
Tanggapi Genosida di Gaza, Parlemen Spanyol Sahkan Embargo Senjata Total terhadap Israel |
![]() |
---|
Tahap 1 Rencana Perdamaian Gaza Disetujui, Hamas Desak Trump Pastikan Israel Patuhi Kesepakatan |
![]() |
---|
Biadab! Israel Kembali Serang Armada Kapal Sipil yang Bawa Bantuan Menuju Gaza |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.